Banyuwangi
Cara Warga Temuguruh, Banyuwangi Rayakan Lebaran dan Sambut Pemudik : Makan Ribuan Ketupat Bareng
Warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi memiliki cara sendiri untuk memperingati Lebaran dan menyambut para pemudik.
Penulis: Haorrahman | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI – Warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi memiliki cara sendiri untuk memperingati Lebaran dan menyambut para pemudik.
Secara swadaya, warga menggelar pawai Grebek Syawal Sewu Kupat pada Kamis (20/6/2018).
Sebanyak 10.000 ketupat diarak sepanjang sekitar dua kilometer.
( Baca juga : Update Transfer Liga 1 – Termasuk di Arema FC dan Persib, 5 Pemain Asing Sudah Dilepas Klub )
Lalu ribuan ketupat itu dimakan warga secara bersama-sama.
“Ini merupakan cara kami untuk menyambut para pemudik, dan memperingati lebaran.”
“Kami makan ketupat bersama,” kata Asmuni, Kepala Desa Temuguruh kepada SURYAMALANG.COM.
( Baca juga : Silaturahmi Berubah Jadi Petaka, Mantan TKW Asal Blitar Tusuk 2 Saudaranya )
Asmuni menjelaskan acara ini murni swadaya masyarakat.
Sebanyak 25 Rukun Warga (RW) di Desa Temuguruh bahu-membahu menyukseskan acara ini.
“Masyarakat yang menyiapkan segala sesuatunya, mulai dari ketupat, sayur, sampai lauknya,” terang Asmuni.
( Baca juga : Mantan Agnez Mo Posting Ini Saat Ia Cium Mesra Chris Brown, Netter Nyesek & Terungkap Fakta Baru )
Menurutnya, tiap kepala keluarga berpartisipasi dalam acara ini.
Biasanya satu kepala keluarga menyumbang tiga atau empat ketupat.
Ada yang menyumbang lauk, sayur, dan sebagainya.
( Baca juga : Carok di Sidoarjo, Siswa SMP Bacok Remaja 18 Tahun Pakai Pedang Sampai Tewas )
“Hasil sumbangan itu dikumpulkan RW, lalu dijadikan satu untuk diarak.”
“Setiap RW minimal satu tandu. Tapi ada yang membuat dua hingga tiga tandu.”
“Biasanya satu tandu ada sekitar 400 ketupat,” kata Asmuni.
( Baca juga : Aurel Hermansyah Unggah Foto Seksi, Warganet Soroti Bagian Dada )
Ketupat-ketupat itu dihias dalam satu tandu menyerupai berbagai bentuk.
Ada yang berupa gunung, rumah, kakbah, dan sebagainya.
Setelah diarak, berbagai sayuran dan lauk telah disiapkan di garis finish di depan Balai Desa Temuguruh.
( Baca juga : Saking Terpencilnya, 8 Pulau Ini Bisa Disebut Sebagai Ujung Dunia, Ada yang Pernah Luput dari Sensus )
Saat ketupat datang, warga telah bersiap untuk menyantap ketupat bersama.
Asmuni mengatakan cara ini membuat seluruh warga desa berkumpul.
Termasuk pemudik yang pulang ke kampung halaman.
( Baca juga : Inilah Alasan & Cara Pemilik Toko Warna Warni Bakar Toko Sendiri, Sungguh Tak Terduga )
“Dengan seperti ini seluruh warga berkumpul. Sambil menikmati ketupat, juga menjaga tali silaturahmi,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiyatmoko mengatakan acara ini merupakan cara unik untuk menjaga persatuan.
“Kami sangat mengapresiasi acara ini. Apalagi acara ini dibuat secara swadaya dari masyarakat.”
( Baca juga : VIDEO : Uitemate, Begini Cara Mudah Mengapung di Atas Air Agar Tak Tenggelam )
“Ini bisa memupuk persaudaraan dan persatuan. Kegiatan seperti ini harus dilestarikan,” kata Yusuf.