Sportarema

Kisruh Liga 1 Disorot Media Italia dan Australia, Lisensi Klub dan Operator Dipertanyakan

Kali ini, media Italia Corriere dello Sport ikut mengangkat sepak bola Indonesia sebagai bahan berita.

Editor: Dyan Rekohadi
capture USeeTV
Pelatih Persib Bandung Mario Gomez kepalanya berdarah karena lemparan penonton dalam kericuhan di laga ARema FC vs Persib Bandung, Minggu (25/4/2018) 

SURYAMALANG.COM -Kondisi sepak bola Indonesia kembali mendapat sorotan media internasional karena unsur negatif.

Bukan hanya jadi sorotan pelaku dan pecinta sepak bola Tanah Air, media luar negeri juga kembali menyorot kondisi kompetisi resmi sepak bola Indonesia.

Borok sepak bola Indonesia kembali mendapat sorotan dari publik mancanegara.

Kali ini, media Italia Corriere dello Sport ikut mengangkat sepak bola Indonesia sebagai bahan berita.

Baca: Prediksi Sanksi untuk Arema FC dan Aremania, Mulai Laga Usiran sampai Laga Tanpa Penonton

Baca: Komentar Bos Arema FC, PSSI, dan Komdis Terkait Perilaku Aremania Saat Arema FC Vs Persebaya

Pada Sabtu (7/10/2018), media olahraga Italia itu membuat berita dengan judul yang sadis "Violenza e corruzione in Indonesia: il calcio nel caos" (Kekerasan dan korupsi di Indonesia: Sepak bola dalam kekacauan).

Sesuai dengan judul berita tersebut, Corriere mengulas kekerasan yang terjadi di sepak bola Indonesia.

Mereka juga menyoroti kesulitan-kesulitan yang dialami Gomez, mantan asisten Hector Cuper di Inter Milan, di Indonesia.

"Indonesia adalah tempat yang indah, tetapi situasi di sini tidak mudah," kata pelatih Argentina itu dalam laman Corriere dello Sport.

Media yang berbasis di Roma itu juga mengutip kalimat Mario Gomez yang ketakutan saat kerusuhan pada laga kontra Arema terjadi.

Corriere tak ketinggalan memberitakan keluhan-keluhan soal kinerja PSSI dan PT LIB yang menurutnya tak profesional dan tak kompeten.

Selain itu, tentu saja Corriere dello Sport juga memberitakan tewasnya Haringga Sirla akibat fanatisme sepak bola di Indonesia.

"Dua pekan lalu, dalam pertandingan melawan Jakarta (Persija), Haringga Sirla, 23, meninggal setelah sekelompok suporter Bandung (Persib) mengeroyoknya di dalam stadion," tulis Corriere dello Sport.

"Berdasar analis Akmal Marhali, ada tujuh orang suporter yang meninggal akibat laga kedua tim tersebut sejak 2012," tulis mereka lagi.

Tragedi tewasnya Haringga Sirla memang menjadi perhatian banyak media luar negeri.

News.com.au, portal berita online di Australia juga tak ketinggalan memberitakan kejadian mengenaskan tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved