TERUNGKAP! Alasan Terduga Mengeroyok Audrey, Bukan karena Asmara, Tapi Sakit Hati

Terduga pelaku penganiayaan Audrey (14) beberkan alasan dibalik kejadian. Ternyata bukan karena masalah asmara, namun sakit hati.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
tribunpontianak.co.id
Tujuh siswi pelajar SMA yang terseret dalam dugaan kasus penganiayaan siswi SMP di Pontianak Kalimantan Barat. 

SURYAMALANG.COM – Terduga pengeroyok siswa SMP di Pontianak membeberkan alasan awal dia dan kawan-kawannya menganiaya Audrey (14). 

Sebelumnya banyak diberitakan di media terduga mengeroyok Audrey karena persoalan asmara.

Namun, fakta lain terungkap bahwa kejadiaan ini bermula karena terduga sakit hati dengan kata-kata yang diucapkan Audrey.

Hal ini diungkap tujuh terduga pengeroyok Audrey (14) saat konferensi pers didampingi pihak kepolisian, Rabu (10/4/2019).

Dari tujuh terduga pelaku yang konferensi pers, diduga ada satu orang yang memiliki masalah langsung dengan Audrey.

Dikutip dari Facebook Tribun Pontianak, Rabu (10/4/2019) , terduga yang diduga kenalan Audrey menjelaskan alasan pengeroyokan.

Dalam pernyataannya, terduga menjelaskan bahwa dia dan Audrey sebelumnya adalah teman bermain bersama.

“Di sini masalah saya adalah dengan Audrey menyangkut masalah almarhum bapak saya, sebelumnya memang saya dengan Audrey adalah teman satu kumpulan, teman main sama-sama,” kata terduga pelaku.

Kemudian, terduga menjelaskan bahwa korban Audrey (14) membuat dirinya sakit hati karena ikut campur dalam urusan pribadinya.

“Terus di sini yang membuat saya sakit hati dengan Audrey adalah dia mengikutcampurkan urusan pribadi saya ini,” lanjutnya.

Terduga pelaku juga merasa terancam dengan perkataan Audrey yang ia terima di media sosial.

“Terus saya merasa terancam di DM (Instagram), di WA dan segala yang terkait dengan saya, saya diancam,” ungkap terduga dibalik masker yang menutupi wajahnya.

Terduga juga mengatakan jikalau Audrey tidak memancing dirinya dengan kata-kata yang menyakitinya dan mencampuri urusannya, terduga pelaku tidak akan melakukan kegiatan pengeroyokan ini.

“Di sini saya juga meyakini kalau Audrey tidak membuat omongan seperti ini atau mencampuri urusan saya, saya tidak akan pernah melakukan ini (pengeroyokan),” kata terduga pelaku.

Sikap Audrey yang membuat terduga pelaku tak bisa mengendalikan emosi.

“Saya juga kesal dengan perilaku saya, sampai saya juga tidak bisa mengendalikan emosi saya,” lanjut terduga pelaku pengeroyok Audrey.

Banyak diberitakan sebelumnya bahwa alasan dibalik peristiwa ini adalah masalah asmara. Namun, terduga pelaku menegaskan bahwa ini terjadi bukanlah karena masalah cowok.

“Saya juga masalah saya dengan Audrey juga bukan masalah cowok atau asmara,” tegas terduga pelaku.

Ketika kejadian terjadi, terduga pelaku menuturkan bahwa dirinya datang terlambat.

“Saya juga pas di tempat kejadian saya datangnya telat,” ungkapnya.

Dikatakan terduga pelaku bahwa perasaan sakit hati ini telah terjadi sejak lama bahkan sebelum almarhum Ayahnya meninggal.

“Emang ini masalahnya udah lama tetapi saya memang sakit hatinya masih terasa, sampai almarhum (Ayah) masih ada pun juga bapak saya juga bernah bilang ‘sudah diamkan saja’,” terang terduga pelaku.

“Tapi sebagai anak ya pasti ya di mana pun namanya orang tua pasti tetap menjaga, tapi sebagai anak (saya) juga sakit hati terhadap omongan Audrey ini,” lanjutnya.

Terduga pelaku yang masih pelajar SMA itu menuturkan bahwa dirinya merasa sakit hati karena perkataan yang dikatakan korban Audrey (14) mengenai masalah pribadinya.

“Yang saya ingat dia ikut mencampuri urusan utang piutang kami, mamak saya dibilang memang suka pinjam uang,” jelasnya.

Dalam keterangan lain, terduga pelaku yang masih dibawah umur itu menegaskan bahwa dirinya bersama pelaku yang lain tidak memeilik geng seperti yang banyak diberitakan.

“Enggak sama sekali saya punya geng, dan kita memang sudah kenal sejak SMP,” terangnya.

Dalam kesempatan ini, terduga pelaku juga menceritakan awal mula dirinya berkenalan dengan Audrey (14).

“Awalnya saya mempunyai teman dan teman saya itu kenal kakak sepupu Audrey, dan sampai saya dikenalkannya ke Audrey,” jelas terduga pelaku.

Diketahui Audrey (14) adalah siswi SMP yang menjadi korban pengeroyokan oleh 12 siswi SMA di Pontianak yang terjadi di Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya pada Jumat (29/3/2019) lalu.

Kejadian yang menimpa Audrey ini menarik simpati dari seluruh masyarakat Indonesia mulai dari khalayak ramai, pesohor hingga Presiden Joko Widodo.

Saat ini, kasus pengeroyokan Audrey ini ditangani oleh pihak kepolisian Polda Kalimantan Barat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved