Selebrita
Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Iman di Pangkuan Sang Fakir
Film Iman di Pangkuan Sang Fakir dijadwalkan tayang perdana di Bioskop Episentrum Jakarta Selatan pada Rabu (6/2/2019).
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Film Iman di Pangkuan Sang Fakir dijadwalkan tayang perdana di Bioskop Episentrum Jakarta Selatan pada Rabu (6/2/2019).
Film Iman di Pangkuan Sang Fakir merupakan film hasil kerja sama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wonosobo.
Film berdurasi 1 jam 38 detik ini mengisahkan tokoh Iman yang berjuang menjalani kehidupannya yang serba sulit dan kekurangan.
Tokoh Iman dewasa diperankan oleh Afrian Aris Andi, guru Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di Surabaya.
Tokoh Iman, seorang yatim piatu, dihadapkan dengan berbagai tokoh yang merampas haknya, seperti Budhe Warti.
Iman biasa memanggil tetangganya itu dengan sebutan Bibi.
Tokoh Budhe yang bersifat tamak ini diperankan Ketua SBMI Wonosobosekaligus produser film Iman di Pangkuan Sang Fakir, Maizidah Salas.
Selain itu juga ada tokoh Mbah Tun, penjual tempe goreng yang merupakan nenek yang mengasuh Iman sejak kecil.
Mbah Tun diperankan oleh Waginem Artosuyitno.
Juga ada tokoh Tutik, pacar Iman yang diperankan oleh Eka Christ, serta tokoh-tokoh lain.
Kepala Divisi Retail Baznas, Fitriansyah Agus Setiawan menuturkan film yang ditulis alm Juslifar M Junus ini mengingatkan penonton bahwa kemiskinan sangat dekat dengan masyarakat.
“Kemiskinan ada di sekitar kita. Ketika kita berjalan menuju rumah, kantor, atau apartemen, beberapa meter dari tempat kita berdiri, ada kemiskinan,” tuturnya.
Sementara itu, Maizidah Salas berharap film ini dapat menyadarkan masyarakat untuk membantu orang yang kekurangan materi.
“Harta kita bukan sepenuhnya milik kita. 2,5 persennya adalah milik orang yang membutuhkan,” tuturnya.
Film ini disutradarai oleh Gatot Sunarya, sutradara asal Surabaya.
Menurutnya, proses pembuatan film ini perlu waktu 10 hari dengan mengambil latar tempat di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Konflik yang dihadirkan pada film Iman di Pangkuan Sang Fakir ini selalu hadir dari awal sampai akhir cerita.
“Ketika bayi, Iman sudah berhadapan dengan konflik, seperti Budhe Warti yang memanfaatkan uang sumbangan untuk Iman untuk keperluan pribadi.”
“Lalu ketika dewasa, Iman diusir dari rumahnya sendiri,” jelasnya.
Gatot Sunarya mengaku kesulitan pada fase perubahan tokoh dalam proses pembuatan film.
“Susahnya ketika bikin fase perubahan tokoh. Misalnya dari Iman bayi, SD, SMP, lalu dewasa atau tokoh-tokoh yang penampilannya berubah menua seiring berjalannya waktu,” jelasnya
“Untung saya punya tim yang kuat,” lanjut Gatot Sunarya.
Sementara itu, pemeran tokoh utama, Afrian Aris Andi mengaku teringat masa lalunya ketika memerankan tokoh Iman.
“Saya teringat masa lalu yang sama seperti yang dilakukan Iman, berjuang dari kemiskinan.”
“Itu kesulitan yang saya hadapi, mengingat masa lalu yang tidak mau saya ingat lagi,” tuturnya.
Pemutaran film ini tidak dikenakan biaya. Namun, Baznas memfasilitasi bagi yang ingin berinfaq sebesar Rp 50.000.