Teroris Serang Jawa Timur
Menelusuri Jejak Puji Kuswati di Magetan, Pengebom Gereja Surabaya Itu Sering Pulang Malam
Puji Kuswati sering pulang ke Magetan, tapi tidak pernah bermalam. Pengebom gereja Surabaya itu jadi warga Magetan sejak bayi sampai menikah.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Puji Kuswati (43) sering pulang ke Magetan, tapi tidak pernah bermalam.
Pengebom Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya itu memang menjadi warga Magetan sejak bayi sampai menikah.
“Kata keluarganya, Puji Kuswati memang sering pulang ke sini.”
“Setiap datang ke sini, pasti malam hari. Dia pun tidak pernah menginap.”
“Jadi warga sini tidak pernah ketemu dia,” kata Sucipto, Ketua RW2 Desa Krajan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (15/5/2018).
( Baca juga : Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Tinggalkan Utang, Alamak Nominalnya Sampai Segini )
Saat ke Magetan, Puji datang ke rumah Mbah Rijan.
Menurutnya, Mbah Rijan adalah suami Mbah Sukar, kakak ibu kandung Puji Kuswati.
Pasangan ini yang mengasuh Puji Kuswati sejak berusia 20 hari sampai Puji menikah dengan Dita Supriarto.
( Baca juga : Tajir Melintir, Inilah Pabrik Uang Milik Keluarga Teroris yang Ngebom 3 Gereja di Surabaya )
“Mbah Rijan dan Mbah Sukar tidak dikaruniai anak.”
“Mereka mengasuh Puji Kuswati, anak dari adik Mbah Sukar.”
“Makanya Puji Kuswati pernah jadi warga Krajan,”ujar Sucipto.
( Baca juga : Tangan Bergetar Saat Ditangkap Polisi, Pegawai Kantor Pos Kota Malang Ini Tak Terlibat Terorisme )
Menurutnya, Puji Kuswati sangat pintar di sekolah.
Makanya Puji selalu sekolah di sekolah terbaik.
“Dia SDN di sini, lalu melanjutkan ke SMPN 1 Parang. Setelah itu di SMAN 2 Magetan.”
“Setelah lulus SMA, dia skeolah di Surabaya. Sejak saat itu saya tidak begitu memperhatikan dia.”
