Kabar Blitar

WA Komisioner KPU Kota Blitar Dihack Saat Rekapitulasi Suara, Digunakan Pembajak Tawarkan Barang

WhatsApp (WA) milik Komisioner KPU Kota Blitar, Mashudi dihack atau dibajak orang tak dikenal menjelang pelaksanaan rekapitulasi hasil Pemilu 2019

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Samsul Hadi
Komisioner KPU Kota Blitar, Mashudi menunjukkan pesan yang dikirim ke teman-temannya menggunakan nomor WA-nya, Selasa (30/4/2019). 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - WhatsApp (WA) milik Komisioner KPU Kota Blitar, Mashudi dihack atau dibajak orang tak dikenal menjelang pelaksanaan rekapitulasi hasil Pemilu 2019 tingkat Kota Blitar, Selasa (30/4/2019). Pelaku menggunakan WA milik Mashudi untuk menawarkan barang-barang ke orang lain.

"Saya baru tahu kalau WA saya dihack tadi pagi. Tiba-tiba ada notifikasi verifikasi WA masuk ke ponsel saya. Dan posisi WA saya tidak bisa digunakan," kata Mashudi.

Tetapi, anehnya, posisi WA Mashudi di ponsel lain terlihat online. Padahal, saat itu Mashudi tidak bisa mengoperasikan WA-nya. Malah, WA Mashudi mengirim beberapa pesan ke sejumlah teman di kontak WA Mashudi. Pesan yang dikirim berupa penawaran barang dan jual beli pulsa internet.

"Digunakan untuk kirim pesan aneh-aneh. Pelaku juga memblokir sebagian nomor teman di konta WA saya. Tadi banyak yang komplain ke saya," ujarnya.

Mashudi sempat khawatir ketika mengetahui WA-nya dibajak orang. Apalagi, saat ini, sedang proses rekapitulasi hasil Pemilu 2019 tingkat Kota Blitar. Posisi Mashudi juga sebagai komisioner divisi teknis di KPU Kota Blitar. Dia khawatir WA-nya dipakai untuk menyebarkan fitnah terkait Pemilu.

"Saya khawatir kalau terjadi fitnah. Sekarang momennya masih Pemilu. Posisi saya juga sebagai komisioner KPU," katanya.

Mashudi mengimbau ke teman-temannya untuk sementara ini agar mengabaikan kiriman pesan yang aneh-aneh dari nomor WA-nya. Saat ini, dia sudah tidak mengaktifkan nomor WA-nya. Hanya saja, dia belum sempat ke Ghrapari untuk memblokir nomor WA-nya.

"Tadi mau ke Ghrapari tidak sempat, posisi saya masih repot, persiapan rekapitulasi Pemilu. Tapi saya sudah koordinasi secara internal dengan polisi. Saya hanya minta masyarakat waspada kalau menerima pesan aneh-aneh dari nomor WA saya," ujarnya. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved