Pengaturan Skor Liga Indonesia

Disebut Sebagai Klub yang Pelit ke Wasit, PSM Makassar : Astaga, Maaf, Kami Tim Sekke

PSM Makassar merespon pernyataan yang menyebut sebagai sebagai tim pelit atau tidak memberi ‘sesuatu’ kepada wasit.

Editor: Zainuddin
youtube.com
PSM Makassar 

SURYAMALANG.COM - PSM Makassar merespon pernyataan yang menyebut sebagai sebagai tim pelit atau tidak memberi ‘sesuatu’ kepada wasit.

Pernyataan bahwa PSM Makassar termasuk tim pelit diungkapkan Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola, Krishna Murti.

Pelit yang dimaksud dari pernyataan di atas adalah tidak pernah memberi sesuatu dengan maksud menyuap perangkat pertandingan demi meraih hasil tertentu.

Krishna Murti menyatakan hal itu melalui akun instagram pribadinya, @krishnamurti_bd91, Kamis (21/2/2019) pagi.

Dasar dari pernyataannya adalah proses penyidikan yang telah dilakukan kepada para wasit oleh Tim Satgas Antimafia Bola.

“Menurut info para wasit-wasit yang diperiksa: klub ini adalah salah satu klub yang tidak pernah kasih ‘sesuatu’ ke perangkat pertandingan. Kata mereka ini adalah klub pelit ke wasit,” tulis Krishna sambil mengunggah gambar logo PSM Makassar.

Melalui akun twitter resminya, @PSM_Makassar, tim kebanggaan warga Sulawesi Selatan itu seperti menanggapi hal tersebut dengan nada satire.

Dari cuitannya terbaca mereka seakan-akan menyesal telah menjadi tim yang tak pernah kooperatif dengan para mafia, pengatur pertandingan, atau pihak-pihak lain yang tak memegang asas profesionalisme.

Namun, pesan itu sepertinya ditulis sebagai perlawanan mereka terhadap kondisi sepak bola Indonesia saat ini.

“Astagaaaa, maaf, kami tim sekke (pelit),” tulis cuitan PSM.

Dalam postingan ini, pengelola akun menyertakan emotikon menahan ketawa dan tangan bertangkup simbol minta maaf.

Dalam twit itu juga disertakan foto salah satu pemainnya, Rizky Pellu, yang berekspresi seakan-akan tengah terkaget-kaget.

PSM di dua musim terakhir selalu menjadi kandidat kuat juara Liga 1.

Namun, dalam dua kesempatan itu, tim yang berdiri pada 1915 ini selalu berhenti di frasa ‘hampir juara’.

Pada musim 2017 misalnya, PSM Makassar sempat menjadi kandidat kuat dan memimpin klasemen dalam beberapa pekan.

Namun, PSM Makassar harus rela gelar juara disabet Bhayangkara FC dengan cara yang sedikit kontroversial.

Sedangkan pada 2018, Juku Eja harus ‘menyerahkan’ trofi Liga 1 kepada Persija Jakarta setelah berjuang hingga titik nadir.

Persija memastikan juara di pertandingan terakhirnya, setelah menang 2-1 atas Mitra Kukar, yang juga dituding kontroversial.

“Tapi sejarah akan selalu membuktikan: bahwa kejujuran adalah pemenang sejati. Pertahankan Ewako (ini hanya salah satu klub, artinya ada yang lain juga seperti ini),” tulis Krishna Murti lagi.

Krishna dalam unggahan-unggahan berikutnya juga menyebut kembali dua tim yang berlaku sama seperti Juku Eja.

Dua tim itu adalah Persipura Jayapura dan Persib Bandung.

Bila yang diungkapkan Krishna melalui instagramnya benar adanya, tentu ini menjadi kabar baik bagi persepakbolaan Indonesia.

Bahwa di tengah kondisi kronis seperti ini, masih ada tim-tim yang bertanding dengan memegang teguh asas profesionalisme.

Berita ini sudah dimuat di Bolasport.com dengan judul PSM Makassar: Maaf, Kami Tim Pelit

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved