Selebrita
Amir Jalan Kaki dari Medan ke Banyuwangi Demi Temui Ibu, Ini Wawancara Soal Nazar & Cobaan di Jalan
Viral di Facebook! Amir jalan kaki dari Medan ke Banyuwangi demi temui Ibunya, ini wawancara langsung soal nazar hingga cobaan di jalan
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Inilah kisah Amir, pria yang nazar jalan kaki dari Medan ke Banyuwangi demi menemui ibunya.
Amir, Pria berusia 43 tahun itu, bernazar akan jalan kaki dari Medan, Sumatera Utara ke Banyuwangi bila sembuh dari sakit lumpuh yang ia derita.
Tidak mudah, Amir menempuh perjalanan panjang dari Medan ke Banyuwangi, ia pun memiliki banyak cerita dan pengalaman.
Perjalanan Amir dimulai sejak 20 November 2018.
Pria lajang yang memiliki nama lengkap Amiruddin itu menempuh perjalanan dari wilayah Medan menuju Banyuwangi Jawa Timur dengan berjalan kaki.
• Driver Ojek Online Bawa Siswi Masuk ke Dalam Kamar, Mandi Sebelum Ngopi, Lalu Terdengar Teriakan
• Potret Mantan Kekasih Nagita Slavina Sebelum Raffi Ahmad, Kini Sudah Menikah & Punya Istri Cantik
• Tangis Vanessa Angel Pecah Ingat Mendiang Ibunya, Tiba-tiba Peluk Feni Rose, Ucap Semua Akan Berbeda
• Potret Ibu Sophia Latjuba yang Jarang Tersorot, Berparas Bule, Pantas Anaknya Cantik dan Awet Muda
Titik awal perjalanan Amir, sapaan akrabnya, dimulai dari Desa Mandailing, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Begadai, Sumatera Utara.
Dari kota Medan, perjalanan ke wilayah tersebut memerlukan waktu sekitar 3 jam.
Dilansir dari Kompas.com artikel berjudul 'Demi Temui Ibu di Banyuwangi, Amir Jalan Kaki dari Medan' tayang (18/1/2018).
Amir berniat pulang dan menemui orang tuanya yang tinggal di Daerah Ketapang Banyuwangi.
• Remaja 19 Tahun Nekat Kirim Sabu ke Terdakwa di PN Gresik
• Mahasiswi Untag Surabaya Meninggal Dunia di Kamar Kos Nginden
• Video Mesum Remaja Putri Inses Viral di WhatsApp, Ternyata Masih Banyak Video Lain yang Direkam
Pulang ke kampung halaman dengan berjalan kaki, merupakan janji Amiruddin saat dirinya didera sakit lumpuh selama 7 bulan.
"Awalnya kan saya sakit (lumpuh), selama 7 bulan. Punya niat (nadzar) jika sakit sembuh, saya berjalan kaki dari Sumatera ke Banyuwangi, untuk melihat dan bertemu orang tua," kata Amir, Jum'at (18/1/2019).
Ditemui saat beristirahat usai menunaikan shalat Jum'at di Masjid Jami' Jombang Jawa Timur, Amir menuturkan, dirinya pernah didera lumpuh kaki dalam tempo waktu yang cukup lama.
• Cara Mudah Polisi Telusuri Pencurian Ponsel di Jombang, Cukup Pakai Email!
• Profil Pelatih Baru Persipura, Luciano Leandro, Pernah Antar Persija Jadi Juara Liga Indonesia 2001
• Rangkuman Kejadian Jatim Kemarin – Ada Mahasiswi Surabaya Gantung Diri & Mahasiswi Tewas di Malang
Dirinya mengalami lumpuh tak lama setelah tinggal di wilayah Serdang Begadai Sumatera Utara.
Satu minggu tinggal di rumah kakak perempuannya, kaki Amiruddin tiba-tiba bermasalah.
"Sakitnya tiba-tiba saja itu. Pas hari Jum'at, saat sedang persiapan shalat Subuh, saya rasakan kaki saya tidak bisa digerakkan," tutur Amir.
Saat didera lumpuh, Amir dan kakak perempuannya berusaha mencari kesembuhan dengan berbagai cara. Namun, beberapa upayanya tidak membuahkan hasil.
