Teroris Serang Jawa Timur
Anak Kecil yang Bangkit Usai Ledakan Polrestabes Surabaya, Ada Kata ini di Celana Dalam
Dalam video berdurasi 14 detik terlihat seorang bocah korban ledakan sempat berdiri dan ditolong oleh petugas.
SURYAMALANG.com - Surabaya kembali diledaki bom bunuh diri pada Senin (14/5/2018) pagi.
Kali ini sasarannya bukan gereja ataupun tempat ibadah, namun Mapolrestabes Surabaya.
"Terjadi ledakan pukul 08.50 WIB.
"Ada penyerangan menggunakan kendaraan roda dua," jelas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Frans memastikan ada korban dari anggota kepolisian.
"Apakah itu meninggal dunia atau luka-luka, kami meminta rekan-rekan media menunggu," lanjutnya.
Informasinya Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan memberikan keterangan terkait ledakan ini sekitar pukul 11.00 WIB.
Pada kasus bom kali ini, sebuah rekaman detik-detik sebelum hingga sesudah ledakan di Mapolrestabes Surabaya beredar di dunia maya.
Dalam rekaman tersebut, terlihat aksi petugas yang berada di sekitar TKP menyelamatkan seorang korban ledakan.
Video ini diunggah dari akun twitter @infosurabaya pada 14 Mei 2018.
"Anak terduga pelaku bom bunuh diri di pintu gerbang Polrestabes Surabaya Jalan Sikatan masih selamat ledakan bom," tulis akun @infosurabaya.
Dalam video berdurasi 14 detik tersebut terlihat seorang bocah korban ledakan sempat berdiri.
Seorang petugas kemudian berlari menyelamatkan bocah itu dengan dibopong.
Seolah tak peduli dengan lokasi ledakan yang belum steril, petugas itu cepat bergegas membawa bocah tersebut.
Melansir TribunnewsBogor, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dalam tayangan Kompas TV menyebut identitas anak kecil tersebut.
Identitasnya, kata Barung, terungkap dari tulisan di celana dalam.
Menurut Barung, nama yang tertulis di celana dalam anak kecil tersebut ialah AIS.
Belum dapat dijelaskan apakah itu nama asli atau sekadar inisial.
Kondisi anak tersebut
Melansir TribunJatim, Kasat Resnarkoba AKBP Rony Faisal Faton di sekitar penjagaan pos polisi Mako Polrestabes Surabaya langsung mengangkat bocah itu dan menjauhkannya dari area.
"Saya dapat kabar ledakan, berangkat dari pintu belakang. Posisi sudah meledak dan dia ada diantara dua motor itu," kata Rony kepada tribunjatim.com melakui telfon.
Ia juga menambahkan kondisi anak tersebut terluka dan berdarah akibat posisinya berada di belakang motor peledak.
"Luka berdarah semua. Meledak motor di depan, dia di belakang bersama ibunya. Kondisi ibunya meninggal," kata Rony.
Ia melihat anak tersebut tergeletak, namun kemudian tubuhnya bergerak dan mencoba bangun.
Seketika, kata Ronny tangannya lekas merangkul anak itu dan menggendongnya.
"Dia linglung berdarah- darah, luka. Saya pikir pingsan kok bangun saya ambil.Posisi saya di depan samping. Saya langsung lari, panggilan hati," papar Rony.
Saat ini anak tersebut masih diamankan di Polrestabes Surabaya.
Rony belum dapat memastikan apakah anak tersebut ialah anak dari terduga pelaku bom bunuh diri.
Namun anak itu dipastikan bersama dengan seorang perempuan yang berada di belakang motor yang alami ledakan.
"Saya belum memastikann (terduga pelaku)," kata Rony.