Surabaya
Dua Kuda Nil dan Unta Lahir di Kebun Binatang Surabaya, Namanya Alexander, Aminah Malika
Kuda Nil mini kami beri nama Alexander, yang kedua unta Aminah, dan yang ketiga Kuda Nil besar bernama Malika.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali berhasil menernakkan 3 koleksi satwa baru.
Satwa tersebut adalah satu ekor unta punuk satu, satu ekor Hippothamus Amphibius (kuda nil besar), dan satu ekor Pygmy Hippo (kuda nil kerdil).
Induk kuda nil besar dan kerdil tersebut dicampurkan pada Agustus hingga Oktober 2017, sedangkan untuk unta dicampurkan sekitar bulan April.
"Alhamdulillah pada semester pertama ini kami berhasil melahirkan satwa Kuda Nil mini yang kami beri nama Alexander, yang kedua unta Aminah, dan yang ketiga Kuda Nil besar bernama Malika," kata Direktur Utama PDTS Kebun Binatang Surabaya Khoirul Anwar.
Khoirul menyebutkan, kelahiran Alexander terjadi pada 7 Mei 2018. Untuk bayi Kuda Nil Besar Malika lahir 3 Juni 2018.
Sedangkan kelahiran anak unta bernama Aminah terjadi pada 9 Mei 2018. Totalnya kini KBS telah memiliki 6 ekor kuda nil dan 8 ekor unta. "Ketiga hewan tersebut lahir dengan kondisi sehat dan normal," ujarnya.
Khoirul menegaskan, bahwa pihaknya akan terus berupaya menambah koleksi satwa dengan cara membreeding. "Kedepan kami akan membreeding Harimau Sumatera dan benggala serta beruang madu," sebutnya.
Untuk satwa yang masih belum memiliki pasangan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BKSDA Jawa Timur dan Kementerian Hutan untuk tukar menukar atau silang breeding.
"Kami memiliki 5 satwa yang belum memiliki pasangan, di antaranya Zebra dan Jerapah. Namun, kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengumpulkan berkas data kepada Asosiasi Kebun Binatang Indonesia agar dapat melakukan silang breeding," terangnya.

Sebelumnya pihak KBS juga berhasil melahirkan 11 satwa langka Komodo pada bulan Februari. Hingga kini jumlah koleksi satwa KBS telah mencapai 2560 satwa dengan 362 jenis. "Kami akan terus menambah koleksi satwa. Terutama satwa langkah," tegas Khoirul.
Sementara itu, Rahmat Suharta selaku Dokter KBS mengatakan, pihaknya akan terus memantau kesehatan ketiga bayi satwa tersebut. Tak luput juga pihak KBS juga memantau kesehatan induknya.
"Yang utama kami akan memantau induknya karena masih dalam tahap menyusui. Seperti manusia, anak Kuda Nil membutuhkan Air susu induk yang sehat," katanya.
Untuk meningkatkan produksi air Susu Induk, rahmat menjelaskan, akan memberikan Multivitamin (lengkap), seperti Moloco (penambah lancar susu) dan calcium serta sayuran seperti wortel dan kacang panjang.
"Selain produksi susu meningkat, air susu yang dikeluarkan nantinya akan mengandung vitamin yang baik untuk kekebalan bayi satwa," terangnya.
Rahmat menambahkan, kandang satwa unta dan kuda nil rutin setiap hari dibersihkan. Untuk kuda nil air kubangan setiap hari akan dikuras dan debitnya dikurangi. "Debit airnya kami kurangi agar si bayi tidak tenggelam dan mudah menyusui. Kebersihan air juga kami jaga," imbuhnya.
Rahmat mengungkapkan tim medis juga selalu memberikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan asupan gizi satwa. Hal ituz bertujuan agar satwa dapat terus melahirkan generasi baru. "Agar reproduksi satwa subur kami memberikan ketercukupan gizi," pungkasnya