Pasuruan

Detik -Detik Teror Bom di Bangil Pasuruan, Sampai 4 Kali Diledakan Pelaku di Perkampungan

Bom kedua meledak saat warga setempat mulai berkerumun di dalam rumah AB paska ledakan pertama.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Polisi mengamankan TKP ledakan bom di Bangil Pasuruan 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN –Keterang resmi peristiwa teror bom di di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan disampikan langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin, Kamis (5/7/2018) malam.

Kapolda menyampaikan ada empat kali ledakan bom rakitan di rumah AB, pelaku teror bom.

Pada kamis siang, ia menyampaikan bom yang meledak sebanyak tiga kali, namun dari hasil pemeriksaan lanjutan, ternyata bom yang meledak ini empat kali.

Pertama, meledak di rumahnya AB sekira pukul 11.30 WIB.

Selanjutnya, kembali meledak di rumah AB, dan yang ketiga dan keempat meledak di jalan desa.

“Bom meledak yang pertama, diduga kuat tidak disengaja alias meledak tidak pada waktunya. Bom yang meledak pertama ini jenisnya bom rakitan yang digunakan untuk bom lempar."

"Materialnya sama, yakni paku dan gotri, atau peluru yang biasanya digunakan untuk senapan angin. Ukurunnya kecil menyerupai bom ikan atau bondet tapi bukan bondet,” kata Machfud Arifin.

Diduga kuat AB, DR, dan anaknya UMR ini sedang bersiap makan siang saat ledakan awal.

Namun, ada sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga bom lempar yang sudah siap diledakkan jatuh.

“Kesimpulan itu muncul setelah melihat luka yang dialami korban. Pelaku AB, dan istrinya DR tidak terluka. Yang terluka hanya anaknya UMR, dan lukanya sangat parah. Yang bersangkutan saat ini sudah dirawat di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur,” tambah Kapolda saat konferensi pers.

Ia menduga, bom lempar ini sebenarnya akan digunakan atau diledakkan di tempat lain. Namun, akhirnya meledak tanpa disengaja.

Bom kedua, meledak di dalam rumah juga.

Bom kedua meledak saat warga setempat mulai berkerumun di dalam rumah AB paska ledakan pertama.

AB sempat memperingatkan warga untuk keluar dari rumahnya, tapi tidak dihiraukan dan akhirnya bom lempar kedua dilemparkan.

“Bom meledak, tapi warga sudah berhamburan keluar rumah. Nah, dari situ AB keluar dari rumah dengan membawa dua tas yang dipanggul depan belakang. Selanjutnya, AB berusaha lari dan dikejar warga,” tambahnya.

Saat dikejar warga, AB panik dan melemparkan tas berisikan bom panci ke arah warga.

Satu meledak, dan sisa satunya dilemparkan ke Kapolsek Bangil Kompol M Iskhak setelah sempat dikejar.

Namun, kapolsek berhasil menghindar dan bom meledak.

“Total ada ledakan empat kali, bukan tiga kali. Setelah gagal melukai warga dan kapolsek, AB pulang ke rumah dan mengambil sepeda motor sebelum akhirnya melarikan diri,” tambahnya.

Saat naik sepeda itu, tambah Kapolda, AB sempat mendapatkan tembakan dari senapan angin milik warga.

AB mengalami luka di dada kirinya.

Selain itu, AB juga mendapatkan lemparan bambu dari warga.

Dari rumah AB, Korps Bhayangkara berhasil mengamankan material bom berupa paku dan gotri.

Ada satu bom lempar aktif yang siap diledakkan, dan ada juga bom panci tapi belum dirakit.

Ada juga satu komputer, satu sepeda mini, kaos bekas, satu kardus berisi rompi, sangkur dan beberapa senjata tajam (sajam) lainnya.

Selain itu, polisi juga mengamankan 62 buku-buku yang ditemukan di dalam rumah pelaku teror.

Kronologis Ledakan Bom Rakitan di Pasuruan :

1. Sekira pukul 11.30 WIB, ledakan pertama terdengar di rumah milik Saprani yang dikontrak pelaku teror bom rakitan AB.

2. Warga sempat mengira ledakan itu merupakan ledakan gas elpiji. Warga pun mendatangi rumah AB untuk mengecek sumber suara ledakan itu.

3. Selanjutnya, warga melihat di dalam rumah AB, DR berdiri dan UMR, anaknya menangis kesakitan karena kaki dan badannya terluka.

4. AB mengusir warga untuk keluar, dan warga pun menurutinya. Setelah itu AB keluar dan berlari sambil membawa ransel dua yang dibawa depan belakang.

5. Warga sempat mengejarnya dan mengepung AB. Namun, AB tak kalah gertak dan mengancam akan melempar tas yang berisikan bom itu ke arah warga. Mendengar ancaman itu warga pun ketakutan dan mundur tidak mengepung AB.

6. Tak lama, polisi tiba di lokasi kejadian. Kapolsek Bangil Kompol M Iskhak sempat dikejar oleh AB. Bahkan, kapolsek dilempari tas berisikan bom. Untungnya, kapolsek berhasil menghindar, dan tas jatuh ke trotoar, selanjutnya meledak.

7. Setelah itu, AB kembali ke rumahnya dan mengambil sepeda motor. Dia lari menggunakan sepeda motor Suzuki Spin. Warga sempat menembak AB dengan senapan angin, dan melempar bambu ke arah AB saat berusaha melarikan diri. Tapi serangan itu tidak membuat AB berhenti dan tetap melarikan diri.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved