Breaking News

Gresik

Perempuan Denmark Tertarik Program Anak SMA Peduli Lingkungan di Gresik

Seorang aktivis lingkungan dari Denmark Linea Antonia tertarik dengan program ‘Brantas Breakfree From Plastic (BBFP)

Penulis: Sugiyono | Editor: yuli
sugiyono
Aktivis lingkungan dari Denmark Linea Antonia tertarik dengan program ‘Brantas Breakfree From Plastic (BBFP)’ yang digagas ekstra kurikuler karya ilmiah remaja (KIR) SMA Negeri Driyorejo (SMANDry). 

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Seorang aktivis lingkungan dari Denmark Linea Antonia tertarik dengan program ‘Brantas Breakfree From Plastic (BBFP)’ yang digagas ekstra kurikuler karya ilmiah remaja (KIR) SMA Negeri Driyorejo (SMANDry), Gresik.

Kedatangannya untuk menambahkan pengetahuan kepada para siswa tentang pencegahan limbah plastik.

Dalam kunjungannya di SMAANDry, Linea asik dengan para siswa yang ikut mengumpulkan sampah plastik yang ada di sekitar sekolah.  Selanjutnya, juga ikut memilah milah jenis sampah yang berhasil dikumpulkan.

“Brand audit untuk mengetahui jenis sampah plastik apa yang sering dipakai dan merk apa yang sering digunakan. Ternyata sampah yang banyak ditemukan yaitu jenis sedotan tidak bermerk, dan botol minum kemasan,” kata Chusnul Diva Pramyta Ade Wardana, didampingi timnya Thara Bening Sandrina dan Safna Hadi Winata, semunya siswi kelas XI SMANDry, Kamis (18/10/2018).

Lebih lanjut dari hasil pengumpulan sampah tersebut, akan dicari sacara pemanfaatkan limbah sampah plastik yang sering ditemukan dilingkungan sekolah. Sebab untuk pemanfaatan sampah itu cara yang tidak efektif dalam prinsip 3 R, yaitu reduce (mengurangi), re use (gunakan kembali) dan recycle (daur ulang).

“Maka yang pertama re duce. Kita akan mulai dari mengurangi jumlah sampah. Artinya mengurangi konsumsi barang yang hasilkan sampah,” imbuhnya.

Bahkan rencana jangka panjangnya, para siswa akan membentuk 1.000 agan pelajar untuk ikut perang terhadap sampah plastik dilingkungan sekolah. “Kita akan bikin gerakan berantas bebas plastik yang dimulai dari sekolah. Menjadikan 1.000 pelajar jadi agen perang tehadap plastik,” kata Mifta Kharisma Dewi dengan didampingi Firda Choirini Febrianti yang juga tim KIR SMANDry.

Sementara, Direktur Eksekutif  Ecoton Prigi Arisandi , mengatakan bahwa kedatangan Linea Antonia ini untuk menambah wawasan terhadap siswa SMANDry yang sedang membuat KIR ‘Brantas Breakfree From Plastic’.

“Dia (Linea) menyatakan prihatin dengan kondisi sungai di Indonesia yang dipenuhi sampah plastik. Sehingga adanya  KIR SMANDry ingin menjadi bagian dari solusi global pengurangan sampah plastik melalui program sungai bebas plastik,” kata Prigi. 

Tags
Gresik
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved