Siswa SMP Bacok Remaja 18 Tahun Pakai Pedang Sampai Tewas, Berikut 5 Fakta Peristiwa Itu

Perkelahian antara MF dengan Rachmat terjadi di depan Toko Sumber Rejeki di Jalan Imam Bonjol Krian, 29 Juni sekitar pukul 23.30 WIB.

Mereka semula sempat adu mulut, kemudian langsung duel satu lawan satu.

Merasa kalah, pelaku mengeluarkan pedangnya dan membacok punggung korban.

Korban sempat berlari ke jalan raya, namun dikejar oleh pelaku.

( Baca: Adipati Dolken Tertidur di Kursi Prioritas, Fotonya Bikin Geram Warganet Gak Malu? )

( Baca: Aurel Hermansyah Unggah Foto Seksi, Warganet Soroti Bagian Dada )

( Baca: Silaturahmi Berubah Jadi Petaka, Mantan TKW Asal Blitar Tusuk 2 Saudaranya )

( Baca: Mantan Agnez Mo Posting Ini Saat Ia Cium Mesra Chris Brown, Netter Nyesek & Terungkap Fakta Baru )

Dan di jalan Imam Bonjol, pelaku kembali menghujamkan senjata tajamnya mengenai punggung dan dada korban. Kepala korban juga sempat dipukul menggunakan gagang pedang.

Beberapa warga di sana sempat melerai perkelahian itu. kemudian pelaku meninggalkan korban yang sudah tereletak bersimbah darah.

"Saya juga beberapa kali kena pukulan. Dia juga bawa pisau, dan saya juga sempat kena bacok," jawab MF sambil menunjukkan luka bacok di telapak tangannya di sela menjalani pemeriksaan polisi.

( Baca: Ternyata Segini Gaji Menjadi Assisten Dewi Perssik, Angkanya Fantastis! )

( Baca: Aurel Hermansyah Unggah Foto Seksi, Warganet Soroti Bagian Dada )

( Baca: Fakta Lain Ciuman di Pantai Agnez Mo & Chris Brown yang Baru, Kisah Asmara itu ikut Terungkap )

3. Pelaku ditangkap di Kontrakan

MF ditangkap di rumah kontrakannya di Krian pada Kamis 21 Juni 2018 dini hari.

Dalam penangkapan ini polisi juga mengamankan barang bukti berupa pedang yang panjangnya sekitar 30 centimeter.

Benda ini dipakai pelaku untuk menghabisi korban

4. Masih Duduk di Bangku Sekolah

Informasi yang Surya Malang himpun, MF masih duduk di bangku sekolah. Ia Siswa SMP asal Krian Sidoarjo dan baru naik kelas 8.

Sehari-hari, remaja ini tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah kontrakan di Ngingas Barat, Krian, Sidoarjo

Dengan kondisi tersebut pelaku diproses dengan sistem peradilan anak dan mendapat perlakuan khusus.