Nasional
Penyebab Banjir Barru Sulawesi Selatan, Tewaskan 1 Korban & 2 Hilang, Ada 11 Daerah Lain Terancam
Ini penyebab banjir Barru Sulawesi Selatan yang hanyutkan rumah hingga lumpuhkan jalur trans jalur trans Sulawesi, ada 1 korban tewas dan 2 hilang
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Penyebab Banjir Barru Sulawesi Selatan mulai diketahui.
Banjir Barru di Sulawesi Selatan itu terjadi pada Jumat 28 Desember 2018, kemarin.
Akibat banjir Barru di Sulawesi Selatan 1 orang tewas dan 2 lainnya diketahui hilang.
Selain itu akibat banjir yang melanda Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan itu, sejumlah rumah warga dan sawah dilaporkan terendam banjir.
Bahkan Jalur trans Sulawesi di Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, lumpuh.
• Hotman Paris Blak-blakan 10 Tahun Tak Tidur Seranjang dengan Istri, Bisa Sekasur Lagi Karena Hal Ini
• Kalimat Terakhir Dian Pramana Putra Sebelum Meninggal Dunia, Ucap Kata-kata Ini Sambil Menangis
• Dewi Perssik Pernah Dipelet Hingga Wajahnya Gosong, Sembuh Usai Minum Air Seni Ibu, Ada Orang Sirik
Ketinggian banjir mencapai paha orang dewasa.
Kendaraan dari arah Makassar menuju Parepare dan sebaliknya tidak bisa melintas.
Salah satu pemicunya karena meluapnya aliran air Sungai Takkalasi.
Jembatan Sungai Takkalasi untuk sementara tidak dapat dilintasi kendaraan roda dua, roda empat, roda delapan, maupuan roda 10.
Kasatlantas Polres Pangkep, AKP Fitriawan didampingi Kanit Patroli Ipda Syarif pun melakukan aksi memasang papan pengalihan jalan bagi pengendara dari arah Makassar.

Papan bicara itu dipasang di Pangkajene, pusat kota Pangkep, Sulawesi Selatan.
Melansir dari TribunTimur.com artikel berjudul 'Jalan Poros Barru Banjir, Satlantas Polres Pangkep Imbau Pengendara Lewati Jalur Ini' tayang Jumat 28/12/2018).
Pengendara dialihkan untuk melintas di Kabupaten Soppeng.
'Diinformasikan Air Sungai Takalassi Kabupaten Barru Naik (Banjir) dan Tidak Bisa Dilalui Kendaraan Mohon Untuk Mengambil Jalur Bulu Dua Kab Soppeng Tembus Kab Wajo'.
• Iqbaal Ramadhan Ulang Tahun, Nurrani Justru Banjir Pertanyaan Tak Ucapkan Selamat, Ini Sebabnya
• TES KERPIBADIAN – Bentuk Pertama yang Kamu lihat dari Gambar ini Ungkap Kepribadianmu
• Pengakuan Ifan Seventeen saat di Rumah Mendiang Istrinya, Dylan Sahara Puteri

Demikian isi imbauan pada papan bicara tersebut.
"Kita pasang ini untuk memberikan informasi kepada para pengendara dari arah Makassar menuju Pare-pare untuk sementara melewati jalur alternatif melalui Bulu Dua Kabupaten Soppeng tembus Parepare, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidrap," ujar AKP Fitriawan, Jumat (28/12/2018) dikutip dari TribunTimur.com
Tujuannya agar para pengendara tidak terjebak kemacetan di daerah Barru.

Banjir menutupi badan jalan, Jalan Trans Sulawesi, di Takkalasi, Baru (TRIBUN TIMUR/MULYADI)
1 Tewas, 2 Hilang
Banjir di Barru juga menimbulkan korban jiwa.
Satu orang dinyatakan tewas karena terbawa arus air baniir di Pacciro, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.
"Baru saja kita evakuasi satu korban karena terseret air," jelas Kapolres Barru, AKBP Burhaman.
Sementara itu, dua orang yang merupakan ayah dan anak masih dinyatakan hilang di Balusu.
Bupati Barru, Suardi Saleh menuturkan, dari enam kecamatan yang terkena banjir, paling parah terjadi di Balusu.
"Paling parah di Kecamatan Balusu," katanya menjelaskan.
Di titik ini, jalur Trans Sulawesi sempat putus yang mengakibatkan antrian panjang kendaraan dari dua arah.
Puluhan Rumah Hanyut
Puluhan rumah warga dikabarkan hanyut akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Barru, Jumat (28/12/2018).
Salah satu titik terparah berada di Kecamatan Balusu sebelah utara Kota Barru.
Di titik ini ketinggian air mencapai 2 hingg 3 meter.

