Pengaturan Skor Liga Indonesia
Joko Driyono Pilih Bungkam Soal Pelengseran Edy Rahmayadi, Diperiksa Satgas Anti Mafia Bola
Saat dikonfirmasi soal uang sogokan sebesar 1.000 dolar Singapura kepada para voters untuk menjatuhkan Edy Rahmayadi, Joko Driyono bungkam.
SURYAMALANG.COM - PLT Ketua Umum PSSI, Joko Driyono akhirnya datang dan menjalani pemeriksaan tim Satga Anti Mafia bola Kamis (24/1/2019).
Joko Driyono menjalani pemeriksaan selaku saksi di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta.
Usai menjalani pemeriksaan Joko Driyono hanya sedikit memberi keterangan pers dan memilih bungkam soal tuduhan pelengseran Edy Rahmayadi selaku Ketum PSSI.
Saat dikonfirmasi soal uang sogokan sebesar 1.000 dolar Singapura kepada para voters untuk menjatuhkan Edy Rahmayadi, Joko Driyono bungkam.
Padahal anggota Exco PSSI, Gusti Randa, pernah menuturkan bahwa Joko Driyono ada dalam pertemuan para voters untuk menjatuhkan Edy Rahmayadi di Hotel Royal Kuningan, 3 hari sebelum Kongres PSSI.
Hal itu dikatakan Gusti Randa dalam acara talkshow Mata Najwa, Rabu (23/1/2019).
"Saya tidak tahu!" kata Joko Driyono sambil berlalu dan masuk ke mobil bersama Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria
Terkait pemeriksaan yang dijalaninya oleh Satgas Anti Mafia Bola, Joko Driyono menyatakan dukungan pada upaya polisi.
Tidak tanggung-tanggung Joko Driyono menjalani pemeriksaan dengan Satgas Antimafia Bola selama 11 jam.
Joko Driyono dicecar sekitar 45 pertanyaan dalam tempo 11 jam itu sejak pukul 11.00 hingga pukul 22.00 WIB.
Dia diperiksa sebagai saksi menyusul laporan mantan manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani, soal kasus pengaturan skor.
Hanya, Joko Driyono enggan melayani banyak pertanyaan wartawan yang sudah menunggunya di luar Ditreskrimum.
"Lumayan lama sejak jam 11 sampai sekarang jam 10. Alhamdulillah saya telah tuntaskan proses ini saat dimintai keterangan sebagai saksi atas laporan yang disampaikan Ibu Lasmi," kata Joko Driyono.
"Saya dimintai keterangan, ada 45 pertanyaan mengenai struktur, fungsi, kewenangan, sistem manajemen yang ada di PSSI, kewenangan di Exco, Komite, Kesekjenan, prosedur tentang budgeting, pencairan uang, dan seterusnya," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, pria asal Ngawi itu menjawab secara diplomatis dengan menyatakan dukungannya terhadap pemberantasan pengaturan skor di jagat sepak bola Indonesia.
