Teroris Serang Jawa Timur
Menelusuri Jejak Puji Kuswati di Magetan, Pengebom Gereja Surabaya Itu Sering Pulang Malam
Puji Kuswati sering pulang ke Magetan, tapi tidak pernah bermalam. Pengebom gereja Surabaya itu jadi warga Magetan sejak bayi sampai menikah.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Doni Prasetyo
Rumah Mbah Rijan (80), orang tua asuh Puji Kuswati di Desa Krajan, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan.
“Tetapi Puji Kuswati ikut Kartu Keluarga (KK) Mbaj Rijan sebagai warga Krajan,” katanya.
Saat ini Mbah Rijan sakit, dan hanya bisa tiduran di tempat tidur.
( Baca juga : Begini Cara Teroris ‘Cuci Otak’ Pengikut, Mulai Doktrin sampai Tonton Film Soal Terorisme )
Sedangkan Mbah Sukar sudah lama meninggal.
Saat Mbah Sukar meninggal itu, Puji Kuswati sudah menikah dan domisili di Surabaya.
“Kalau Lebaran, dia pulang. tetapi jarang menginap.”
“Setiap dia datang, jarang ada tetangga yang tahu.”
“Sebenarnya Puji Kuswati itu orangnya baik, dan tidak sombong.”
“Warga sempat kaget ketika mendengar kabar itu.”
“Warga berusaha agar tidak didengar Mbah Rijan,” kata Sucipto.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/rumah-mbah-rijan-80-orang-tua-asuh-puji-kuswati-di-krajan-parang-kabupaten-magetan_20180515_161403.jpg)