Pengaturan Skor Liga Indonesia

Vigit Waluyo yang Disebut Aktor Match Fixing Belum Tersentuh, Bambang Suryo : Mana Action PSSI ?

Bambang Suryo sebagai orang yang menyebut nama Vigit Waluyo sebagai aktor match fixing di liga Indonesia menilai belum ada action PSSI

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
Kolase SURYA/MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Profil Vigit Waluyo, Bambang Suryo dan Gusti Randa. Bambang Suryo menanyakan aksi PSSI 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Aksi PSSI dalam membongkar dugaan match fixing atau pengaturan skor liga indonesia setelah munculnya nama Vigit Waluyo kembali dipertanyakan Bambang Suryo.

Bambang Suryo sebagai orang yang menyebut secara terbuka nama Vigit Waluyo sebagai aktor match fixing atau pengaturan skor di liga Indonesia menilai belum ada action PSSI.

Bambang Suryo menilai keberaniannya menyebut nama-nama para mafia yang diketahuinya saat acara Mata Najwa, Rabu (28/11/2018) malam tak diimbangi dengan gerak cepat PSSI sebagai federasi yang menaungi klub-klub di Indonesia.

Penilaian Bambang soal PSSI belum 'action' pada kasus ini, yakni hingga kini belum dipanggilnya Vigit untuk dimintai keterangan soal kasus terlarang tersebut.

Video Pengakuan Bambang Suryo yang Diancam Akan Digoreng & Dicincang Usai Bongkar Pengaturan Skor

Hasil Skor PSCS Cilacap Vs Persib Bandung Adalah 0-1 Piala Indonesia, Gol Febri Hariyadi

Jadwal & Harga Tiket Konser Ed Sheeran di Indonesia 3 Mei 2019, Sudah Bisa Dipesan lewat Tokopedia

Bambangpun meminta agar PSSI segera bergerak cepat.

"Belum ada (action PSSI). Seharusnya PSSI langsung menindak, menindak dalam artian mencari sumbernya dari mana, dan sebagainya. "

"Tapi sejauh ini saya lihat belum ada dan mereka diam saja. Vigit sembunyi di mana saja belum tahu kayaknya. Mungkin mereka juga masih menggodok karena ini perlu kevalidan data-data," kata Bambang Suryo pada Suryamalang.com, Rabu (5/12/2018) siang di Malang.

Bambang meminta agar PSSI segera bergerak agar borok sepakbola Indonesia segera terkelupas satu persatu, meskipun dirinya mengakui dari match fixing ini banyak dari oknum PSSI.

"Saya minta PSSI segera action. Mana actionnya? Kami semua ingin sepakbola Indonesia yang baru, dengan sportifitas tinggi dan jangan ada lagi hal seperti ini," jelasnya.

Bambang Suryo adalah orang pertama yang yang menyebut nama Vigit Waluyo sebagai pelaku match fixing di Liga Indonesia secara terbuka.

Bambang Suryo yang juga Manajer Persekam Metro FC itu menyebut nama Vigit dalam acara siaran langsung program televisi Mata Najwa.

Sesmenpora Gatot S Dewa Broto yang juga hadir sebagai salah satu nara sumber di acara yang sama juga sempat menantang PSSI untuk segera ambil tindakan.

Gatot menyebut PSSI seharusnya tidak harus menunggu adanya laporan baru bertindak.

Pernyataan Gatot S Dewa Broto itu ditujukanlangsung pad anggota Exco PSSI yang juga hadir dalam acara Mata Najwa, termasuk Gusti Randa yang mengaku tidak mengenal Vigit Waluyo.

Tapi rupanya hingga saat ini belum ada petunjuk adanya aksi PSSI untuk setidaknya meminta keterangan pada Vigit Waluyo.

PSSI setidaknya bisa memanggil Vigit Waluyo untuk diminta keterangannya, terlebih Vigit Waluyo juga pelaku sepak bola Tanah AIr.

Dalam urusan sepak bola Tanah Air, saat ini Vigit Waluyo adalah pemilik klub PS Mojokerto Putro (PSMP).

PSMP merupakan klub yang menjadi peserta kompetisi resmi PSSI di Liga 2 2018, bahkan PSMP menjadi salah satu tim yang lolos ke babak delapan besar Liga 2 2018.

Jika action PSSI pada Vigit Waluyo dipertanyakan, di sisi lain PSSI melalui Komdis sudah mengambil langkah konkret pada kasus match fixing yang juga diungkap di acara Mata Najwa.

Komdis PSSI telah meminta keterangan anggota Exco PSSI, Hidayat dan menjatuhkan hukuman padanya.

Hidayat terkena sanksi denda Rp 150 juta dan larangan memasuki stadion di Indonesia selama dua tahun.

Sebelum menjatuhkan hukuman, Hidayat memang sudah diperiksa oleh Komdis PSSI pada Minggu (2/12/2018).

Pemeriksaan itu dikarenakan faktor dugaan match-fixing antara Madura FC melawan PSS Sleman pada 2 Mei 2018 lalu.

"Benar (ada hukuman), dilarang berkecimpung di sepak bola selama tiga tahun, dilarang memasuki stadion sepak bola di Indonesia selama dua tahun, dan denda Rp 150 juta," kata Wakil Ketua Komdis PSSI, Umar Husin, saat dikonfirmasi wartawan Senin (3/12/2018).

Sebelumnya nama Hidayat dimunculkan oleh manajer Madura FC, Janur di acara Mata Najwa, Rabu (28/11/2018) malam, di mana dalam acara yang sama nama Vigit Waluyo disebut.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved