Video Pengakuan Nenek 78 Tahun Digugat Anak Kandung Rp 1,6 Miliar, Dituduh Palsukan Sertifikat Tanah

- Masih ingat dengan kisah Mak Cicih, Nenek 78 tahun yang digugat oleh anak kandungnya?

Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.com - Masih ingat dengan kisah Mak Cicih, Nenek 78 tahun yang digugat oleh anak kandungnya?

Kini ada kisah baru lagi terkait kehidupannya di usia senja itu. Baru-baru ini ia kembali digugat oleh 4 anak kandungnya sebesar Rp 1,6 miliar.

Dilansir Tribun-Video.com dari Kompas.com, Cicih (78) kembali mendatangi  Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di kediamannya, Rabu (6/6/2018).

Nenek yang akrab disapa Mak Icih ini mengadu bahwa ia kembali dilaporkan anak-anaknya dengan kasus lain ke polisi setelah putusan gugatan sebelumnya dicabut.

Empat anaknya itu diketahui mencabut gugatan secara perdata senilai Rp 1,6 miliar di Pengadilan Negeri Kota Bandung.

Namun, nenek renta itu harus kembali berurusan dengan pihak berwajib atas tuduhan pemalsuan sertifikat tanah.

Mak Icih kembali dilaporkan ke polisi oleh seorang anaknya, Ai Sukawati.

Pelaporan pemalsuan sertifikat itu diduga karena kesal, gugatannya yang dulu dicabut oleh pihak PTUN Kota Bandung

Namun Pengacara Mak Icih, Agus meyakini, menyebut pelaporan Ai untuk mempidanakan ibunya, salah alamat.

Sebab, sertifikat tersebut diketik sendiri oleh suami Mak Cicih, yang kini telah meninggal dunia.

"Kalaupun ingin melaporkan mengenai sertifikat itu, ya harusnya almarhum suami Bu Cicih yang dilaporkan. Beliau yang memasukan nama Bu Cicih didalam sertifikat," ujarnya.

Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku siap mengawal kasus Mak Cicih sampai selesai.

Hal tersebut ingin dia lakukan tanpa sedikitpun mengintervensi proses hukum yang tengah berjalan.

“Intinya begini, oke proses hukum, kita tidak bisa mengintervensi itu. Tetapi kan gak baik kalau anak berusaha memenjarakan ibunya sendiri,” ungkapnya.

Diakui Dedi, sejak awal pihaknya menyatakan diri siap menggalang dana bersama para koleganya.

"Asalkan harga tanah itu rasional kita beli tanah itu, asalkan Mak Cicih tetap tinggal di rumah itu, kalau harga tanahnya tidak rasional, oke kita hadapi di pengadilan," ucapnya.

Mendapat perlakuan buruk secara bertubi-tubi ternyata tidak memunculkan dendam dalam benak Mak Cicih.

Ia selalu mendoakan keselamatan dan kesehatan untuk anak-anaknya.

"Enggak dendam emak mah, selalu berdoa agar anak-anak emak selamat. Semoga Idul Fitri bisa kumpul lagi," kata Mak Icih saat menemui Dedi Mulyadi di Purwakarta.

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul Digugat Anak Kandung Rp 1,6 M, Respons Ibu 78 Tahun Ini Menyentuh Hati hingga Bupati Pasang Badan

Tags
Pengadilan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved