Kabar Blitar
Sekolah Terpaksa Pinjam Laptop Orang Tua Siswa Untuk UNBK Di Kota Blitar
Pemkot Blitar berjanji akan memenuhi kekurangan sarana dan prasana untuk mendukung pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Pemkot Blitar berjanji akan memenuhi kekurangan sarana dan prasana untuk mendukung pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di Kota Blitar. Ini setelah sejumlah sekolah sebagian harus meminjam laptop ke siswa untuk pelaksanaan UNBK. Hal itu disampaikan Plt Wali Kota Blitar, Santaso usai memantau pelaksanaan UNBK di SMPN 3 Kota Blitar.
Menurutnya, pelaksanaan UNBK pada hari pertama lancar. "Alhamdulillah pelaksanaan UNBK di hari pertama lancar. Para siswa dapat mengerjakan soal ujian dengan tenang," kata Santoso.
Santoso mengatakan, pada UNBK tahun ini, semua SMP negeri di Kota Blitar sudah bisa melaksanakan ujian secara mandiri di masing-masing sekolahnya. Meski sebenarnya secara sarana dan prasana di beberapa sekolah masih belum mencukupi. Terutama soal kebutuhan komputer untuk ujian.
Jumlah komputer di beberapa sekolah masih belum mencukupi untuk pelaksanaan UNBK. Tetapi, sekolah bekerjasama dengan guru dan wali murid untuk memenuhi kebutuhan komputer. Sekolah meminjam laptop ke guru dan wali murid.
"Sebagian komputer yang dipakai untuk ujian pinjam ke wali murid. Ke depan kami akan berusaha mencukupi kebutuhan komputer di tiap sekolah," ujar Santoso.
Menurutnya, sistem UNBK lebih efisien dan menghemat biaya. Pemerintah tidak perlu lagi mencetak soal ujian di kertas. Selain itu, tenaga untuk pendistribusian soal ujian juga tidak diperlukan lagi. Semua soal ujian sudah langsung berada di komputer.
"Tingkat kebocoran soal ujian juga bisa ditekan dengan sistem ini," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, M Sidik mengatakan, sebagian sekolah memang masih meminjam laptop ke wali murid untuk pelaksanaan UNBK. Menurutnya, hal itu diperbolehkan secara aturan. Dia berharap, secara bertahap, ke depan semua kebutuhan komputer di sekolah bisa terpenuhi.
"Termasuk soal genset, ke depan tiap sekolah harus punya sendiri. Sekarang kami masih menyewa genset ke pihak lain," katanya.
Kepala SMPN 3 Kota Blitar, Ahmad Nahroni mengatakan, jumlah siswa di sekolahnya yang ikut UNBK ada 356 siswa. Pelaksanaan UNBK dibagi dua sesi. Dengan dua sesi itu, jumlah komputer yang dibutuhkan sebanyak 190 unit. Sedangkan sekolahnya hanya memiliki komputer sekitar 80 unit.
Untuk memenuhi kekurangan komputer, sekolah harus meminjam ke guru dan wali murid. "Kami pinjam laptop milik guru dan wali murid. Meski ada kekurangan, kami bisa melaksanakan UNBK secara mandiri. Kami punya lima lab komputer, tiap lab kapasitasnya 30-40 siswa," katanya.