MotoGP

Dani Pedrosa Bandingkan Antara Marquez Dengan Casey Stoner yang Katanya Punya Karakter Hampir Mirip

Pebalap Dani Pedrosa membandingkan antara calon Juara Dunia MotoFP 2018 Mark Marquez dengan mantan Juara Dunia MotoGP Casey Stoner.

Twitter
Dani Pedrosa 

SURYAMALANG.COM - Pebalap Dani Pedrosa membandingkan antara calon Juara Dunia MotoFP 2018 Mark Marquez dengan mantan Juara Dunia MotoGP Casey Stoner.

Dani Pedrosa sudah menjadi pebalap Repsol Honda di kelas premier MotoGP sejak melakoni musim debut pada 2006.

Musim ini adalah musim terkahir keikutsertaan Dani Pedrosa di ajang balap motor MotoGP.

Semenjak melakukan debutnya, bersama Repsol Honda, Dani Pedrosa sudah merasakan bertandem dengan empat pebalap yang pernah menjadi Juara Dunia

Mereka adalah yakni Nicky Hayden, Andrea Dovizioso, Casey Stoner, dan Marc Marquez.

Sayangnya, nasib Dani Pedrosa kurang mujur dibandingkan tiga tandemnya (kecuali Dovizioso) yang berhasil menjadi juara dunia di kelas utama.

Dilansir dari Juara.net dalam artikel "Menurut Dani Pedrosa, Ini Perbedaan Marquez dengan Stoner" Jamuat (19/10/2018) sebelum pensiun, Dani Pedrosa sempat membandingkan antara rekan tandemnya Mark Marquez dan Casey Stoner

Pedrosa merasakan bertandem dengan Casey Stoner selama dua tahun, yakni pada periode 2011-2012.

"Casey adalah orang yang spesial karena dia punya bakat alami yang sangat hebat. Dia melakukan apa yang baik untuknya tanpa menaruh perhatian terhadap orang lain," kata Dani Pedrosa dikutip Juara.net dari Motorsport.

Saat itu pebalap berkebangsaan Australia itu lebih cemerlang daripada Pedrosa.

Stoner bahkan berhasil mempersembahkan gelar juara bagi Repsol Honda pada musim pertamanya menunggangi motor Honda RC212V.

Sementara itu, mengenai rekan satu timnya saat ini, Marc Marquez, Pedrosa mengatakan jika pebalap berjuluk Baby Alien itu memiliki pendekatan yang berbeda.

"Marc, di sisi lain, seperti bunglon, menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan setiap situasi. Tetapi keduanya adalah pebalap top," ujar Pedrosa.

"Marc telah tampil kuat di semua sirkuit tahun ini. Di sirkuit ini (Motegi) mungkin tidak semudah yang lain, tetapi pasti akan berada di depan karena dia sangat termotivasi (merayakan gelar)," lanjutnya.

Marc Marquez memang memiliki peluang besar merengkuh gelar juara dunia MotoGP kelimanya pada balapan MotoGPJepang akhir pekan nanti.

Baca: Tanggapan Siva Aprilia Usai Bagian Tubuhnya Tersenggol Petarung MMA, Kalian Tenang Aja Yah Tenang

Kemenangan akan membuat raihan poin pebalap berkebangsaan Cervera, Spanyol, itu tidak dapat dikejar oleh pebalap lain.

Marquez bahkan hanya perlu finish lebih baik ketimbang pesaing terdekat, Andrea Dovizioso (Ducati), agar dapat mengunci gelar juara MotoGP 2018.

Berikut sepak terjang Dani Pedrosa di ajang balap dan MotoGP sebelum ia pensiun di akhir musim ini dilansir dari TribunJatim.com

1. Sudah memulai balapan sejak kecil

Pedrosa mulai berkendara usia empat tahun, ketika ia mendapat sepeda motor pertamanya, Italjet 50.

Dikutip dari Wikipedia, sepeda balap pertamanya adalah replika sepeda mini Kawasaki, yang ia punya di usia enam tahun dan digunakan untuk balapan dengan teman-temannya.

Pedrosa berlomba di balapan yang sesungguhnya pada usia 9 tahun, ketika ia memasuki kejuaraan sepeda motor mini Spanyol dan mengakhiri musim debutnya di tempat kedua serta mencetak podium pertama di balapan kedua musim itu.

Tahun berikutnya, Pedrosa memasuki kejuaraan yang sama, tetapi masalah kesehatan menghambat dia untuk terus berkompetisi dan dia mengakhiri musim di posisi ke 3.

2. Awal karier

Dani Pedrosa memulai karier balapnya di ajang balapan Grand Prix pada tahun 2001.

Ia mulai debut balap grandprix motor pada tahun 2001 di kelas GP 125 cc bersama tim Telefonica Movistar Honda JR, dan meraih posisi ke 8 klasemen akhir.

Setelahnya, Pedrosa berturut-turut naik ke kelas 250cc (sekarang Moto2) pada tahun 2004 dan kelas premier (MotoGP) pada tahun 2006.

Baca: Fakta Sebenarnya Video Viral Balita Korban Tsunami Selamat Setelah 2 Minggu Tertanam di Lumpur

3. Pindah ke kelas utama MotoGP

Pedrosa memutuskan pindah ke kelas utama MotoGP di musim balap 2006 dan bergabung dengan Repsol Honda.

Saat itu Pedrosa sempat dikritik bahwa tubuh mungilnya tidak akan cukup kuat untuk menunggangi sepeda yang besar dan berat di kelas utama MotoGP.

Pedrosa ingin menunjukkan bahwa kritik yang ditujukan kepadanya salah.

Hal ini dibuktikan dari prestasinya yang menempati posisi kedua di seri pembuka di Sirkuit Jerez pada tanggal 26 Maret 2006.

Pedrosa kembali membalap untuk Honda di tshun 2007 dengan motor baru 800cc Honda RC212V.

Ia menandatangani kontrak berdurasi 2 tahun dengan Repsol Honda untuk tahun 2008 dan 2009.

Pedrosa tetap bersama Repsol Honda pada tahun 2012, yang kembali bermitra dengan Casey Stoner.

Pada GP Italia 2012, Pedrosa telah menandatangani perjanjian kontrak berdurasi dua tahun dengan Repsol Honda untuk tahun 2013 dan 2014, dan bermitra dengan juara dunia Moto2 Marc Márquez.

4. Prestasinya di kelas utama MotoGP

Meski datang dengan tiga gelar juara di kelas junior, prestasi terbaik Dani Pedrosa di kelas utama adalah menjadi runner-up pada 2007, 2010, dan 2012.
Dani Pedrosa sempat hampir memenangi kejuaraan dunia MotoGP pada musim 2012.

Namun, cedera yang dialaminya membuat Pedrosa gagal bersaing dengan Jorge Lorenzo yang akhirnya keluar sebagai kampiun.

Sementara dalam penampilannya di kelas MotoGP, Dani Pedrosa sudah menyabet 112 hasil podium dengan 31 kemenangan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved