Kabar Jombang
Wawancara Rian Adji, Ustadz Jombang yang Viral lewat Jangan Sakiti Hatiku karena di Situ Ada Kamu
Banyak yang mencari sebagai Agus atau Riyan. Dia ustadz muda asal Jombang yang viral lewat jargon "Jangan Sakiti Hatiku karena di Situ Ada Kamu"
Penulis: Insani Ursha Jannati | Editor: Adrianus Adhi
Nama aslinya Rian Adji Prasetya, banyak yang mencari sebagai Agus atau Riyan. Dia ustadz muda asal Jombang yang sedang viral
SURYAMALANG.COM - "Kalau kamu benci aku sakiti saja aku jangan hatiku, karena di situ ada kamu," sepenggal petuah yang dilayangkan seorang lelaki berseragam SMA di depan sekerumunan kawannya.
Sedetik usai kalimat itu diakhiri, sorak-sorai membahana mengiringi si lelaki yang tunjukkan raut puas tersebut.
Itulah sepenggal gambaran sebuah video yang berhari-hari ini santer di 'serba Story'—Insta Story, Whatsapp Story, hingga daily story alias cerita keseharian.
Berhari-hari pula si lelaki jadi buruan warganet, tak jelas apa akunnya, siapa namanya.
Seorang warganet mengatakan dia bernama Riyan, warganet yang lain berpendapat dia adalah Agus.
Namun satu yang selaras, lelaki berseragam putih abu-abu dalam video itu dikatakan sebagai siswa MAN 1 Jombang.
Baca: Jessica Iskandar Tertawakan Perbedaan Usia Muzdalifah & Kekasih Barunya, Lihat Reaksinya!
Baca: Ayah Jusup dan Clarissa Ungkap Deretan Fakta dan Dusta Seputar Pernikahan di Bali
Baca: Gisel Gugat Cerai Gading Marten, Keputusan Sudah Bulat dan Tidak Bisa Rujuk, Simak Pengakuan Gisel
Baca: Beredar Video Aksi Pemukulan Siswa SDN 2 Sukoraharjo, Kepanjen, Malang, Ini Penjelasan Pihak Sekolah
Usut punya usut, SuryaMalang pun terus melakukan penelusuran.
Mencoba berbagai kata kunci di Mbah Google; "Gus Riyan Sakiti saja Aku"; "Riyan MAN 1 Jombang"; hingga perpaduan keduanya "Gus Riyan MAN 1 Jombang Sakiti saja Aku".
Nihil.
Tak ditemukan apa pun kecuali lagi-lagi video yang sama tanpa keterangan.
Singkat cerita, kali ini bukan berkat Mbah Google tetapi berkat seorang teman yang memberi tahu nama akun Instagramnya.
Terjawab sudah misteri selama ini.
Bukan Riyan, bukan pula Agus—melainkan Rian Adji Prasetya—dan memang siswa MAN 1 Jombang.
Pengikutnya siang itu (21/11/2018) menunjukkan 18 ribuan, yang saat dikunjungi kembali di malam harinya sudah menjadi 22 ribuan.
Baca: Penggerebekan Vicky Prasetyo di Rumah Angel Lelga Tayang di TV, 4 Stasiun Televisi Dapat Teguran KPI
Baca: Respon Maia Estianty Saat Irwan Mussry Ungkapkan Kerinduan Pada Sang Istri, Bikin Kaum Jomblo Iri
Baca: Mobil Toyota Avanza Masuk Kuburan di Pasuruan, Terbang Lompati Pagar Tembok
Baca: Dilamar Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Pamer Foto Pertama Bertemu di Acara Hitam Putih
SuryaMalang.com lagi-lagi mencoba menghubungi Rian yang rupanya seorang pendakwah sedari kecil, menilik unggahan-unggahan lawasnya.
Namun lagi-lagi nihil, fitur direct message tak membantu kali ini.
Tibalah unggahan terbaru Rian yang memberitahukan kalau dia sudah menyertakan CP alias contact person alias nomor yang bisa dihubungi di kolom bio.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, SuryaMalang pun mencoba mengirim pesan via Whatsapp meski bisa saja berakhir sama dengan direct message.
Semenjak Rian memberikan respon pada SuryaMalang, semenjak itu pula komunikasi menjadi lancar.
Setelah melalui urun-rembuk yang tidak mulus, ditemukanlah hari wawancara lelaki hits Jombang itu.
Rabu, 28 November 2018, SuryaMalang.com bertandang ke kediaman Rian Adji Prasetya.
