Arema Malang
Kiper Asing Arema FC Bicara Soal Malang, Mulai Suasana sampai Kemacetan
Srdjan Ostojic baru dua pekan berada di Malang. Tapi kiper baru Arema FC ini sudah bisa memberi penilaian soal Malang.
Penulis: Alfi Syahri Ramadan | Editor: Zainuddin
lihat foto
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Srdjan Ostojic sudah lebih dari dua pekan berada di Malang untuk menjalani seleksi di Arema FC.
Namun, kiper yang baru resmi menjadi pemain Arema FC itu sudah mulai kerasan tinggal di Malang.
Mantan kiper FK Zemun itu mengatakan Kota Malang memiliki kesan tersendiri.
( Baca juga : Daftar Bintang Piala Dunia 2018 yang Segera Merumput di Indonesia )
“Malang adalah kota besar. Kami harus berjalan cukup jauh ketika akan berlatih.”
“Kadang lalu lintasnya macet. Tetapi bagi saya, hal itu bukan masalah,” ucap Srdjan Ostojic kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (18/7/2018).
Pemain setinggi 193 sentimeter itu mengaku belum terlalu sering keluar selama di Malang.
( Baca juga : Identitas 5 Pemerkosa dan Pembakar Wanita 35 Tahun Terungkap dari Telepon )
Dia lebih banyak menghabiskan waktu di apartemen.
Menurutnya, suasana di Kota Malang sangat nyaman.
Srdjan Ostojic pun berencana mengajak keluarga ke Malang.
( Baca juga : Aurel Hermansyah Berani Tampil Tanpa Make Up Saat Rekaman Lagu Baru, Penampilannya Jadi Sorotan )
Namun, dia belum memastikan kapan akan mengajak keluarganya ke Malang.
Untuk sementara dia ingin fokus membela Arema FC dahulu.
“Mungkin saya akan ajak keluarga ke Indonesia pada September atau Oktober tahun ini.”
( Baca juga : Chacha Frederica Ingin Mainaka Jadi Menantunya, Nia Ramadhani Beri Jawaban Kocak )
“Setelah itu mungkin saya akan mencari rumah atau apartemen yang lebih besar untuk keluarga,” tandasnya.
Kiper yang akrab disapa Oky itu pun mencoba makanan Indonesia.
“Saya sudah mencoba makanan Indonesia seperti soto ayam, ayam goreng sampai nasi goreng.”
( Baca juga : Foto Mesra Muncul di Akun Pribadi Anggota DPRD Bangka )
“Makanan tersebut terlalu pedas buat saya,” terang Oky.
Pemain 35 tahun itu mengaku kurang menyukai makanan pedas.
Menurutnya, makanan pedas tidak terlalu bagus untuk pencernaanya.
( Baca juga : Polisi Selidiki Aksi Pecah Kaca Mobil Pengantar Bacaleg PKB di KPU Sidoarjo )
Namun, dia tetap mencoba beberapa makanan Indonesia.
“Memang makanan di sini terlalu pedas. Tetapi tidak masalah,” tandasnya.
