Kabar Surabaya
Kartini Ala Desainer Stephanie Zhang Di Surabaya: Jatuh Hati Kain Songket Palembang
Momen Hari Kartini bagi sebagian desainer busana menjadi inspirasi sendiri untuk merancang kreasi terbaru dalam fashion.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Momen Hari Kartini bagi sebagian desainer busana menjadi inspirasi sendiri untuk merancang kreasi terbaru dalam fashion.
Sosok Kartini yang kental dengan unsur wanita tradisional menjadi acuan, meskipun dalam kekinian desainer selalu mengkolaborasi kreasi itu dengan era modern.
“Unsur tradisional dan modern melekat pada koleksi kali ini, “ kata Stephanie Zhang, desainer kenamaan Surabaya.
Desainer yang piawai dalam hal baju pesta ini ternyata sangat mumpuni juga menangkap momen Hari Kartini. Beberapa koleksi yang ia rancang bahkan sudah dipesan pelanggannya.
“Saya memilih kain songket asal Palembang sebagai ikon untuk busana pada momen Hari Kartini tahun ini,” kata Stephanie yang juga mantan model.
Walaupun banyak daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan kain tenun atau dikenal dengan songket ini, Stephanie jatuh hati dengan songket Palembang. “Songket Palembang ini memiliki motif dan makna tersendiri,” tukasnya.
Selain itu, songket Palembang menurut Stephanie, memiliki garis tepi dan memulai dengan membuat sketsa untuk lipatan lipatan kain songket. Dan hasilnya, songket Palembang itu tampak anggun dan mewah dikenakan dua model Deasy dan Charlize.
“Songket Palembang dengan tepian benang emas ini paling bagus, pola rumit yang diuntai dengan jarum leper pada alat tenun,” lanjut Stephanie.
Untuk kebaya, Stephanie mengkreasikan bahan yang nyaman untuk dikenakan yakni kain tile dengan sedikit bordir dan detil yang juga tidak begitu banyak. “Sengaja untuk aplikasi detil dan bordir sedikit saja, agar terlihat elegan,” tukasnya.
Pemilihan warna, Stephanie melihat warna gold, sebagai warna yang mengesankan kemewahan dan keabadian. “Sebuah warna timeless yang sesuai untuk anak muda maupun dewasa,” pungkasnya.