Bangkalan

25 Desa di Bangkalan Berstatus Kering Kritis

Hari Tanpa Hujan (HTH) akhir-akhir ini mengakibatkan 25 desa di 12 kecamatan di Bangkalan mengalami kekurangan air bersih.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Ahmad Faisol
Pj Bupati Bangkalan, I Gusti Ngurah Indra Setiabudi Ranuh memberangkatkan 5 mobil tangki bantuan air bersih ke daerah terdampak kekeringan di Pendapa Agung Bangkaan, Senin (23/7/2018). 

SURYAMALANG.COM, BANGKALAN - Hari Tanpa Hujan (HTH) akhir-akhir ini mengakibatkan 25 desa di 12 kecamatan di Bangkalan mengalami kekurangan air bersih.

Dampak musim kemarau itu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan menetapkan status kering kritis terhadap 25 desa tersebut.

( Baca juga : Berita Populer Arema - Catatan Buruk Kiper Arema, Bangkitnya Si Anak Hilang Hingga Rekor Arema )

Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Morris mengungkapkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi HTH melanda beberapa wilayah di Jatim, termasuk Bangkalan.

“Banyal desa kekurangan air bersih. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Juli hingga Oktober 2018,” ungkap Rizal kepada SURYAMALANG.COM, Senin (23/7/2018).

( Baca juga : Pelatih Arema FC Milan Petrovic Tenang Hadapi Putaran Kedua Liga 1 )

Desa berstatus kering kritis adalah Desa Galis Dajah, Sen Asen, Desa Genteng, Desa Banyoning Laok, Desa Larangan Timur, Desa Gangsiyen, dan Desa Saplasah.

Selain itu, Desa Saplasah Lergunong, Larangan Glintong, Desa Glagga, Karang Duwek, Pandan Lanjang, Desa Tambin, Bajeman, Soket Dajah, Desa Batangan.

( Baca juga : Handphone Wulan Gurino Dicuri Saat Jadi Juri, Tahu Sosok Si Pencuri Wulan Beri Kode Buat Si Maling )

Lalu Desa Separah, Talagah, Desa Morombuh, Ketetang, Gunong Siring, dan Desa Kedungdung.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved