Kabar Probolinggo
Dua Hari Ini, Gunung Bromo Semburkan Abu, BPBD Janji Bantu Masker
sebaran abu gunung bromo sudah tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Sukapura, meliputi Desa Ngadisari, Jetak, Wonotoro, Ngadas dan Wonokerto
Penulis: Galih Lintartika | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO -
Gunung Bromo yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyemburkan abu vulkanik tipis sejak dua hari terakhir.
Bahkan, dari data yang didapatkan, beberapa desa di Kecamatan Sukapura sudah merasakan dampak semburan abu vulkanik ini.
Di antaranya Ngadisari, Ngadas, Jetak, Wontoro dan Wonokerto, Kabupaten Probolinggo.
Tumpukan abu sudah menyapa genteng rumah, dan kendaraan milik warga Sukapura. Tapi, kondisi ini tidak mengganggu aktivitas suku tengger di sana. Aktivitas tetap berjalan seperti biasanya.
Sebab, abu vulkanik yang menyembur itu masih dalam intensitas ringan hingga sedang. Belum semburan yang parah.
"Sudah dua hari ini, setiap pagi ada hujan abu. Beberapa barang, dan perabotan rumah sudah diselimuti abu bagian luarnya," kata seorang pengurus PGRI Kecamatan Sukapura, Sutono, Kamis (14/3/2019).
Ia mengatakan, sembura abu vulkanik ini memang tidak seberapa mengganggu aktivitas warga di sini. Tapi, memang warga harus mengenakan masker untuk aktivitasnya.
"Kemarin ada beberapa siswa yang batuk - batuk. Makanya kami sudah sarankan untuk pakai masker. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah," jelasnya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi mengaku akan menindaklajuti dampak paparan abu vulkanik bromo.
Dalam waktu dekat, kata dia, BPBD akan mengirimkan masker kepada sekolah-sekolah. "Kami akan mengirim kebutuhan masker ke pengurus PGRI untuk dibagikan kepada siswa di Sukapura. Harapan kami, masker digunakan untuk aktifitas di luar kelas dan luar rumah," urainya.
Jumlah masker yang dibagikan ke siswa di Kecamatan Sukapura, akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Penggunaan masker di wilayah terdampak abu vulkanik Bromo penting untuk menjaga kesehatan.
"Karena abu vulkanik dapat mengganggu sistem pernafasan, memicu sesak nafas dan iritasi. Nantinya, sasarannya bukan pelajar aja, tapi masyarakat pada umumnya," jelasnya.
Anggit menerangkan, sebaran abu gunung bromo sudah tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Sukapura, meliputi Desa Ngadisari, Jetak, Wonotoro, Ngadas dan Wonokerto. "Selain mengancam tanaman, abu vulkanik juga bisa mengganggu aktifitas masyarakat," pungkas dia.