Kabar Surabaya
Wali Kota Surabaya: Tiap Tahun ada Pensiun, Aku Nggak Punya Guru Baru
Menurut Risma ini harus dilakukan lantaran tiap tahun guru selalu pensiun, sehingga membuat tenaga pengajar Pemkot Surabaya berkurang.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengatakan, salah satu cara mengatasi kekurangan tenaga Kepala Sekolah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan merger sekolah-sekolah.
Menurut Risma ini harus dilakukan lantaran tiap tahun guru selalu pensiun, sehingga membuat tenaga pengajar Pemkot Surabaya berkurang.
"Tiap tahun ada pensiun, aku nggak punya guru baru. Rata-rata 800 sampai 1000 yang pensiun, pernah satu bulan itu 34 yang pensiun, nah kalau ini nggak ada penggantinya aku dapat dari mana guru? Makanya beberapa sekolah itu aku merger yang yang berdekatan gitu. Jadi Kepala Sekolah dulu di sekolah komplek ini ada 4 tinggal 1, kepala sekolah komplek ini 2 tinggal 1. Nah kepala sekolah yang awalnya di komplek itu aku pindah ke sekolah lain, yang gurunya pensiun," jelas Risma, Selasa (12/3/2019).
Karena merger tersebut, Pemkot Surabaya juga harus membangun gedung sekolah menjadi bertingkat.
"Seperti sekolah di dekat Kapas Krampung Plasa itu, dulu 4 sekolah satu komplek, sebelahnya juga 4 sekolah sekarang jadi satu sekolah sebelahnya juga jadi satu sekolah. Nah tiga kepala sekolah kita pindah ke kepala sekolah yang pensiun," cerita Wali Kota Risma lagi.
Risma mengatakan merger sekolah, sehingga tidak lagi kekurangan Kepala Sekolah menurut Risma berdampak pada pengurangan biata sehingga Pemkot Surabaya bisa berhemat.
"Saya bisa hemat, itu yang kita lakukan akhirnya efisien. Nah cost itu kita kembalikan kepada masyarakat, makanya kita semua biaya registrasi gratis. Semua kita bisa kasih free WiFi untuk RT/RW karena layanan kita sudah pakai layanan online semua. 3000 sekian titik sudah ada WiFi, kalau butuh layanan pemkot Surabaya tinggal ke RT/RWnya dibantu akses online," tutup Risma.