Kabar Mojokerto
Jejak Pemukiman Ksatria Era Majapahit Akhir di Dusun Sambeng, Kabupaten Mojokerto
Jejak pemukiman era Majapahit akhir di Dusun Sambeng, Desa Belahan Tengah, Kecamatan Mojosari, Mojokerto.
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Usai proses ekskavasi Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB) kembali menemukan situs purbakala berupa bangunan rumah, lingga dan fragmen porselen.
Tiga situs purbakala ini ditemukan sekitar 10 meter di sisi selatan dari titik ekskavasi awal di Dusun Sambeng, Desa Belahan Tengah, Kecamatan Mojosari, Mojokerto.
Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, situs bangunan itu berukuran 6 sampai 10 meter. Sayangnya, struktur pondasi bangunan sudah tidak utuh.
"Rata-rata pondasi bangunan tersusun 3 lapis bata. namun, kami hanya menemukan satu lapis dua lapis saja pada bagunan ini. Lapisan atas tersebut rusak terkena aktivitas sawah dan aktivitas pembuatan tembok TPA. Sebab, bangunan itu hanya 15 cm terpendam di dalam tanah," katanya, Selasa (25/12/2018).
Dia menyebutkan, ukuran situs bangunan yang ditemukan di Dusun Sambeng lebih besar daripada situs bangunan di Trowulan. Situs Bangunan di Trowulan hanya berukuran 2x4 meter saja.
"Situs sambeng memiliki bangunan rumah lebih besar ketimbang Trowulan. Kalau ukuran batanya sama yakni tebal 6 cm, panjang 28 cm dan lebarnya 18 cm," sebutnya.
Untuk porselen, lanjut Wicaksono, sebagian besar berasal dari Dinasti Ming dan Yuan atau abad 15. Porselen itu ditemukan dalam bentuk pecahan.
"Dari porselen bentuk bangunan dan luasan bangunan kita bisa menduga bahwa dahulu ini merupakan bekas pemukiman kelas menengah ke atas atau Ksatria. Porselen sendiri menggunakan bahan keramik yang notabene diimpor dari China," lanjutnya.
Selanjutnya, Wicaksono beserta tim akan melakukan kajian sebaran perkampungan Majapahit di Dusun Sambeng.
"Kami akan mencoba mencari tahu sebaran pemukimannya dan seberapa jauh dari area TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Ini menjadi urgen karena kaitannya dengan difungsikannya TPA ini," terangnya.
Sementara itu, Nurika Bagian Pendataan dan Dokumentasi Hasil Temuan Ekskavasi BOCB merinci, pecahan porselen yang ditemukan berjumlah 163 buah. Pecahan Porselen itu kemudian dianalisi oleh tim Ekskavasi BPCB.
"Dari beberapa dari hasil analisa berbentuk piring, mangkuk dan botol merkuri untuk pengolahan logam mulia," ujarnya.
Dia juga menjelaskan, porselen tersebut berasal dari Dinasti Ming dan Yuan dapat dilihat dari warna dan motifnya. Porselen Dinasti Ming memiliki warna biru putih dan motifnya tidak rapi ada efek luberan pada tinta. Sedang porselen Dinasti Yuan berwarna hijau batu giok dengan goresan tinta rapi.
"Selain dari Dinasti Ming dan Yuan, porselen juga ada yang berasal dari Asia Tenggara yakni Thailand dan Vietnam. Namun jumlahnya tidak terlaku banyak. Hal itu dapat dilihat dari warnanya yang berbeda. Warna porselen dari Thailand dan Vietnam cokelat dan kemerahan," pungkasnya.
--