Sportarema
Kisruh Liga 1 Disorot Media Italia dan Australia, Lisensi Klub dan Operator Dipertanyakan
Kali ini, media Italia Corriere dello Sport ikut mengangkat sepak bola Indonesia sebagai bahan berita.
SURYAMALANG.COM -Kondisi sepak bola Indonesia kembali mendapat sorotan media internasional karena unsur negatif.
Bukan hanya jadi sorotan pelaku dan pecinta sepak bola Tanah Air, media luar negeri juga kembali menyorot kondisi kompetisi resmi sepak bola Indonesia.
Borok sepak bola Indonesia kembali mendapat sorotan dari publik mancanegara.
Kali ini, media Italia Corriere dello Sport ikut mengangkat sepak bola Indonesia sebagai bahan berita.
Baca: Prediksi Sanksi untuk Arema FC dan Aremania, Mulai Laga Usiran sampai Laga Tanpa Penonton
Baca: Komentar Bos Arema FC, PSSI, dan Komdis Terkait Perilaku Aremania Saat Arema FC Vs Persebaya
Pada Sabtu (7/10/2018), media olahraga Italia itu membuat berita dengan judul yang sadis "Violenza e corruzione in Indonesia: il calcio nel caos" (Kekerasan dan korupsi di Indonesia: Sepak bola dalam kekacauan).
Sesuai dengan judul berita tersebut, Corriere mengulas kekerasan yang terjadi di sepak bola Indonesia.
Mereka juga menyoroti kesulitan-kesulitan yang dialami Gomez, mantan asisten Hector Cuper di Inter Milan, di Indonesia.
"Indonesia adalah tempat yang indah, tetapi situasi di sini tidak mudah," kata pelatih Argentina itu dalam laman Corriere dello Sport.
Media yang berbasis di Roma itu juga mengutip kalimat Mario Gomez yang ketakutan saat kerusuhan pada laga kontra Arema terjadi.
Corriere tak ketinggalan memberitakan keluhan-keluhan soal kinerja PSSI dan PT LIB yang menurutnya tak profesional dan tak kompeten.
Selain itu, tentu saja Corriere dello Sport juga memberitakan tewasnya Haringga Sirla akibat fanatisme sepak bola di Indonesia.
"Dua pekan lalu, dalam pertandingan melawan Jakarta (Persija), Haringga Sirla, 23, meninggal setelah sekelompok suporter Bandung (Persib) mengeroyoknya di dalam stadion," tulis Corriere dello Sport.
"Berdasar analis Akmal Marhali, ada tujuh orang suporter yang meninggal akibat laga kedua tim tersebut sejak 2012," tulis mereka lagi.
Tragedi tewasnya Haringga Sirla memang menjadi perhatian banyak media luar negeri.
News.com.au, portal berita online di Australia juga tak ketinggalan memberitakan kejadian mengenaskan tersebut.
Terakhir, Corriere dello Sport juga mempertanyakan izin klub-klub yang berlaga di Liga 1.
Sebab, menurut mereka, beberapa klub besar di Indonesia tidak memiliki lisensi dan tidak lolos verifikasi untuk berlaga di kasta tertinggi.
Seperti diketahui komptisi Liga 1 jadi sorotan ketika terjadi aksi anarki yang menelan korban jiwa ketika laga Persib Vs Persib.
Sanksi yang diberikan PSSIpun juga tak lepas dari sorotan.
Banyak yang menyebut sanksi yang diberikan ke Persib Bandung berlebihan apalagi jika dibandingkan dengan hukuman-hukuman sebelumnya yang pernah diterbitkan Komdis PSSI.
Sempat dihentikan seminggu dan mulai digulirkan lagi, kompetisi Liga 1 kembali menarik perhatian ketika ulah penonton di stadion kembali terjadi di laga Arema FC Vs Persebaya.
Belum ada sanksi yang diberikan untuk insiden di laga Arema FC Vs Persebaya di stadion Kanjuruhan Malang.
Meski demikian PSSI berjanji akan menjatuhkan hukuman untuk pelanggaran regulasi pertandingan di laga derby Jatim itu.