Sebuah rumah bergaya modern minimalis di depan mata.
Dua perempuan dengan nada gembira menyambut kedatangan kami, yang kemudian diketahui adalah teman sekolah Rian.
Berbicara soal video viral, sang 'biang kerok' juga ikut menyambut SuryaMalang rupanya.
Firda namanya, teman sekolah Rian berbeda kelas, bisa dibilang tangan berjasa di balik video kecintaan sejuta umat tersebut.
Cerita Firda, kala itu usai upacara rutin tiap Senin yang memang masih jam kosong, Rian yang sedang melenggang santai di depan kelas temannya, ditarik masuk.
Tak butuh waktu lama, bak semut melihat gula, Rian pun menjadi pusat perhatian dan siap didengarkan.
Rian lantas menimpali, "Terus saya bilang, 'Lho saya nggak bisa menjelaskan apa-apa kalau tidak ada yang bertanya.' Akhirnya mereka mulai berebut pertanyaan. Mulai dari percintaan sampai keluarga."
"Iya, terus mulai heboh, ada yang tanya-tanya gini, 'Rian, mau tanya dong hukum ternak mantan itu apa?" kenang Firda menirukan gaya bicara temannya.
Baca: Istri Hotman Paris Bicara Soal Suami yang Kerap Dekat Dengan Wanita Cantik, Sebut Satu Paket
Baca: Istri Hotman Paris Bicara Soal Suami yang Kerap Dekat Dengan Wanita Cantik, Sebut Satu Paket
Di tengah perbincangan asyik terkait video viral itu, ada satu protes Rian terhadap berbagai media yang mengabarkan kalau "lelaki dalam video tersebut curhat di tengah teman-temannya".
Lantaran, keseharian Rian justru dia yang jadi penampung curhatan sekawanannya bahkan sejak duduk di bangku SMP.
Penampung curhat tak sembarang penampung curhat, Rian Adji Prasetya juga dikenal sebagai pendakwah di kampungnya.
Dalam empat jam SuryaMalang bertamu, sudah lebih dari tiga kali jumlah telepon masuk yang memintanya mengisi acara kajian, itulah kenapa dia sering dipanggil Gus Rian.
Menurut penuturan Rian, "Gus" berarti dua hal; anak seorang kyai atau gus yang mengarah pada "cah bagus" atau anak lelaki berperilaku baik.
Ditanya mengenai motivasi berdakwah dengan gaya demikian, Rian menjawab kalau dia memang spesialis cinta.
"Lho saya memang spesialis cinta," sahutnya cepat.
Namun gaya itu dipilihnya bukan tanpa pemikiran matang, Rian tahu apa yang dia tuju.
"Penerus bangsa itu kan anak-anak muda, jadi harus mencari hal yang mampu menarik. Kalau nggak ada selingan-selingan cintanya gitu ya nggak didengar," jelasnya kemudian.
Untuk urusan memantun, Rian bilang kalau itu hasil dari kebiasaan berlatih.
"Witing tresna jalaran saka kulina," Rian melanjutkan penjelasannya. "Bisa karena terbiasa. Karena sudah seringnya berdakwah, jadi terbiasa untuk mengambil kata (yang berakhiran, red.) 'a-a-a-a' begitu, itu kan juga supaya menarik."
Lelaki penggemar buku Babad Tanah Jawa tersebut juga membagikan awal mula bagaimana bisa mengisi banyak panggilan dakwah seperti sekarang.
Dahulu kala, Rian adalah seorang bocah 3 SD yang cerewet.
Tak ingin kecerewatan tersebut berakhir sia-sia, Rian pun diikutkan lomba dakwah.
Sayang sungguh sayang, panggung pertama Rian tak menorehkan piala.
Si Rian kecil pulang bercucuran airmata, namun si Rian kecil pula yang tersadar kalau kekalahannya yang baru sekali itu tak boleh menghentikan langkahnya.
Bermodal rasa penasaran, Rian pun terus dan terus mengikuti lomba dakwah.
Kemenangan berhasil dia raih dan berlanjut ke kemenangan berikutnya.
Mengangkat piagam bertuliskan "Jawara 1" semakin hari, semakin bak makanan sehari-hari.
Panggilan pertama yang memintanya mengisi sebuah acara pun dia dapatkan.
Dari situlah perjalanan panggung ke panggung Rian dimulai.
Rian Adji Prasetya si siswa kelas 10 MAN 1 Jombang itu, kini sudah tak terhitung jumlah acara yang dia isi untuk berdakwah.