Sedangkan ketinggian akhir di badan jalan Trans Sulawesi mencapai paha orang dewasa.
Akses jalan utama terputus akibat tergenang air.
Petugas Sar mulai mengevakuasi warga.
-Sebanyak lima orang dikabarkan tenggelam akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di Kabupaten Barru, Jumat (28/12/2018).
Jumlah korban berasal dari info warga yang berada di sekitar wilayah yang terkena banjir.
Sedangkan data yang diterima Dandim 1405 Mallusetasi, Letkol Arm Ketut Adi Hamsyah sebanyak tiga orang.
Sedangkan Bupati Barru, Suardi Saleh sebanyak dua orang.
Dandim sekarang berada dititik banjir Takkalasi sedangkan Bupati Barru dikabarkan berada di Panciro, Kecamatan Balusu.
Banjir hingga saat ini berangsur surut.
Disebabkan Pembangunan Rel Kereta Api

suasana proyek Rel Kereta Api (RKA) di Desa Ajjakkang, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, yang diabadikan menggunakan kamera drone Tribun Timur, Senin (13/11/2017). (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)
Hujan sepanjang hari membuat enam kecamatan di Kabupaten Barru dilanda banjir.
Diduga, banjir disebabkan oleh pembangunan rel kareta api yang melintas di semua kecamatan yang terdampak.
"Sejak tahun 80-an baru kali ini banjir seperti ini di Barru bahkan baru kali ini kejadianya parah. Nanti setelah ada itu rel kereta api," ungkap salah seorang warga Takkalasi, Safri.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barru, Nasriah menuturkan, banjir yang melanda tersebut diduga dipicu tingginya curah hujan.
"Kemungkinan besar karena tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan banjir," ujarnya.
Ketika ditanya disebabkan karena pembangunan rel kareta api, Nasriah tidak mengiyakan dan tidak mengatakan tidak.
"Saya tidak bisa memastikan jika itu penyebabnya," katanya menambahkan.
11 Daerah Terancam Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan menyebut hampir semua daerah di Sulawesi Selatan terancam banjir.
Hujan deras yang terus menerus dengan intensitas lebat yang mengguyur wilayah Sulsel berpotensi terjadinya luapan sungai yang merendam pemukiman warga.
"Semua kabupaten dan kota kita waspadai. Tapi kalau belajar pada pengalaman tahun sebelumnya ada beberapa daerah menjadi langganan banjir," kata Kepala BPBD Sulsel, Syamsibar.
Beberapa daerah yang dimaksud adalah Makassar, Maros, Bone, Wajo, Pangkep, Barru, Pinrang, Sidrap, Sinjai, Bulukumba, dan Luwu Raya.
Menurut Syamsibar, bentuk kewaspadaan yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pemerintah daerah Kabupaten dan Kota.
Isi suratnya dengan nomor 557.1/8681/BPBD perihal antisipasi dan peningkatan kesiapsiagaan cuaca ekstrim di wilayah Sulsel.
Yaitu meminta kepada pemerintah Kabupaten Kota untuk mengaktivasi posko siaga darurat guna mengantisipasi dinamikan cuaca diwilayah masing masing.
Gubernur juga meminta kepada pemerintah daerah untuk mempersiapkan personil dan peralatan serta ketersediaan logistik hjika sewaktu waktu bencana terjadi.
"Himbauan ini sudah disampaikan lewat BPBD kabupaten dan kota. Bukan hanya pantai dan pegunungan, tapi semua aspek, termasuk daerah aliran sungai maupun daerah yang potensi banjir," tuturnya.
Selain itu kata Syamsibar juga meminta bagi masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir pantai untuk tetap waspada mengingat saat ini memasuki cuaca yang ekstrim yang berpotensi terjadi banjir, gelombang pasang, angin puting beliung.
Bagi masyarakat yang berada di wilayah pegunungan dan di lereng lereng untuk mewaspadai adanya gerakan tanah yang berpotensi mengakibatkan tanah longsor.
"Diharapkan BPBD kab/kota menindaklanjuti edaran bapak gubernur sulsel dengan meneruskan sampai ke tingkat desa. BPBD kab/kota tetap mengkoordinasikan langkah langkah antisipasi maupun kejadian bencana di wilayahnya," katanya memaparkan.
Detik-detik Warga Terseret Arus
Nekat menerebos banjir yang menutupi badan jalan, Jalan Trans Sulawesi, di Barru, pengendara sepeda motor terperosok.
Mereka terlihat sempat terseret arus dan langsung ditolong warga.
Berikut adalah videonya: