Pengaturan Skor Liga Indonesia

4 Poin Sikap Persija Jakarta Terkait Tudingan Juara Liga 1 2018 Setting-an

Persija Jakarta menuntut Vigit Waluyo segera minta maaf terkait tudingan setting-an juara Liga 1 2018 yang diraih Macan Kemayoran.

Editor: Zainuddin
Persija.id
Persija Jakarta. 

SURYAMALANG.COM - Persija Jakarta menuntut Vigit Waluyo segera minta maaf terkait tudingan setting-an juara Liga 1 2018 yang diraih Macan Kemayoran.

COO Persija Jakarta, Rafil Perdana mengatakan pernyataan Vigit Waluyo itu sangat jelas melukai hati para pemain Persija Jakarta.

Para pemain Macan Kemayoran telah mencurahkan tenaga dan energinya untuk bekerja keras dalam memenangkan pertandingan sepanjang musim 2018.

Selain itu, The Jakmania juga mengeluarkan pengeluaran lebih demi mendukung Macan Kemayoran yang jarang bermain laga home di Jakarta.

Persija memang sering terusir dari Jakarta selama Liga 1 2018.

Juara Piala Presiden 2018 itu memilih ber-homebase di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta untuk menjamu lawan-lawannya.

“Melihat fakta-fakta tersebut, pernyataan yang diucapkan saudara Vigit Waluyo adalah tendensius, dan tidak berdasar,” kata Rafil Perdana, Jumat (25/1/2019).

“Kami berpendapat saudara Vigit Waluyo terkesan ingin mencari kambing hitam, dan melakukan pembenaran atas kesalahan yang dia lakukan, karena pada saat ini dia sudah ditetapkan sebagai tersangka pada dugaan kasus suap yang menimpanya.”

“Sehingga ucapannya yang tidak berdasar tersebut dapat menimbulkan stigma negatif di masyarakat dan merugikan klub kami,” ucap Rafil Perdana.

Rafil Perdana mengulas pernyataan Vigit Waluyo yang mengatakan klub yang bermain di awal dan akhir sebagai tuan rumah bisa di-setting sebagai juara.

Rafil pun menjelaskan perjalanan Persija Jakarta dari pekan pertama hingga 34.

Pada pekan pertama, Persija Jakarta melakoni pertandingan tandang melawan Bhayangkara FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, 23 Maret 2018.

Saat itu, Bhayangkara FC bertindak sebagai tuan rumah karena The Guardian meraih gelar juara Liga 1 2017, sementara Persija Jakarta berstatus juara Piala Presiden 2018.

“Sehingga yang menjadi tuan rumah adalah Bhayangkara FC, dan yang menjadi tim tamu adalah tim kami.”

“Yang mengatur jadwal pertandingan bukan PSSI, namun operator Liga 1 yaitu PT Liga Indonesia Baru (LIB).”

“Skor akhir pada pertandingan tersebut adalah 0-0,” kata Rafil Perdana.

Pada pekan 34, Persija Jakarta dan PSM Makassar sama-sama berpeluang meraih gelar juara Liga 1 2018.

Dua tim tersebut sepakat untuk memainkan pertandingan terakhir secara bersamaan pada hari dan jam yang sama.

Menurutnya, otomatis fakta tersebut mematahkan tudingan dan pernyataan Vigit Waluyo.

Rafil Perdana mengatakan Persija Jakarta sempat berada di dasar klasemen Liga 1 2018 pada pekan 13.

“Kalau memang tim kami di-setting sebagai juara, faktanya pada pekan 13 (6 Juni 2018), posisi klasemen Persija Jakarta berada di dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan 13 Poin dari 9 (Sembilan) pertandingan,” kata Rafil Perdana.

Menurutnya, manajemen Persija Jakarta tidak bisa menerima pernyataan dari Vigit Waluyo.

Ada empat poin sikap dari Persija Jakarta.

Pertama, manajemen Persija Jakarta merupakan perusahaan profesional di bidangnya masing-masing.

Dia mengaku tidak ada sangkut pautnya dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru.

Manajemen Persija berharap Vigit Waluyo mampu memberi pernyataan secara terbuka dan minta maaf atas ucapan tersebut.

Manajemen Persija memberi waktu 5x24 jam kepada Vigit Waluyo untuk menyampaikan klarifikasi tersebut.

“Kedua, atas adanya permasalahan itu, manajemen Persija Jakarta dengan ini menunjuk kuasa hukum yaitu Bapak Malik Bawazier S.H,” kata Rafil Perdana.

“Kami akan menunggu permintaan maaf secara terbuka oleh Vigit Waluyo sampai paling lambat 1 Februari 2019,” ucap Rafil Perdana.

Ketiga, manajemen Persija Jakarta sangat setuju dan mendukung Satgas Antimafia Bola yang sedang bergerak memberantas kasus pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.

Keempat, Rafil Perdana minta The Jakmania untuk tenang dan tidak terprovokasi di media sosial.

“Pemain, official, dan manajemen Persija Jakarta serta The Jakmania mohon tetap tenang dengan adanya pernyataan yang tidak berdasar sekaligus pemberitaan yang tidak benar.”

“Sebab, tentunya, mungkin saja ada pihak-pihak yang menginginkan kehancuran Persija Jakarta,” kata Rafil Perdana.

Sebelumnya, Vigit Waluyo memberi keterangan pers setelah dia diperiksa oleh Satgas Antimafia Bola.

Kepada wartawan, dia mengaku berperan aktif dalam kasus match fixing di Liga 2 2018, dan sedikit memberikan komentar tentang juara Liga 1 2018 yang diraih Persija Jakarta.

“Ya bisa jadi mereka juara itu sudah di-setting karena sesuai dengan yang saya sebutkan, siapa yang main di awal dan di akhir,” kata Vigit Waluyo, Kamis (24/1/2019).

Berita ini sudah dimuat di Bolasport.com dengan judul Gandeng Kuasa Hukum, Persija Jakarta Tuntut Vigit Waluyo Minta Maaf

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved