Nasional
Akhir Kisah Jenazah Bergerak Saat Dimandikan, Inilah Detik-detik yang Mengejutkan Warga Sekitar
Jenazah seorang pria bergerak saat dimandikan di Desa Tepi Laut, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Selasa (23/4/2019).
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.com - Jenazah seorang pria bergerak saat dimandikan di Desa Tepi Laut, Kecamatan Air Napal, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, Selasa (23/4/2019).
Peristiwa jenazah bergerak saat dimandikan ini pun langsung menghebohkan warga yang tengah memandikan jenazah pria tersebut.
Padahal pria yang diketahui bernama Rizal itu sudah meninggal dunia kurang lebih belasan jam.
Seperti inilah detik-detik jenazah bergerak saat dimandikan dilansir SURYAMALANG dari Tribun Jabar.
• Fakta-Fakta Surat Terbuka Sopir Truk Untuk Jenderal Tito, Ngaku Dipalak dan Direspon Polri
1. Meninggal Karena Tertimpa Kelapa Sawit
Rizal (42) meninggal dunia karena tertimpa buah kelapa sawit saat panen.
Menurut seorang warga bernama Dahri, Rizal sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.
Namun sayangnya tak lama kemudian Rizal pun dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
“Dia sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.”
“Kemudian dokter menyatakan bahwa Rizal telah meninggal dunia,” kata Dahri kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
2. Bergerak Saat Dimandikan
Sebagaimana umumnya, jenazah Rizal dimandikan sebelum dimakamkan.
Saat sedang dimandikan, mendadak beberapa bagian tubuh di jenazah itu bergerak, terutama tangan.
Sontak saja hal itu membuat warga yang memandikan jenazah Rizal terkejut.
Kemudian warga dna keluarga Rizal pun segera membawa Rizal ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
3. Akhir Kisah Rizal
Meskipun sempat kembali mendapat perawatan di rumah sakit, namun nyawa Rizal tetap tak tertolong.
Pria 42 tahun itupun kembali dinyatakan meninggal dunia.
“Dia sempat mendapat perawatan medis lagi.”
“Tapi sejam kemudian petugas medis mengatakan beliau sudah meninggal dunia,” terang Dahri.
4. Keterangan Polres
Kasatreskrim Polres Bengkulu Utara, AKP Jufri mengaku mendengar informasi tersebut.
Menurutnya, sekarang jenazah Rizal sudah dikebumikan.
“Infonya begitu, jenazah sempat bergerak saat dimandikan.”
“Lalu dibawa ke rumah sakit, namun selanjutnya dinyatakan meninggal dunia,” ujar Jufri.
Pendeta Mengaku Menghidupkan Orang Mati
Inilah akhir nasib pendeta bernama Alph Lukau di Afrika Selatan yang mengaku bisa menghidupkan orang yang sudah mati.
Video pengakuan pendeta menghidupkan orang mati ini menjadi viral dan membuat netizen yang melihatnya merasa panik dan cemas.
Akibatnya, paguyuban pengelola pemakaman di Afrika Selatan kebakaran jenggot oleh aksi pendeta yang mengaku bisa menghidupkan orang mati tersebut.
Sang pendeta kini harus berurusan dengan gugatan hukum setempat karena pengakuan bisa menghidupkan orang mati.
Dilansir dari kompas.com, pada Kamis (28/2/2019) lalu, beredar video yang memperlihatkan Pendeta Alph Lukau berteriak "bangkitlah" ke seorang pria yang terbaring di dalam peti mati.
Lantas setelah Lukau berteriak, pria di dalam peti mati itu terbangun.
Sorak sorai umat sang pendeta pun pecah melihat kejadian ini.
Geram mengetahui hal ini, pengelola pemakaman di Afrika Selatan mengatakan video ini hanya tipuan semata.
Bahkan aksi pendeta ini malah menjadi bahan olok-olokan masyarakat setempat.
"Tak ada yang namanya mujizat," demikian pernyataan Komisi untuk Promosi dan Perlindungan Budaya, Agama, dan Komunitas Linguistik (CRL Right Commission) Afrika Selatan.
"Semua ini hanya rekayasa untuk mendapatkan uang dari ketidakberdayaan warga," tambah lembaga resmi pemerintah Afrika Selatan itu.
Tiga perusahaan pengelola pemakaman kini mengambil langkah hukum karena menilai aksi ini merusak reputasi mereka.
Ketiganya ialah Kingdom Blue, Kings & Queens Funeral Service, dan Black Phoenix mengatakan, para perwakilan gereja telah menipu mereka.
Hal ini karena ada stiker Black Phoenix dan Kings & Queens Funeral Service milik pengelola pemakaman di salah satu mobil di dalam video yang seakan-akan peristiwa itu melibatkan mereka.
Sementara, peti jenazah yang digunakan disewa dari perusahaan pengelola pemakaman Kingdom Blue.
Ketiga pengelola pemakaman itu menilai hal tersebut bisa mencoreng reputasi mereka.
Sementara itu gereja Alleluia Ministries International pimpinan pendeta Lukau belum memberikan komentar.
Namun, situs berita The Sowetan mengabarkan sejak adanya gugatan ini ,Pendeta Lukau mencoba menepis klaim "membangkitkan orang mati" itu.
Gereja itu mengatakan, pria dalam peti jenazah sebenarnya "sudah hidup kembali" saat dibawa ke Kramerville, lokasi gereja Pendeta Lukau.
"Pendeta Lukau hanya melengkapi keajaiban yang sudah terlebih dulu dilakukan Tuhan," demikian Alleluia Ministries seperti dikutip The Sowetan.