Selebrita
Kahiyang Ayu Tampil Menawan di Acara Hari Ibu, Bajunya Serba Putih, Tapi Harga Sepatunya Fantastis
Begini penampilan cantik Kahiyang Ayu di Acara hari Ibu, bajunya serba putih dan menawan tapi arga sepatunya bikin bokek!
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Kahiyang Ayu Tampil Menawan di acara Hari Ibu yang digelar Rabu, (19/12/2018) kemarin.
Tidak hanya sendiri, Kahiyang Ayu juga diketahui hadir di acara Hari Ibu tersebut bersama aktris Sandra Dewi.
Dalam penampilannya di acara Hari Ibu itu, Khaiyang Ayu tampil anggun dengan baju serba putih beserta sepatu hak tingginya yang bernilai fantastis.
Kendati demikian, Putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu terlihat lebih sederhana daripada Sandra Dewi.
Meski keduanya, baik Kahiyang Ayu dan Sandra Dewi tampak sama-sama memukau di acara Hari Ibu kemarin.
Yap, seperti kita tahu, Sandra Dewi memang dikenal pandai dalam memadu padankan busana.
Bahkan tak jarang Sandra menjadi inspirasi para wanita dalam berpenampilan.
• BREAKING NEWS: Terjadi Gempa di Kota Malang Berkekuatan 2,9 SR, Ini Info BPBD Jatim
• Kondisi Gedung BNI saat Jalan Gubeng Ambles Ternyata Seperti ini, Masih ada Karyawan, Lalu Bergetar
• Syahrini Dilamar Reino Barack, Benarkah? Ini Jawaban Mbah Mijan saat Ditanya Tahu Dari Mana
Di acara itu, Sandra terlihat cantik memakai atasan nuansa abu dan midi skirt putih.

Selaras dengan penampilan Sandra, Kahiyang Ayu yang hadir di acara itu juga tak kalah memukau.
Kahiyang yang tampil lebih sederhana tetap terlihat trendi dalam balutan nuansa putih.
Terlihat Kahiyang memakai blouse putih asimetris dengan aksen transparan di lengannya.
Blouse putih ini makin terlihat anggun dipadukan dengan skinny pantshitam dan heels dari brand Valentino.
Bukan sepatu sembarangan, heels yang dipakai Kahiyang bahkan dibanderol dengan harga lebih dari Rp 20 juta.
• Surat Wasiat Suzzanna 14 Tahun Lalu Terungkap, Ini Alasan Kenapa Kematiannya Misterius & Tertutup
• Maia Estianty Hamil?, Sang Manager Langsung Tertawa dan Beri Kode Ini: Enggak Ada yang Ditutupi Kok
• Villa Ruben Onsu di Bogor Dibobol Maling, Ternyata Mewah & Berkonsep Joglo, Lihat Isinya

• Tangis Ayu Ting Ting Pecah saat Ingat Masa Lalunya yang Pilu, Hidup Susah & Tak Mampu Beli Burger
Untuk rambut, Kahiyang hanya menjepit sedikit rambutnya ke belakang.
Rambut ikal hitamnya ia biarkan menjuntai di bahu dengan cantik.
Kahiyang juga tidak banyak bermain riasan, ia hanya memakai riasan tipis natural di wajahnya.

Perayaan hari ibu 2018 memang diketahui tinggal menghitung hari lagi tepatnya jatuh pada setiap tanggal 22 Desember.
Hari ibu pertama kali dicetuskan oleh seorang wanita asal Amerika Serikat, Anna Jarvis pada tahun 1850.
Hari Ibu mulanya bukanlah momen untuk mengungkapkan kasih sayang dan terimakasih pada orang yang telah melahirkan kita seperti yang kita ketahui saat ini.
Namun Hari Ibu berawal dari ungkapan berkabung untuk para perempuan yang ditinggalkan oleh suami di medan perang.
Seiring perkembangan zaman, makna hari ibu pun lambat laun berubah.
Kini hari ibu dianggap sebagai perlambangan tanda cinta dan terima kasih atas pengorbanan para ibu diluar sana kepada suami dan anak-anaknya.
Tidak jauh berbeda, masyarakat Jepang pun merayakan hari ibu yang sama.
Namun, bedanya di Jepang hari ibu dirayakan pada tanggal 6 Maret setiap tahunnya.
Dilansir dari Grid.ID melalui laman The Japanese Shop, tanggal perayaan ini disamakan dengan hari ulang tahun Permaisuri Kojun, ibunda Kaisar Besar Jepang, Akihito.
Masyarakat Jepang pertama kali merayakan hari ibu pada tahun 1913 hingga 1930.
Selama Perang Dunia Kedua, masyarakat dilarang keras merayakan hari ibu sebagai bentuk solidaritas.
Perayaan hari ibu kembali dijadikan tradisi pada tahun 1949 hingga saat ini.
Kini perayaan hari ibu di Jepang diitetapkan sebagai hari libur nasional seperti hari anak yang jatuh pada tanggal 5 Mei setiap tahunnya.
Perayaan hari ibu di Jepang disebut dengan Haha No Hi.

Kata Haha No Hi berasal dari kata hahaoya yang berarti ibu dalam bahasa Jepang.
Dalam merayakan hari ibu, berbagai jenis tradisi pun dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi.
Biasanya tradisi yang paling umum adalah memberikan buket bunga.
Terdapat beragam jenis buket bunga yang cocok diberikan pada hari ibu, namun di Jepang, buket bunga anyelir adalah buket yang paling sering diberikan.
Pemberian buket bunga anyelir ini bukan tanpa sebab.
Masyarakat Jepang percaya, bunga anyelir melambangkan kasih sayang, kemurnian dan kesabaran.

Sehingga pada hari ibu di Jepang, buket bunga krisan atau anyelir adalah buket bunga yang paling cepat habis.
Tidak hanya itu, anak-anak Jepang juga merayakan hari ibu dengan hadiah yang unik.
Biasanya pihak sekolah akan meminta mereka untuk membuat prakarya yang bisa dibawa pulang.
Prakarya ini nantinya akan dipersembahkan kepada ibu mereka yang berada di rumah.
Mulai dari membuat kartu ucapan dengan hiasan unik sampai kerajinan bunga anyelir dari kertas krep warna-warni.
Selain kerajinan tangan dan buket bunga, kain Kimono dan perhiasan adalah jenis hadiah yang paling populer pada perayaan hari ibu.
Jika kamu tidak memiliki uang atau belum bekerja, tidak perlu bingung.
Mungkin tradisi membersihkan rumah dan memasak untuk ibumu yang dilakukan masyarakat Jepang bisa ditiru.
Ya, dalam merayakan hari ibu, masyarakat Jepang kerap kali memberikan persembahan menu masakan rumah untuk sang ibu.
Tidak sulit, kebanyakan resep masakan rumah yang dipersembahkan adalah masakan sederhana yang mengingatkanmu pada sosok ibu dirumah.
Salah satu resep masakan rumah yang paling terkenal di hari ibu adalah tomagoyaki dan oyakodon.

Tomagoyaki dan oyakodon adalah menu masakan rumah yang paling sering dipersembahkan kala perayaan hari ibu di Jepang.
Selain persiapan yang mudah, bahan-bahannya pun tidak memakan banyak biaya.
Tomagoyaki dan oyakodon sama-sama berbahan utama telur.
Perbedaannya adalah jika oyakodon adalah nasi dengan telur orak-arik setengah matang dan potongan ayam.
Sedangkan tomagoyaki adalah telur dadar yang dibuat berlapis-lapis dan biasanyan disajikan pada menu sarapan.