Timnas Indonesia
Dua Pelatih Arema Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy Resmikan 3 Pendampingnya
Dua 'pelatih' Arema yang jadi asisten pelatih di Timnas Indonesia itu adalah Joko Susilo yang akrab dipanggil Gethuk, dan Alan Haviludin.
SURYAMALANG.COM - Dua pelatih yang pernah menjadi pelatoih tim Arema resmi ditetapkan sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia senior mendampingi pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy.
Dua mantan pelatih Arema ini merupakan dua dari tiga asisten pelatih Timnas Indonesia yang ditunjuk dan sipa menjalankan tugasnya.
Dua 'pelatih' Arema itu adalah Joko Susilo yang akrab dipanggil Gethuk, dan Alan Haviludin.
Simon McMenemy secara resmi mengumumkan tiga asisten pelatih yang akan mendampinginya selama dua tahun ke depan.
• Ada Pria Misterius Kirim WhatsApp (WA) ke Luna Maya untuk PDKT, Isinya Cuma 1 Kata Tapi Bikin Kaget
• Jadwal Siaran Langsung & Live Streaming RCTI Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand, Final Piala AFF U-22
• Kejanggalan Kasus Pemerkosaan Bidan di Ogan Ilir, Mulai Temuan Polisi & Ada yang Dipaksa Mengaku
• Deretan Foto Kasih Sayang Ariel Noah ke Putrinya, Aleia Anata Irham yang Jarang Terekspose
Ketiga asisten pelatih tersebut adalah Yeyen Tumena, Joko Susilo, dan Alan Haviludin.
Yeyen Tumena sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknik Bhayangkara FC.
Sementara Joko Susilo juga memiliki jabatan sebagai Direktur Akademi Arema FC.
Joko 'Gethuk' sudah banyak diketahui kiprahnya sebagai asisten hingga menjadi pelatih kepala di Arema.
Alan Haviludin saat ini dipercaya sebagai pelatih kiper Persipura Jayapura.
Sebagai pelatih kiper, Alan juga pernah menjadi bagian dari tim Arema.
Alan sempat bersama-sama dengan Gethuk menjadi asisten pelatih di Arema sebelum ia akhirnya meninggalkan arema menuju Madura United dan kini ia berakrier di Persipura.
Simon McMenemy berharap ketiga orang tersebut bisa membantunya di timnas Indonesia.
“Saya senang sekali bisa memperkenalkan dua asisten pelatih saya untuk timnas Indonesia, yakni Joko Susilo dan Yeyen Tumena, dan pelatih kiper Alan Haviludin yang saat ini di Persipura Jayapura,” kata Simon McMenemy di Kantor PSSI, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (25/2/2019).
“Mereka punya pengalaman besar di Indonesia dan saya berharap bisa menciptakan timnas Indonesia dengan baik,” ucap pelatih asal Skotlandia tersebut.
Setelah memperkenalkan ketiga asisten pelatihnya itu, langkah selanjutnya timnas Indonesia akan menggelar pemusatan latihan di Australia.
Sebanyak 25 dari 27 pemain akan berangkat ke Negeri Kanguru kecuali Yanto Basna dan Hansamu Yama pada 6 sampai 17 Maret 2019.
Yanto Basna absen karena tidak dilepas oleh klubnya asal Thailand, Sukhothai FC.
Sedangkan Hansamu Yama tidak berangkat ke Australia karena fokus mempersiapkan pernikahannya.
Setelah itu, timnas Indonesia akan menggelar pemusatan latihan di Bali pada 17 sampai 21 Maret 2019.
Selanjutnya pada 22 Maret, timnas Indonesia akan bertolak untuk menghadapi Myanmar yang digelar 25 Maret mendatang.
“Saya sudah tidak sabar untuk kembali lagi ke lapangan,” kataSimon McMenemy.
Joko 'Gethuk' Susilo Bangga
Mantan pelatih Arema FC, Joko Susilo, merasa bahagia saat namanya masuk dalam kandidat asisten pelatih Timnas Indonesia, Simon Mcmenemy.
Joko Susilo masuk dalam satu dari tiga kandidat asisten pelatih Simon Mcmenemy, selain Yeyen Tumena dan Eko Purdjianto.
Pelatih yang juga mantan pemain Arema ini siap jika dirinya ditunjuk sebagai asisten pelatih Simon Mcmenemy dalam setiap kegiatan Timnas Indonesia.
Joko Susilo mengatakan, sejatinya ia telah mengenal Simon Mcmenemy, terutama soal gaya permainannya.
Menurut dia, Simon Mcmenemy memiliki style dan sistem yang khas saat memimpin sebuah tim.
Mantan pelatih Arema FC ini mengaku, menganalisis gaya permainan Simon Mcmenemy saat Arema FC melawan Bhayangkara FC.
"Ada style dan sistem sendiri dari Simon Mcmenemy. Saya tahu itu karena saya pernah jadi rival dan menganalisis Bhayangkara FC," jelas Joko Susilo, Selasa (12/2/2019).
Joko Susilo menjelaskan, Simon Mcmenemy merupakan pelatih yang kerap menggunakan taktik permainan 4-4-2 diamond.
Ia menilai, mantan pelatih Bhayangkara FC itu lebih mengutamakan kolektivitas tim di lapangan.
"Saya harus mendukung penuh dia seandainya dipercaya jadi asistennta. Apa yang dia mau, saya harus loyal dan memberikan masukan apa yang saya dapatkan dari pengalaman saya," kata dia dengan tegas.