Arema Vs Persib Bandung
Tak Hanya Arif, Anak, Menantu, dan Cucunya Juga Jadi Korban Arema Vs Persib
Arif berharap ada kejelasan terkait nasibnya usai laga Arema vs Persib berakhir ricuh. Pedagang di Stadion Kanjuruhan ini mengaku merugi.
Penulis: Alfi Syahri Ramadan | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kericuhan terjadi memasuki akhir pertandingan antara Arema FC kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (15/4/2018) malam.
Untuk mendata para korban, manajemen Arema FC membuka posko pengaduan di Stadion Kanjuruhan, dan kantor Arema FC.
Posko di kantor Arema FC masih belum terlalu ramai.
Pantauan SURYAMALANG.COM, baru ada tiga korban yang lapor.
Dua dari tiga korban itu sedang mendapat perawatan di RSUD Kanjuruhan dan RS Benmari.
Seorang korban, Arif berharap segera ada kejelasan terkait nasibnya.
Pedagang di Stadion Kanjuruhan ini mengaku merugi.
Pasalnya, daganganya hancur karena terinjak-injak suporter yang panik.
“Kerugian saya sekitar Rp 3-4 juta. Saya hanya berharap pertanggungjawaban dari panpel dan manajemen.”
“Saya hanya ingin bisa jualan lagi,” terang Arif kepada SURYAMALANG.COM, Senin (16/4/2018).
Arif mengaku kecewa terhadap kondisi yang terjadi di lapangan.
Menurutnya, kejadian malam kemarin merupakan kejadian terburuk yang pernah dia rasakan sebagai Aremania.
Pria asal Lesanpuro, Kota Malang itu mengungkapkan keluarganya juga turut menjadi korban.
Anak, menantu, dan cucunya turut menjadi korban tembakan gas air mata.
Namun, kondisi keluarganya baik-baik saja.
Saat kejadian, dia berada di sektor 10 yang dekat dengan titik lokasi kericuhan.
“Kejadian malam tadi benar-benar membuat saya sedih.”
“Menurut saya, kejadian ini karena tim pengamanan yang tidak maksimal,” tuturnya.
UPDATE BERITA TERKINI:
LIKE Facebook Surya Arema
FOLLOW Instagram Surya Malang
FOLLOW Twitter Surya Malang