Aremania

4 Fakta Pencabutan Hukuman dari PSSI Untuk Dua Aremania Yuli Sumpil, dan Fandy Serta Bobotoh

Kabar baik datang dari PSSI untuk Bobotoh dan Yuli Sumpil serta Fandy, dua Aremania yang dihukum seumur hidup oleh Komdis PSSI.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
suryamalang/ tribun
Pencabutan hukuman PSSI untuk Aremania 

Kabar baik datang dari PSSI untuk Bobotoh dan Yuli Sumpil serta Fandy, dua Aremania yang dihukum seumur hidup oleh Komdis PSSI.was

Seperti yang diketahui, Komdis PSSI menjatuhkan hukuman tersebut pada dua Aremania Yuli Sumpil dan Fandy setelah keduanya dianggap melakukan pelanggaran saat Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada Liga 1 2018 lalu.

Sementara itu diketahui sebelumnya bahwa bobotoh dihukum untuk tidak boleh masuk stadion saat laga home di luar Pulau Jawa sampai akhir musim kompetisi 2018.

Mereka juga kena sanksi menyaksikan pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi 2019.

Baru-baru ini PSSI telah menerbitkan surat keputusan atau SK yang menunjukan bahwa PSSI telah mencabut hukuman untuk sanksi tersebut di atas.

Berikut fakta-fakta tentang pencabutan hukuman dari PSSI yang berhasil Suryamalang kumpulkan.

1. Pencabutan Hukuman untuk Yuli Sumpil dan Fandy

Yuli Sumpil dan Fandy, dua aremania yang dihukum seumur hidup oleh Komdis PSSI karena melakukan pelanggaran saat Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada Liga 1 2018 lalu, akhirnya dapat bernafas lega.

Pasalnya sanksi tersebut akhirnya dicabut setelah keluarnya beberapa Surat Keputusan (SK) review implementasi keputusan Komite Disiplin (Komdis) 2018.

Dari surat yang dikeluarkan oleh PSSI itu salah satunya terlampir soal pelanggaran disiplin oleh perilaku suporter Ayang mengakibatkan klub dijatuhi denda oleh PSSI.

Inilah Pabrik Uang Yuni Shara, Pantas Saja Dikenal Mandiri dan Kaya Raya

Ada PSK yang Selalu Perawan Meskipun Sering Layani Pelanggan, Ternyata Ada Jurus Belut saat Beraksi

Yuli Sumpil Suporter Arema Bebas dari Hukuman PSSI, Tiba-tiba Sanksi Dicabut, Ini Ucapan Ratu Tisha

Dalam surat tersebut terlampir bahwa PSSI mencabut sanksi untuk dua suporter Aremania yang dianggap bersalah Yuli Sumpil dan Fandy.

Kendati demikian, Manajemen Arema FC mengaku masih akan menunggu surat resmi dari PSSI.

"Kami menunggu surat resminya. Dan akan kami sampaikan ke yang bersangkutan," kata Sudarmaji Media Officer Arema FC, Kamis (28/2/2019) malam.

2. Manajemen Arema FC Sempat Mengajukan Banding

Sebelum PSSI mengeluarkan pencabutan sanksi ini, manajemen Arema FC sempat melakukan banding pada komdis, untuk mencari pengampunan soal kesalahan kedua suporternya itu.

Seperti yang diketahui, dua Aremania Yuli Sumpil dan Fandy mendapatkan sanksi dari PSSI setelah dianggap melakukan pelanggaran saat Arema FC menjamu Persebaya Surabaya pada Liga 1 2018 lalu.

3. Pencabutan Sanksi Untuk Bobotoh

Selain mencabut sanksi untuk dua Aremania yang dihukum seumur hidup, Komdis PSSI juga membuat surat keputusan terkait Sanksi yang dijatuhkan pada Persib Bandung terkait pelanggaran yang dilakukan oleh Bobotoh.

Sebelumnya, bobotoh dihukum untuk tidak boleh masuk stadion saat laga home di luar Pulau Jawa sampai akhir musim kompetisi 2018.

Mereka juga kena sanksi menyaksikan pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi 2019.

Hal itu terkait adanya satu anggota The Jak Mania yang tewas karena dikeroyok oleh oknum Bobotoh sebelum laga Persib vs Persija pada 23 September 2018.

Namun ada pertimbangan lain dari PSSI yang membuat sanksi itu dicabut.

"Jenis keputusan komdis yang dinilai tidak bisa dijalankan adalah larangan kepada (individu) untuk memasuki stadion dan larangan bagi penonton masuk/menonton pertandingan di dalam stadion tanpa menggunakan atribut, termasuk nyanyian, koreo dan semua hal yang terafiliasi dengan klub"

"Dua hal ini, PSSI menilai, dalam implementasinya tidak hanya mengalami kendala, akan tetapi justru berpotensi menimbulkan masalah baru, pelanggaran disiplin," tulis laman resmi PSSI pada Kamis (28/2/2019).

4. Penjelasan Sekertaris Jenderal PSSI

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria menjelaskan mengenai keputusan tersebut.

Dia menilai keputusan tersebut sudah diambil dengan sangat hati-hati dan dirasa sangat tepat demi upaya edukasi kepada suporter di Indonesia.

"Keputusan ini, diambil setelah dilalukan telaah panjang dan hati-hati. Dengan tujuan yang terukur, yaitu perbaikan kualitas penyelenggaraan pertandingan, dibarengi upaya edukasi supporter oleh Klub," ujar Tisha.

Keputusan itu baru berlaku di kompetisi kasta tertinggi, dan PSSI masih terus melakukan kajian untuk Liga 2.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved