Video Viral di WhatsApp (WA) Jasad Kiai di Blitar Masih Utuh Meski sudah 31 Tahun Dimakamkan
Viral di WhatsApp (WA) dan Facebook (FB) Jasad Kiai di Blitar masih utuh meski sudah dimakamkan selama 31 tahun lamanya.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram pada Minggu (19/8/2018), pemilik akun, @myfifauto menulis, "Tol Desari telah dibuka."
Video tersebut telah ditonton 31 kali hingga saat ini.
Namun, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menampik Tol Desari telah dibuka.
"Belum. (Kalau sudah beroperasi) pasti lewat saya kan," kata Basuki di kantornya seperti dilansir Kompas.com pada Senin (20/8/2018).
Basuki hanya menyebut, operasionalisasi Seksi I sepanjang 5,8 kilometer ini kemungkinan akan dilaksanakan pada September 2018.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Herry Trisaputra Zuna, dalam berbagai kesempatan mengatakan pekerjaan fisik tol garapan PT Citra Waspphutowa tak lama lagi akan menjalani uji laik operasi.
"Kalau fisiknya sudah ya langsung saja," ujar Herry.
Desari sebagai jalan tol penghubung Jakarta dengan Depok, melintasi Kota Jakarta Selatan dan Kota Depok, sepanjang 21,54 kilometer terdiri dari 5 seksi pekerjaan.
Keluarga ikhlas
Keluarga dan ahli waris mengikhlaskan jenazah keluarga mereka dipindahkan dari TPU Grogol demi pembangunan proyek Tol Desari.
Satu di antaranya, Tinah (47), warga RW 01 Kelurahan Grogol. Empat anggota keluarganya dimakamkan di sini.
"Sedih banget sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi, kalau sekarang saya dan keluarga sudah ikhlas. Keluarga saya ada empat yang dikuburkan di sini," kata Tinah kepada TribunJakarta.com pada Kamis (20/9/2018).
Empat keluarga Tinah yang dimakamkan di TPU Grogol terdiri dari mertuanya Ebroh, Nusin, Sanep, dan Hasenah yang merupakan adik mertua.
Keluarga besar Tinah memilih untuk memindahkan jasad ke lahan yang disediakan pihak pengembang Tol Desari.
"Dari keluarga milih dipindahkan ke lahan yang disediakan karena dekat. Jadi pas merawat makamnya mudah," dia menambahkan.
Warga lain, Dani, mengikhlaskan jasad putra pertamanya dipindah demi pembangunan Tol Desari.
Ia beralasan, lahan yang disediakan pihak pengembang tol dekat dengan makam anaknya yang meninggal pada 1996 silam itu.
"Dari keluarga besar sudah ikhlas, sudah menerima semua. Yang penting keluarga kita dikuburkan di tempat yang layak dan lokasinya masih dekat sini," tutur Dani.
Pernyataan serupa dilontarkan Mansur (56), warga RW 02 yang kedua orangtuanya dimakamkan di TPU Grogol.
Meski sempat merasa keberatan, akhirnya dia setuju memindahkan jasad kedua orangtuanya untuk kepentingan umum.
"Awalnya sempat berat juga melepasnya. Tapi kalau demi kepentingan umum ya mau bagaimana lagi, memang harus diikhlaskan. Selama keluarga tidak dipersulit dalam proses pemindahan," ucap Mansur.
TPU Kumpi Saribah berada di wilayah RW 01 dan RW 02. Pemakaman ini merupakan wakaf yang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu.
Pemindahan ratusan jasad yang dimulai sejak Minggu (16/9/2018) diharapkan rampung dalam waktu satu bulan.
Jasad Samsudin masih utuh
Ada cerita menarik dari jenazah-jenazah yang harus dipindahkan ke lokasi baru karena tergusur untuk Tol Desari, yakni jasad mereka masih utuh.
Jenazah Syamsudin satu di antara belasan jasad yang menurut para penggali kubur masih utuh.
Almarhum meninggal pada 1996 karena kecelakaan di Bogor saat menjadi sopir pabrik busa.
Terluka cukup parah, Syamsudin meninggal di Rumah Sakit PMI Bogor.
Menurut Dani, jenazah anaknya itu digali pada Rabu (19/9/2018).
Semasa hidup, Syamsudin dikenal sebagai pribadi yang baik kepada sesama dan taat beribadah.
"Enggak pernah ngerepotin orangtua. Ke tetangga juga baik, ramah sama semua orang. Habis lulus SMA dia langsung kerja di pabrik busa," cerita Dani kepada TribunJakarta.com pada Kamis (20/19/2018).
Semasa hidup Syamsudin dan istrinya tinggal di rumah Dani yang masih berada di Kelurahan Grogol.
"Dulu tinggal sama saya, waktu anak saya meninggal istrinya lagi hamil tujuh bulan.
Tapi sekarang istrinya sudah meninggal, jadi tinggal anaknya saja. Kemarin anaknya datang, dia sekarang sudah kerja," ujar dia.
Perihal jenazah anaknya yang masih utuh, Dani dan pihak keluarga sempat kaget.
Ia bersyukur melihat kondisi jenazah Samsudin yang tak banyak dialami jasad pada umumnya.
"Kaget juga sih kemarin. Tapi intinya kita bersyukur, ya mohon doanya saja. Semoga amalan almarhum diterima di sisi Allah SWT," tuturnya.
Jenazah Syamsudin satu dari 525 jenazah yang dipindahkan karena terkena proyek Tol Desari.
Kebanyakan sesepuh desa
Dari data yang TribunJakarta.com himpun, lebih dari 10 jenazah di TPU Grogol masih dalam kondisi utuh saat digali untuk dipindahkan ke lokasi tak jauh dari makam lama.
Jumlah ini diperkirakan terus bertambah hingga 525 jasad dipindahkan demi proyek pengerjaan Tol Desari.
"Jasad yang utuh sih lebih dari 10, tapi yang banyak diberitain memang cuman beberapa. Tapi semua yang masih utuh itu kebanyakan orang yang meninggal zaman dulu," kata Yeni (47), warga sekitar TPU Grogol di Limo, Depok, Kamis (20/9/2018).
Kondisi jenazah yang masih utuh meski sudah dikubur selama puluhan tahun itu diketahui sejak pemindahan dimulai