Surabaya
Ternyata 3 Orang Ini yang Edarkan Narkoba ke Juru Parkir dan Pengamen di Taman Bungkul, Surabaya
Warga Surabaya biasa rekreasi di Taman Bungkul. Tapi, 3 orang ini malah mengedarkan narkoba di Taman Bungkul.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Anggota Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya menangkap pengedar yang biasa mengedarkan narkoba dari kalangan tukang parkir dan pengamen di Taman Bungkul.
Tiga pengedar itu adalah Sigit (34), Hari (32), dan Odit (31).
Kepala BNNK Surabaya, AKBP Suparti menjelaskan petugas menyita 97 gram sabu, tujuh butir ekstasi, uang sebesar Rp 527.000, alat hisap sabu, dan alat timbang.
( Baca juga : Deretan Fakta Seputar Melubernya Penonton Arema FC Vs Persija, Tak Hanya Soal Rekor dan Denda )
“Mereka biasa menjual barang ke tukang parkir dan pengamen di warung Taman Bungkul setiap Sabtu malam.”
“Awalnya kami menangkap satu orang. Dia mengaku mendapat barang dari tiga tersangka ini.”
“Setelah dikembangkan, ternyata mereka memang memiliki sabu,” kata Suparti kepada SURYAMALANG.COM, Senin (6/8/2018).
( Baca juga : Raffi Ahmad Sekeluarga di Bali saat Terjadi Gempa Lombok, Nisya Ahmad Jelaskan Posisinya saat Itu )
Awalnya petugas menangkap Sigit di kios makanan ringan di Jalan Jetis Kulon.
Petugas menyita 15 poket sabu seberat 6, 98 gram yang disimpan di etalase.
“Bisnis itu untuk menutupi transaksi narkoba. Setelah dikembangkan, kami menangkap Hari di rumahnya di Jalan Karangrejo.”
( Baca juga : Prediksi Skor Timnas Indonesia U16 Vs Kamboja Piala AFF U-16 2018 Senin 6 Agustus jam 19.00 WIB )
“Hari menyimpan 19 paket sabu seberat 9, 67 gram,” kata Suparti.
Selanjutnya petugas menangkap Odit di Jalan Perum Gunung Sari Indah.
Petugas menyita satu poket sabu seberat 10,09 gram, dan tujuh butir ekstasi.
( Baca juga : Cerita Maia Estianty saat Alami Gempa Lombok, Panik & Pegang Tangan Sahabat )
Odit mengaku mendapat barang haram tersebut dari temannya yang bernama Yuli.
“Ternyata mereka ini mengisi satu sama lain. Misalnya barang dari Lapas Pamekasan kosong, Hari ke Odit yang punya jaringan Lapas Madiun.”
“Mereka mengambil barang dengan sistem ranjau di Mojokerto dan Gor Delta Sidoarjo.”
( Baca juga : Ashanty Pakai Kacamata ala Millennials, Perhatikan Jaket Jins Denimnya yang Gak Kalah sama Anak Muda )
“Sekali ambil biasanya seberat 1 ons. Selanjutnya barang itu disebar ke pengedar lainnya,” tambah Suparti.