Hingga akhirnya, pria asal Banyuwangi itu memilih pasrah.
Dalam kepasrahannya, Amiruddin bernazar akan berjalan kaki untuk menemui ibunya jika nantinya sembuh dari sakit lumpuh yang diderita.
Amiruddin meyakini, sembuh dari lumpuh kaki merupakan anugerah terbesar dalam hidupnya.
Karena itu, setelah bisa berjalan normal, dia melaksanakan janji ataupun nazar yang sempat dia nyatakan saat sakit. "Sembuhnya karena mukjizat Allah, tanpa diobati, sembuh sendiri.
Makanya, kemudian saya menunaikan niat (nazar) saya berjalan kaki," bebernya.
Untuk sampai ke Banyuwangi, Amiruddin harus menempuh perjalanan dengan jarak 318 kilometer di wilayah Jombang.
Dia menegaskan akan tetap berjalan kaki untuk menemui Nur Asiyah, ibunya yang tinggal di daerah Ketapang Banyuwangi.
"Harapan saya, bisa bertemu ibu saya itu syukur Alhamdulillah," ujar Amir, sembari menyatakan akan melanjutkan perjalanan dari Jombang pada Sabtu (19/1/2019) pagi.
Cobaan selama perjalanan
Perjalanan Berat dari Sumatera Hingga Jawa Barat Berjalan kaki dari wilayah Sumatera Utara menuju Banyuwangi Jawa Timur yang dilakukan Amiruddin, tak semuanya berjalan mulus.
Selain faktor cuaca, dia juga sempat mengalami peristiwa tidak mengenakkan saat menempuh perjalanan. "Kendalanya, terutama preman-preman di jalanan. Tiga kali saya menjumpai kekerasan.
Daerah Bandar Lampung dua kali, di daerah Jawa Barat satu kali," ungkapnya.
Selama perjalanan dengan jalan kaki, Amir memanfaatkan musholla SPBU untuk menginap.
Jika tidak ketemu SPBU, dirinya menginap di rest area yang buka selama 24 jam.
Pria kelahiran 11 November 1975 ini mengungkapkan, peristiwa berhadapan dengan pelaku tindakan kriminal dialami saat berjalan kaki di wilayah Sumatera.
Beruntung, saat situasi genting ada penolong yang datang.
"Di Sumatera itu mereka sempat minta uang. Ya saya kasih, namanya mereka banyak dan saya sendiri, saya berpasrah diri saja. Tapi alhamdulillah, datang polisi dari belakang dan uang saya yang diminta, Rp 50 ribu itu dikembalikan kepada saya," tuturnya.
Memasuki daerah Jawa Tengah, perjalanan Amir terasa lebih ringan.
Tanpa dia sangka sebelumnya, banyak relawan dari daerah-daerah yang dia lintasi membantu selama perjalanan.
"Mulai ada relawan yang mambantu saya, sewaktu saya di Salatiga. Tiba-tiba ada 4 orang yang manggil saya, lalu ngasih bekal. Mereka juga minta izin foto. Setelah itu perjalanan sampai ke sini (Jombang) ini banyak yang membantu," kata Amiruddin.
Bantuan yang diterima Amir selama perjalanan, antara lain bekal makanan, cek kondisi kesehatan hingga penyediaan tempat menginap.
Selain relawan di daerah yang sudah dilalui Amir, para relawan dari daerah yang akan dilalui juga siap membantu perjalanan pria tersebut hingga sampai ke rumah ibunya di daerah Ketapang Banyuwangi.
"Terima kasih kepada relawan yang banyak membantu saya, relawan-relawan dari Jawa Tengah sampai ke Jombang ini banyak membantu saya. Saya hanya bisa berterima kasih, Semoga Allah membalas kebaikan teman-teman relawan," ujar Amiruddin.
Aksi jalan kaki yang dilakukan Amiruddin, viral di medsos beberapa hari terakhir.
Para relawan yang datang membantu Amir, sebagian besar merupakan anggota komunitas atau group pada situs jejaring sosial facebook.
Dari perbincangan Kompas.com dengan beberapa relawan, ketertarikan mereka membantu Amiruddin karena jalan kaki yang dilakukan pria itu, sebagai pemenuhan nazar saat dirinya sembuh dari sakit lumpuh.
