Jendela Dunia
Santiago Lopez Hidup Bergelimang Harta Sejak Bekerja Jadi Pemburu Virus Besar
Santiago Lopez berhasil menemukan cacat perangkat lunak sejumlah perusahaan besar dunia.
SURYAMALANG.COM - Santiago Lopez berhasil menemukan cacat perangkat lunak sejumlah perusahaan besar dunia.
Kini remaja asal Argentina itu hidup bergelimang harta.
Dari perkejaan itu, Santiago Lopez telah mendapat US$1,1 juta atau Rp 15,5 miliar.
Santiago Lopez pun membeli dua mobil, rumah mewah di pantai, dan jam disainer lewat penghasilannya sebagai ‘bug bounty hunter’ atau pemburu virus besar.
“Saya melakukan peretasan setelah menonton film ‘Hacker’.”
“Saya mencintai kode hijau ‘garis bersama’ sehingga saya mulai mempelajarinya di internet.”
“Saya meneliti cara mendapat uang lewat peretasan, tetapi sesuai aturan hukum.”
Santiago ingin menunjukkan kepada dunia bahwa peretas tidak harus seperti stereotip yang mendominasi media.
Dia mengaku sempat tergoda menggunakan keterampilannya untuk tujuan jahat.
Tetapi kemudian dia menemukan sistem ‘Bug Bounty’ menyelamatkannya dari melakukan kejahatan.
Bug Bounty
Program Bug Bounty mendorong peretasan sesuai hukum dengan membayar peretas untuk menguji situs internet besar terkait cacat keamanannya.
Karena pelanggaran data semakin biasa terjadi, perusahaan semakin sering menyisihkan dana pengamanan dalam jumlah besar.
Santiago menggunakan platform ‘Bug Bounty’ terbesar dunia, - HackerOne.
Selama tiga tahun hal ini digunakan, sekitar 350.000 peretas dibayar US$45 juta atau Rp637 miliar dari berbagai perusahaan.