Baru Setahun Dihukum, Dimas Kanjeng Taat Pribadi Muncul Bawa Segepok Uang & Bilang Tak Pernah Miskin

Baru setahun dihukum, Dimas Kanjeng Taat Pribadi membuat heboh lagi tunjukkan uang segepok bersama Mahagurunya

Youtube.com
Dimas Kanjeng Taat Pribadi 

SURYAMALANG.COM, -   Nama Dimas Kanjeng memang sempat ramai dibicarakan dua tahun lalu. 

Lelaki asal Probolinggo ini sempat membuat heboh dan ditangkap polisi karena tuduhan penipuan penggandaan uang, dan pembunuhan. 

Akibat ulahnya melakukan tindak terhadap Abdul Gani dan Ismail Hidayah, Ia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. 

Baru setahun hukuman itu dijalani, pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini, tiba-tiba membuat heboh lagi dengan munculnya sebuah video yang menunjukkan aktivitasnya di Facebook.

Belum diketahui kapan dan dimana video dibuat? Begitupun dengan beredarnya video ini.

SUrya Malang mendapati video ini dari akun Facebook Kanjeng Hamid. Akun mengunggah video itu, Kamis (7/6/2018).

"Ayoo siapa yang boleh lawan sama kanjeng taat pribadi gudangnya uang probolinggo hadir," tulis Kanjeng Hamid.

Akun ini tidak menjelaskan kapan video itu direkam dan dimana lokasinya.

Dilansir dari serambinews.com, dalam video itu, Dimas Kanjeng tampak mengenakan pakaian dan kopiah hitam berada di antara tumpukan uang.

Tangannya menggenggam uang yang diakuinya dolar Singapura.

"Segini ini 2 miliar. Saya punya uang ini 2 juta (grup). Ini uang Singapura. Jadi jangan mengatakan Dimas Kanjeng Taat Pribadi tidak punya uang. Potong Leher saya, potong leher mahaguru saya," katanya.

Sementara seorang laki-laki yang diakuinya sebagai mahaguru hanya manggut-manggut saja.

Dia pun mengungkit masalah yang dialaminya.

"Dimas kanjeng bukan lah seorang penipu, pengganda uang. 
Demi Allah demi Rosulallah. Selama ini saya dikriminalisasi, diinjak-injak nama saya. 
bahwa saya seorang penpu, seorang pembunuh," ujarnya.

Dengan uang yang dimilikinya itu, Dimas Kanjeng mengaku akan mencairkan dana dari pengikut padepokan yang sudah telanjur menyetor padanya.

"Ini bukan palsu, matanya melek kalau ini palsu," klaimnya.

Pria beristri lebih dari satu ini pun membantah jika uang-uang itu didatangkan atas bantuan tuyul. setan atau jin.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tak pernah miskin dan memiliki banyak uang

"Ini uang saya, (sambil menunjukkan segepok uang yang digenggamnya)"

"Jangan mengatakan bahwa Dimas Kanjeng Taat Pribadi tidak punya uang, dan padepokan tidak cair"

"Potong leher saya, potong leher Mahaguru saya kalau ada padepokan yang mengatakan seperti itu"

(sambil menunjuk leher orang di sampingnya yang disebut Mahaguru itu).  

"Darimana uangnya? ya dari ilmunya Allah," katanya.

Dan, lanjutnya itu butuh proses, pembelajaran serta perjuangan.

"Walaupun saya dikriminalisasi, tapi Indonesia akan butuh saya. Suatu saat itu akan terjadi.

Tak hanya itu, Dimas Kanjeng juga menyebut soal teroris.

"Dengan kepasrahan itu, Allah nanti yang akan menjawabnya. Saya tidak ingin punya santri munafik saya tidak ingin punya santri pengecut, penakut. Sasya ingin menyarankan kepada njenengan semua, santri saya harus takut kepada Allah, jangan takut kepada manusia. Njenengan jangan takut akan ditembak, karena njenengan bukan seorang teroris," ucapnya.

Simak juga videonya berikut: 

Melihat Video tersebut, Dimas pun langsung di banjiri komentar dari netizen: 

Kechiey: "gini niihh yg bikin dunia cepet tua..


Ellvan Hardyanto: "itu sebelahnya dimas ngapain sih njing"

Mad Tom'z : "Klau anda bnr dari dulu anda sudah kluar dari penjara"

Hamdan: "Orngnya di penjara kan knp mch ada vio nya"

Hadzriel Zain: "Mustofa At Toha Gagal fokus sama maha gurunyaa...
Dan klo 1 box harganya 10 milyar..
Dia punya berjuta box

Brrti triliunan

Seng duwe google arepe dituku..
Arepe digawe pesantren"

Adrian Taufiq: "What the fuck?? Maha guru yang keliatan kosong"

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Masih Ingat Dimas Kanjeng? Kini Muncul Lagi Sambil Perlihatkan Tumpukan Uang Dollar Singapura. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved