Arema

Belajar Dari Big Match Sebelumnya, Panpel Arema FC Yakini Tak Akan Ada Penonton Meluber Ke Lapangan

Panpel Arema FC berani memastikan, jika tidak akan ada luberan penonton disekitar lapangan Stadion Kanjuruhan

Penulis: Dya Ayu | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Aremania mendukung Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Panitia pelaksana (Panpel) Arema FC optimis pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (6/10/2018) sore, akan berjalan lancar.

Bahkan, panpel Arema FC berani memastikan, jika tidak akan ada luberan penonton di sekitar lapangan Stadion Kanjuruhan seperti yang dikhawatirkan pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman.

Kekhawatiran Djadjang bukan tanpa alasan, mantan pelatih Persib Bandung itu merujuk dari kasus ricuh yang terjadi saat Arema FC menjamu Persib Bandung, Minggu (15/4/2018) silam. Kala itu sebelum pertandingan berakhir dengan skor 2-2, saat tambahan waktu babak kedua, oknum aremania menyusup masuk kelapangan pertandingan dan menyebabkan kericuhan.

Tak hanya ricuh, kepala Mario Gomez pelatih Bandung juga berdarah lantaran terkena lemparan oknum suporter aremania.

Tidak berhenti disitu, ketika menjamu Persija Jakarta, melubernya penonton hingga masuk dipinggir lapangan juga menjadi perhatian khusus Djanur, agar hal ini tak terulang ketika Persebaya bermain di Kanjuruhan.

Menanggapi peringatan dari Djanur, manajemen dan panpel Arema FC mengaku siap untuk mewujudkan hal itu. Pihak Singo Edan sejak jauh-jauh hari mengaku telah mengantisipasi hal tersebut.

"Kami yakin kok aremania akan berada di tribun yang sudah disediakan dan tidak meluber. Kami dari panpel telah mengurangi jumlah kelebihan tiket. Bahkan jumlahnya dibawah saat lawan Persija. Jumlah total 44 ribu, itu termasuk vip sama vvip juga," kata Sudarmaji Media Officer Arema FC, Sabtu (6/10/2018).

Selain menjual tiket sebanyak kapasitas stadion saja (45 ribu), langkah panpel untuk mengantisipasi kejadian saat menjamu Persib agar tak terulang dengan cara, memberi himbauan pada penonton agar hadir dengan tak mengajak anak kecil.

"Kami sudah sosialisasi dua minggu yang lalu, soal tiket hanya berlaku untuk satu orang. Lalu pedagang asongan juga tidak boleh berjualan di area tempat duduk. Nanti akan kami tata, ditembok paling atas dan paling bawah. Lalu datanglah lebih awal. Ini wujud panpel telah melakukan langkah dan antisipasi soal kekhawatiran semua orang terkait melubernya penonton," jelasnya.

"Boleh sifatnya warning tapi jangan khawatir berlebihan. Panpel Arema FC sudah belajar dari yang sudah-sudah. Jadi jangan sampai dua kasus itu jadi patokan," tambah Sudarmaji.

Seperti diketahui, saat kisruh lawan Persib Bandung lalu, Arema FC harus mendapat sanksi dari Komisi Disiplin PSSI berupa denda Rp 300 juta, tentang tingkah laku buruk suporter yang diganjar denda 250 juta dan denda Rp 50 juta karena panpel dinilai tidak bisa memberikan rasa nyaman pada perangkat pertandingan serta kedua tim.

Tak hanya denda, panpel juga mendapat hukuman penutupan sebagian tribun stadion sisi timur.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved