Lifestyle

Fakta-Fakta Black Friday, Hari Diskon Besar-besaran yang Bikin Semua Orang Brutal

inilah fakta-fakta tentang Black Friday, hari diskon terbesar di Amerika Serikat.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
suryamalang/ telegraph.uk
fakta-fakta black friday 

SURYAMALANG.com – Nama Black Friday mungkin masih asing di telinga sebagian besar masyarakat Indonesia.

Kendati nama Black Friday terdengar suram, namun sebenarnya Black Friday adalah seperti Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) di Indonesia.

Kendati sama-sama menjadi hari belanja nasional, namun Black Friday dan Harbolnas jatuh di tanggal yang berbeda.

Puncak Harbolnas di Indonesia jatuh pada tanggal 12 Desember.

Sedangkan Black Friday dirayakan di Amerika Sertikat sehari setelah perayaan Thanksgiving. 

Baca: Mahasiswa Marolop Manurung Bunuh Diri Diduga Karena Gagal Wisuda

Baca: Pembunuhan di Kediri – Usai Bunuh Baidhowi, Pria Ini Lapor Kasus Pembacokan ke Polisi

Untuk di ketahui, perayaan Thanksgiving dirayakan pada hari Kamis minggu keempat pada bulan November.

Tahun ini perayaan Thanksgiving jatuh pada tanggal 22 November, yang berarti Black Friday diadakan pada Jumat 23 November 2018.

Lalu seperti apakah Black Friday yang selalu diserbu oleh ribuan penduduk Amerika Serikat ini?

1.      Sejarah Black Friday

Ada alasan khusus mengapa hari belanja nasional di Amerika Serikat ini disebut sebagai Black Friday.

Melansir dari Tribunnews, sejarahwan mengungkapkan bahwa penggunaan nama Black Friday pertama kali muncul di Philadelphia sekitar tahun 1960-an.

Awalnya nama ini digunakan oleh Supir Bus dan Polisi untuk mendeskripsikan lalu lintas yang pada yang membuat kemacetan sehari setelah Thanksgiving.

Baca: Mahasiswa Asal Medan Gantung Diri di Rumahnya, Kabarnya Karena Tak Bisa Ikut Wisuda

Baca: Detik-detik Tertangkapnya Ular Piton Raksasa, Penghuni Kebun Karet Rokan Hulu Riau

Hal itu terjadi karena banyaknya orang yang berbondong-bondong berbelanja ke toko.

Namun para pengusaha tak terlalu menyukai nama tersebut karena memiliki makna yang negatif.

Menurut sebuah sumber lain, Black Friday merupakan hari di mana pengusaha menghitung dan mendapatkan laba tahunan.

Dalam akuntansi kerugian disebut “In the Red” karena biasanya akan ditulis dengan menggunakan tinta merah.

Sementara untuk keuntungan atau Laba akan ditulis dalam tinta hitam, karena itulah nama ‘hitam’ dalam Black Friday berarti keuntungan bagi pengusaha.

2.      Banyak Diskon

Di hari Black Friday akan ada banyak diskon yang ditawarkan oleh berbagai toko di Amerika Serikat.

Tak hanya toko-toko di pusat perbelanjaan saja yang memberikan diskon besar-besaran, namun juga toko-toko online.

Bahkan ada beberapa negara bagian yang sengaja meliburkan karyawannya pada Black Friday.

Baca: Kisah Ahli Ular Rekam Detik-detik Kematiannya Sendiri Hingga Tak Bisa Bernafas karena Gigitan Ular

Baca: Pemilik Akun Penyebar Kebencian Puji Ati Menyebut Penyuruhnya Oknum Pejabat Tulungagung

Saking besarnya diskon-diskon yang ditawarkan berbagai toko, banyak orang yang rela mengantri dari pagi untuk mendapatkan barang yang mereka inginkan.

Tak sedikit pula yang rela memasang tenda dari malam sebelumnya agar bisa menjadi yang pertama masuk ke toko.

3.      Menjadi Bagian Tradisi

Keberadaan Black Friday seolah sudha menjadi tradisi bagi para penduduk Amerika Serikat.

Biasanya pada hari Thanksgiving, warga Amerika serikat menikmati santapan kalkun bersama dan menonton pertandingan bola.

Kemudian keesokan harinya mereka langsung berbelanja menyerbu toko-toko yang menyediakan diskon besar-besaran.

Baca: Ternyata Gara-Gara Facebook, Anggota PPS di Sampang Madura Tewas Ditembak

Baca: Misteri Pembobolan Toko di BG Junction Mall Surabaya, Tak Ada Kerusakan di Pintu Atau Brankas

4.      Cyber Monday

Dalam beberapa tahun terakhir mulai muncul istilah Cyber Monday dan Giving Tuesday.

Cyber Monday adalah alternatif bagi mereka yang tak mau berdesak-desakan untuk berbelanja kala Black Friday.

Sebab pada hari senin setelah Black Friday, banyak penjual toko online yang menawarkan promo spesial.

Sementara itu Giving Tuesday adalah bentuk amal yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2012.

Gerakan ini diadakan untuk mengimbangi budaya konsumerisme yang dilakukan pada Black Friday dan Cyber Monday.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved