Gadget

Oorth, Inilah Media Sosial yang Lahir di Solo dan Sudah Digunakan di 66 Negara

Anda tahu Oorth? Inilah Media Sosial karya anak bangsa yang sudah digunakan di 66 negara

Penulis: Eko Darmoko | Editor: Zainuddin
net
Oorth. 

SURYAMALANG.COM, SOLO – Oorth bisa menjadi alternatif bagi netizen atau kaum dunia maya yang bosan dengan media sosial yang sudah ada.

Seperti ranum buah, awalnya media sosial (medsos) yang lahir di Surakarta (Solo) itu hanya aplikasi chat ala kadarnya.

Kini  Oorth menjelma media sosial bikinan warga lokal yang lumayan besar.

Kemunculan Oorth merupakan dampak dari gelombang startup yang menggeliat di Indonesia pada kurun 2000-an di dasawarsa pertama.

( Baca juga : Mahasiswi asal Ponorogo Bawa Bayi ke Kantor Polisi di Malang, Katanya Dititipi Orang Tak Dikenal )

Krishna Adityangga adalah tokoh di balik kelahiran dan tumbuh-kembangnya Oorth menjadi media sosial lokal yang banyak diakses netizen.

“Ketika menggeluti industri hardware pada tahun 2011, saya punya ide untuk membuat aplikasi chat.”

“Waktu itu masih sederhana,” ucap Krishna Adityangga, CEO dan Founder Oorth, ditemui di Kantor Oorth, di Graha Prioritas Jl Slamet Riyadi, Surakarta, akhir Oktober 2018.

Dari aplikasi chat inilah, Krishna bersama rekan-rekannya menggagas untuk mengembangkannya ke koridor yang lebih luas.

( Baca juga : Curhatan Pilu Husni Fadhil, Kekasih Pramugari Lion Air, Setia Menunggu Hingga Ungkap Chat Terakhir )

Targetnya adalah media sosial yang di dalamnya memiliki banyak fitur untuk memenuhi kebutuhan netizen.

Lantas Oorth dilaunching 2017 silam.

Penampilan Oorth hampir sama dengan Facebook.

Ada fitur ‘menambahkan teman’ (add) dan mengikuti sebuah komunitas di Oorth.

( Baca juga : Klasemen Terbaru Liga 1 2018 Pekan 28, Posisi Arema FC Rawan Digeser Persebaya )

Namun, Oorth memiliki sejumlah fitur yang tidak dimiliki media sosial lain, yakni fitur Siap Bantu.

Fitur ini menyediakan layanan untuk menyelesaikan atau memenuhi kebutuhan penggunanya.

Misalnya, ketika pengguna butuh layanan antar jemput, Oorth akan menyediakan solusi terkait kebutuhan tersebut melalui ‘status’ dari pengguna lainnya.

“Tumbuh kembang Oorth semakin meningkat dari hari ke hari.”

( Baca juga : Pria di Surabaya Bawa Anak Kecil lalu Bacok Pria Lain di Warung, Ada Perempuan yang Terluka )

“Ada 100 user baru per hari. Secara keseluruhan pengguna Oorth sampai sekarang mencapai lebih dari 70 ribu,” tegas pria lulusan Master Ekonomi Islam di Universitas Islam Yogyakarta ini.

Krishna menjelaskan pengguna Oorth tidak hanya dari Surakarta (Solo) atau wilayah lain di Indonesia.

Pengguna Oorth juga ada yang berasal dari Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Hong Kong, dan lainnya.

“Oorth bisa menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.”

( Baca juga : Ini Kata Ahmad Dhani Soal Pernikahan Maia Estianty dan Irwan Mussry, Saya yang Kenalkan )

“Totalnya pengguna Oortd tersebar di 66 negara,” sambung Krishna.

Krishna mengakui penyebutan Oorth terkesan susah untuk ukuran lidah Indonesia.

Tapi bagi Krishna, Oorth memiliki brand yang kuat.

“Oorth merupakan benda luar angkasa, yaitu awan yang melingkupi matahari.”

“Oorth memproduksi komet. Nama aslinya adalah Oort. Lantas kami menambahi bagian akhirnya dengan huruf h,” kata Krishna.

( Baca juga : Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin, Mulai Duka Lion Air JT 610 Jatuh sampai Napi Bunuh Diri di Lapas )

Dalam dalam perintisan Oorth, Krishna rela ‘mengorbankan’ tabungannya untuk membiayai cikal bakal lahirnya Oorth.

Krishna tidak menyebutkan nominal pasti terkait modal untuk merintis Oorth.

“Dulu ketika jenuh di bisnis hardware dan biaya produksi naik seiring melonjaknya nilai dollar pada zaman Presiden SBY, saya beralih ke software.”

“Di antaranya adalah membuat aplikasi untuk layanan parkir.”

( Baca juga : Pembacokan di Surabaya, 1 Orang Tewas, dan 1 Orang Lain Terluka )

“Dari sini akhirnya saya tercetus untuk bikin startup (media sosial Oorth),” kisah Krishna.

Saat serius membangun Oorth inilah Krishna menggunakan tabungannya untuk membiayai ‘mainan’ baru ini.

Saat ini Krishna menghabiskan ratusan juta rupiah untuk operasional dan menghidupi 36 pegawai di kantor Oorth.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved