Kediri

Debu Jalan Oprit Jembatan Brawijaya Kota Kediri Mulai Dikeluhkan Warga

Penyiraman jalan oprit hanya mengurangi debu, tapi tidak banyak berpengaruh. Karena tak lama setelah disiram kondisinya sudah kering

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Achmad Amru Muiz
surya malang/Didik Mashudi
Motor gerobak tengah menyiram areal jalan oprit timur Jembatan Brawijaya Kota Kediri, Jumat (21/9/2018) 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI  - Debu akibat jalan yang belum diaspal di areal oprit timur Jembatan Brawijaya Kota kediri dikeluhkan warga. Ini setelah debu berterbangan mengakibatkan polusi udara yang sangat mengganggu masyarakat. 

"Harapan kami jalannya segera diaspal karena debunya sangat mengganggu. Cuaca panas membuat penyiraman yang dilakukan tidak mampu meredam debu," kata Karno (50) warga setempat kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (21/9/2018).

Dijelaskan Karno, penyiraman jalan oprit hanya mengurangi debu, tapi tidak banyak berpengaruh. Karena tak lama setelah disiram kondisinya sudah kering lagi dan debunya kemana-mana.

"Yang paling terdampak warung-warung makanan dan toko-toko di timur jembatan. Debunya sangat mengganggu sekali," ungkapnya.

Dampak dari debu tersebut membuat warga yang beraktifitas di sekitar jalan oprit banyak yang memakai masker. Warga berharap jalan segera diaspal tidak sampai menunggu selesainya pembangunan jembatan.

Desakan segera mengaspal jalan oprit juga disampaikan Edi yang setiap hari melintas. Masalahnya, debu dari tanah uruk di lokasi oprit timur jembatan berterbangan saat dilalui kendaraan. "Debunya bikin nafas sesak," ungkapnya.

Sementara Sunarto, Kasi Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Kediri menjelaskan, lokasi oprit memang sudah diagendakan untuk segera diaspal.  Direncanakan pada pertengahan Minggu depan sudah dapat diaspal.

"Pengaspalan masih terkendala finiser perbaikan. Jika finiser sudah dapat diselesaikan lebih awal pengaspalan juga lebih awal sebelum Kamis," jelasnya.

Sedangkan untuk pengaspalan jalan di lokasi oprit tidak ada penutupan jalan lagi. Karena pengerjaan pengaspalan jalan dilakukan separo - separo badan jalan sehingga jalan masih dapat dilalui kendaraan bergiliran.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved