Gedung-Gedung Sejarah Sumpah Pemuda, selain Museum Sumpah Pemuda, 2 Tempat ini juga Penting Perannya

Gedung-Gedung Sejarah Sumpah Pemuda, selain Museum Sumpah Pemuda, 2 Tempat ini juga Penting Perannya

Penulis: Insani Ursha Jannati | Editor: Adrianus Adhi
TribunStyle/kolase
sumpah pemuda. 

SURYAMALANG.COM - Dalam hitungan hari, Indonesia akan kembali dikobarkan semangatnya dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober.

Peringatan tersebut tak lepas dari Kongres Pemuda II, yaitu para pemuda mengadakan rapat.

Tahun 1928 silam, tepatnya 27-28 Oktober para pemuda adakan Kongres Pemuda II di berbagai tempat sebelum ikrar Sumpah Pemuda dikumandangkan.

Dilansir dari Grid.ID "Mengenang 3 Tempat Bersejarah Lahirnya Hari Sumpah Pemuda Pada 28 Oktober" (25/10/2018) dari Tribun Banjarmasin, Kongres Pemuda II dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda.

Adalah Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI), dan Pemuda Kaum Betawi.

Sumpah Pemuda takkan pernah lahir tanpa turut andilnya para pemuda adakan pertemuan.

Sehingga tempat-tempat mereka bertemu itulah yang miliki nilai bersajarah tinggi.

Yang santer selama ini adalah Gedung Kramat 106 atau dinamakan Museum Sumpah Pemuda, rupanya ada tempat lain sebagaimana disampaikan Asep Kambali, pendiri Komunitas Historia Indonesia, seperti yang Grid lansir dari laman Kompas, (25/10/2018).

Berikut ini 3 tempat bersejarah lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober.

1. Yayasan Pendidikan Santa Ursula

Ilustrasi Sumpah Pemuda 28 Oktober
Ilustrasi Sumpah Pemuda 28 Oktober | kompas.com
 

Inilah lokasi pertama para pemuda rapat sebelum hari H.

Berada di kawasan Lapangan Banteng Jakarta Pusat, tepatnya di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB).

"Lokasinya ada di dalam gedung sekolah. Bangunannya masih asli, hanya ada sedikit modifikasi saja," ungkap Asep.

Rapat tersebut dipimpin oleh Soegondo dan berisikan paparan oleh Moehammad Yamin, membahas lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

2. Gedung Oost-Java Bioscoop (Sudah Tidak Ada)

Lokasi Kedua adalah Gedung Oost-Java Bioscoop, di sini para pemuda membahas permasalahan pendidikan.

Rapat kedua tersebut dilakukan pada Minggu, 28 Oktober 1928 yang diisi oleh dua pembicara yaitu Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro.

Ide pokok dari rapat itu adalah anak harus mendapat pendidikan kebangsaan.

Mereka juga berhak dapatkan pendidikan seimbang baik di sekolah atau di rumah.

"Tapi sekarang gedung itu sepertinya sudah tidak ada. Memang ada yang mengatakan saat ini lokasinya di Mahkamah Agung, tapi MA sejak dulu sudah ada," kata Asep.

Dahulu, Gedung Oost-Java Bioscoop berlokasi di Jalan Medan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana Negara dan Mahkamah Agung.

Ilustrasi Kongres Pemuda II untuk ikhrar Sumpah Pemuda II
Ilustrasi Kongres Pemuda II untuk ikhrar Sumpah Pemuda II | Kompas

3. Museum Sumpah Pemuda

Kembali ke gedung paling terkenal terkait Sumpah Pemuda, yaitu Museum Sumpah Pemuda.

Tempat berdiskusi hingga pembacaan hasil rumusan ikhrar Sumpah Pemuda.

Lokasinya di Gedung Indonesisch Huis Kramat, Jalan Kramat Raya 106 Jakarta Pusat.

Berawal dari gedung yang disewa oleh kumpulan pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia) dari sang pemilik Sie Kong Liang pada 1908.

Sebelumnya para pelajar tersebut tinggal di bangunan yang lebih kecil, di Gedung Kwitang No 3.

Melalui situs resmi Museum Sumpah Pemuda, semakin lama, banyak pemuda berdatangan untuk berdiskusi di rumah itu.

Pada 1927 Gedung Kramat 106 ini semakin populer, dan digunakan oleh berbagai organisasi pergerakan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia.

Di sinilah para pemuda dari berbagai organisasi pergerakan, bahkan yang bersifat kedaerahan kembali berkumpul mencetuskan naskah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 silam.

28 Oktober 2018 nanti bak mesin waktu yang membawa para pemuda Indonesia kembali menghayati perjuangan para pemuda di masa silam.

Hari Sumpah Pemuda tidak terlepas dari peristiwa Kongres Pemuda II yang merupakan pergerakan pemuda Indonesia di Batavia (Jakarta) pada 27-28 Oktober 1928.

Diikuti sekitar 700 peserta, Kongres Pemuda II dihadiri orang-orang dari berbagai suku di Indonesia.

Pada Kongres Pemuda II tercetuslah ikrar pemersatu bangsa, yang disebut Sumpah Pemuda.

Ikrar Sumpah Pemuda tersebut berisi 3 kalimat yang berbunyi sebagai berikut:

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved