Bupati Madiun Ajukan Visi Misi Berdasarkan Surat Al Baqarah Ayat 126

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengadakan pertemuan dengan seluruh pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Madiun, Kamis (22/10/2018) di Pendopo Muda Graha, Kota Madiun.

Dalam sambutannya, Bupati Madiun, yang akrab disapa Kaji Mbing mengaku sudah lama mengharapkan pertemuan dengan seluruh pengurus MUI Kabupaten Madiun. "Saya sudah lama ingin ketemu, dan baru hari ini terwujud," kata Kaji Mbing mengawali sambutannya.

Pada pertemuan itu, Kaji Mbing menyampaikan visi misi Pemerintah Kabupaten Madiunb di bawah kepemimpinannya dalam lima tahun mendatang. Visi misi tersebut antara lain terwujudnya Kabupaten Madiun yang Aman, Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak.

Visi misi itu, kata Kaji Mbing, memiliki dasar filosofis sebagai konsep spiritual yang diambil dari doa Nabi Ibrahim AS dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 126.

Berikut ini kalimat dan artinya:

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗۤ اِلٰى عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ‏

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Mekah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, Dia (Allah) berfirman, Dan kepada orang yang kafir akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali."

"Yang sebelumnya visi misi ini punya kami, saat masih menjadi calon bupati dan wakil bupati. Setelah tanggal 25 Juli 2018, saya ditetapkan sebagai pemenang, visi misi ini berubah menjadi kesepakatan seluruh masyarakat Kabupaten Madiun," kata Kaji Mbing didampingi Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto.

Kaji Mbing mengatakan, seluruh kegiatan di Kabupaten Madiun harus mengerucut dengan visi misi tersebut. Setiap kegiatan yang sejalan dengan visi misi akan didukung penuh oleh pemerintah daerah, sebaliknya yang tidak sesuai dengan visi misi akan ditolak.

"Kegiatan yang bertolak belakang dengan visi misi, yanh bisa merusak akhlaq, sudah wajib kita tolak. Yang menolak bukan kami sebagai person, tetapi kesepakatan dalam visi misi," katanya.

Dia mengatakan, selama ini keberadaan
dan peran ormas, organisasi kelembagaan, pesantren, sudah banyak membantu Pemkab Madiun tidak bisa dinilai dengan uang. Oleh sebab itu, tidak ada yang salah bila Pemkab Madiun membantu.

"Peran ormas sangat mempengaruhi keberhasilan yang dilakukan birokrasi," katanya.

Oleh sebab itu, perlu untuk mensingkronkan program kegiatan ormas atau lembaga organisasi, dengan visi misi seperti yang dilakukan dalam pertemuan ini. Pendekatan religius dan pendekatan kearifan lokal akan memudahkan birokrasi untuk mengegolkan visi misi.

Sementara itu Ketua MUI Kabupaten Madiun, Muhammad Sodiq menyambut baik inisiatif Bupati Madiun yang mengajak MUI duduk bersama membicarakan pelaksanaan program Kabupaten Madiun lima tahun mendatang.

"Kami sangat mendukung visi misi Bupati Madiun, dan ini sangat membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Kami juga ikut merasa terpanggil untuk ikut mensuskseskan visi misi Bupati Madiun," katanya.

Pada pertemuan itu, para tokoh agama, pengurus MUI Kabupaten Madiun menyampaikan masukan dan sejumlah persoalan di Kabupaten Madiun kepada Bupati. Di antaranya, mengaktifkan kembali kegiatan MUI Kabupaten Madiun di radio, ancaman peredaran miras di kalangan pemuda, polemik perijinan tempat hiburan dan pasar modern serta potensi wisata religi yang ada di Kabupaten Madiun.