Madiun
1.298 Personil Gabungan Siap Amankan Kegiatan Satu Suro di Madiun
Meski sudah ada kesepatan untuk tidak melakukan mobilisasi masa pada kegiatan nyekar, Polres Madiun tetap menyiagakan pasukan pengamanan
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, MADIUN - Seperti tahun sebelumnya, setiap malam satu suro atau Tahun Baru Islam 1 Muharram, ribuan pesilat di Madiun dan sekitarnya mengadakan Ritual Nyekar Akbar. Mereka akan melakukan kegiatan nyekar ke sesepuh dan pendiri Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Madiun.
Meski sudah ada kesepatan dari Forkopimda Kota Madiun, dan pengurus pusat PSHT untuk tidak melakukan mobilisasi masa pada kegiatan nyekar tahun ini, Polres Kabupaten Madiun tetap menyiagakan pasukan pengamanan. Sebanyak 1.298 personil gabungan disiagkan selama dua hari, 10 - 11 September 2018.
"Hari ini baru saja kami melakukan apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan Operasi Aman Suro 2018, terdiri dari 1.298 personil dari unsur Polri, TNI, Dishub, Satpil PP, Senkom dan juga dibantu dari PAM Swakarsa sejumlah 128 personil. Terdiri dari Satgas Sentot Prawirodirjo yang merupakan gabungan satgas dari beberapa perguruan silat yang akan membantu pengamanan dalam giat malam satu suro ini," kata AKBP I Made Agus Prasatya, Kapolres Kabupaten Madiun, Senin (10/9/2018).
Dalam Operasi Aman Suro 2108, dikatakan I Made Agus Prasatya, Polres Kabupaten Madiun sudah melakukan pemetaan. Ada delapan titik penyekatan di wilayah perbatasan dan juga pintu masuk ke wilayah Kota Madiun. Penyekatan ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya mobilisasi masa yang datang ke Kota Madiun.
"Sudah kami petakan, ada delapan zona penyekatan. Karena sesuai kesepakatan Forkopimda Kota Madiun, dan juga surat edaran pengurus umum pusat PSHT Kota Madiun, perintah untuk melaksanakan nyekar tradisi nyekar ini secara khidmat dan sederhana di masing-masing ranting. Jadi tidak ada pergerakan mobilisasi massa di makam yang ada di Kota Madiun," kata I Made Agus Prasatya.
Delapan titik penyekatan itu merupakan wilayah perbatasan Kabupaten Madiun, dengan Nganjuk, Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan juga pintu masuk ke Kota Madiun.