Kabar Surabaya
Demi Upah Rp 1 juta, Para Debt Collector Menendang dan Mencekik Pemilik Yamaha NMax
Demi upah Rp 1 juta, para debt collector menendang dan mencekik pemilik Yamaha NMax di Surabaya.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Demi upah Rp 1 juta, para debt collector menendang dan mencekik pemilik Yamaha NMax di Surabaya.
Polisi kemudian meringkus dua dari empat debt collector tersebut: Faisol (30), warga Gembong Gang Anyar dan Halim (31), warga Gembong Gang II DKA, Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Surabaya.
Faisol dan Halim mengaku memilki nama-nama dan plat nomor kendaraan yang tengah bermasalah dengan kredit.
"Baru satu kali ini (pakai kekerasan), saya dikasih uang Rp 1 juta. Saya khilaf, Pak," kata Faisol.
• Bocoran Spesifikasi Lenovo A5s, Handphone Android Pie Dengan Harga 1 Jutaan
• Mayangsari Tampil Perdana Makan Malam Bersama Keluarga Cendana, Harga Tasnya Jadi Sorotan
• Vanessa Angel Sebut Keluarga Tak Dukung Dirinya, Pernyataan sang Ayah Buktikan Sebaliknya
• Tes Kepribadian - Fitur Wajah Ini Ungkap Rahasia Kesuksesanmu, Apakah Kamu Punya?
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan dari pekerjaannya itu tersangka memegang data-data di laptop berisi nama-nama pemilik motor menunggak.
• Empat Debt Collector Menendang dan Mencekik Pemilik Motor Yamaha NMax di Surabaya
Mereka kemudian merencanakan penarikan kepada pemilik motor NMax yang sudah dibuntutinya hingga ke arah jalan Ir Soekarno.
Sesampainya di lokasi, korban justru dipukul dan dicekik. Sementara motor miliknya dibawa kabur.
"Ada enam motor yang kami sita," kata Sudamiran.
Polisi mengimbau masyarakat melaporkan jika mendapat perlakukan kasar oleh debt collector.
"Sebenarnya debt collector itu apabila menariknya dengan cara baik, tidak kekerasan, sah-sah saja," kata AKBP Sudamiran. Nur Ika Anisa
• Sebulan Pacaran, Jennie BLACKPINK dan Kai EXO Dikabarkan Putus, Ternyata ini Alasannya
• Luna Maya Kembali Dipaksa Ngobrol Dengan Ariel, Tapi Ditolak: Kasihan Pacarnya
6 Sepeda Motor
Cara kekerasan digunakan empat debt collector untuk menarik paksa motor kreditur yang sedang menunggak.
Dua dari empat debt collector freelance, Faisol dan Halim, warga G ini mengaku memilki nama-nama dan plat nomer kendaraan yang tengah bermasalah dengan kredit.
"Baru satu kali ini (pakai kekerasan), saya dikasih uang Rp 1 juta. Saya khilaf pak," kata Faisol.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan dari pekerjaannya itu tersangka memegang data-data di laptop berisi nama-nama pemilik motor menunggak.
Mereka kemudian merencanakan penarikan kepada pemilik motor NMax yang sudah dibuntutinya hingga ke arah jalan Ir Soekarno.
Sesampainya di lokasi, korban justru dipukul dan dicekik. Sementara motor miliknya dibawa kabur.
"Ada sekitar enam motor yang kami sita," kata Sudamiran.
Penyebaran Virus Corona Kian Mengganas, Dinas Pendidikan Jatim Bakal Tambah Masa Libur SMA/SMK |
![]() |
---|
Beredar Surat Wacana Lockdown Madura, Begini Penjelasan Gubernur Jatim Khofifah |
![]() |
---|
Gubernur Khofifah Imbau Masyarakat Jawa Timur Tunda Mudik Selama Masih Ada Wabah Virus Corona |
![]() |
---|
Update Virus Corona di Jawa Timur Bertambah Jadi 59 Orang, Meninggal Dunia 3 Orang, Sembuh 7 Orang |
![]() |
---|
Pengantin yang Rela Tunda Resepsi Pernikahan Demi Cegah Virus Corona Diberi Hadiah Gubernur Khofifah |
![]() |
---|