Nasional
Pengurus PSSI Dihujani Teror, Ada yang Sampai Terima Ancaman Pembunuhan
Sejumlah pengurus PSSI menjadi sasaran oknum tak bertanggung jawab. Ada pengurus PSSI yang dihujani teror, dan ancaman pembunuhan.
SURYAMALANG.COM - Kisruh di sepak bola Indonesia berbuntut panjang.
Sejumlah pengurus PSSI menjadi sasaran oknum tak bertanggung jawab.
Ada pengurus PSSI yang dihujani teror.
Juga ada pengurus PSSI yang kabarnya menerima ancaman pembunuhan.
( Baca juga : Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin, Mulai KPK di Pasuruan sampai Penyegelan Ribuan Besi di Kota Malang )
Informasi yang dihimpun BolaSport.com, sejumlah pengurus PSSI menerima ribuan teror lewat alat komunikasi pribadi.
Ada terus berupa olok-olok. Juga ada yang sampai menerima ancaman pembunuhan terhadap pengurus PSSI.
Direktur Media PSSI, Gatot Widakdo mengakui hal tersebut.
( Baca juga : Sama-sama dari Brasil, Arthur Cunha Siap Hadang David da Silva di Arema FC Vs Persebaya )
Gatot menyayangkan teror itu dilakukan lewat nomor telepon pribadi sehingga mengganggu proses kerja mengurusi sepak bola nasional.
“Dengan menerima ribuan teror, alat komunikasi menjadi terganggu.”
“Padahal pengurus masih harus terus berkomunikasi dengan stakeholder di Tanah Air.”
( Baca juga : Sehari Jelang Arema FC Vs Persebaya, Bajol Ijo Pilih Tak Latihan Resmi di Stadion Kanjuruhan )
“Begitu juga dengan pihak-pihak di luar negeri,” ujar Gatot Widakdo.
Pengurus PSSI berharap seluruh pihak bisa menahan diri untuk melihat perjalanan sepak bola nasional yang lebih tenang dan damai.
“Kami juga heran, bagaimana mungkin nomor telepon pribadi pengurus bisa disebarluarkan hanya untuk mengirimkan teror-teror yang berbau kebencian dan ancaman pembunuhan.”
( Baca juga : Aremania yang Gak Kebagian Tiket Bisa Nobar Arema Vs Persebaya di Polsek, Lebih Seru dan Ada Hadiah )
“Sebaiknya hal ini dihentikan, dan mari kita berpikir positif,” kata Gatot Widakdo .
PSSI melalui Komisi Disiplin (Komdis) memang selalu mengeluarkan sanksi kepada pihak yang melanggar aturan.
Bahkan setiap pekan atau dua pekan, Komdis menggelar sidang untuk memutuskan dan menetapkan sanksi bagi pihak yang melanggar.
( Baca juga : Bukan di Hotel Atau Kantor Tim, Jumpa Pers Jelang Arema FC Vs Persebaya Digelar di Polres Malang )
Terbaru, Komdis menggeluarkan sekitar 28 sanksi untuk sejumlah klub, baik Liga 1 maupun Liga 2.
Dari 28 sanksi itu, mayoritas terkait laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta.
Sanksi itu juga terkait tewasnya Haringga Sirila jelang laga Persib kontra Persija.
( Baca juga : Bonek Gak Perlu ke Malang, Polrestabes Surabaya Gelar Nobar Arema Vs Persebaya )
Akibat beberapa insiden dalam laga tersebut, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada pihak-pihak terkait.
Termasuk kepada Persib yang dinilai melakukan berbagai pelanggaran disiplin.
Mulai dari suporter yang melakukan intimidasi kepada ofisial Persija saat MCM, melakukan sweeping, pengeroyokan, dan pemukulan terhadap suporter hingga tewas.
( Baca juga : Persib Bandung Bisa Kehilangan 10 Pemain Saat Menjamu Madura United, Dampak Sanksi Komdis PSSI )
Komdis juga menilai, panitia penyelenggara (panpel) pertandingan Persib gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter yang datang menonton.
Akibatnya, Komdis PSSI memutuskan memberi hukuman kepada Persib berupa sanksi pertandingan kandang di luar Pulau Jawa tanpa penonton sampai akhir musim 2018.
Maung Bandung juga dihukum menggelar pertandingan kandang tanpa penonton di Bandung sampai paruh musim kompetisi tahun 2019 bergulir.
Berita ini sudah dimuat di Bolasport.com dengan judul Buntut Polemik Sanksi Komdis, Pengurus PSSI Dihujani Teror hingga Ancaman Pembunuhan