Kabar Surabaya
Galuh Kirana Mulai Usaha Persewaan Gaun Pengantin dengan Tak Tik Kue Brownies
Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah Universitas Airlangga (Unair), Galuh mengaku ketertarikannya dalam bisang fashion sangat dipengaruhi oleh keluarga
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Persewaan baju pengantin merupakan jenis usaha yang banyak ditemui di Surabaya. Galuh Kirana Bridal adalah salah satu vendor persewaan baju pengantin yang ada di Surabaya.
Pemiliknya, Nurhayati Dwi Kirana, mengatakan, bisnis tersebut baru dimulainya pada awal 2017 lalu. Mulanya, bisnis persewaan busana itu bernama Galuh Kirana Boutique dengan empat koleksi kebaya wisuda.
"Awalnya Galuh Kirana Boutique, itu saya menyewakan kebaya wisuda. Busananya saya buat dari kain murah, harga sekitar Rp 40 ribu per meter," ujar Nurhayati yang akrab disapa Galuh Kirana.
Namun, melihat usaha persewaan kebaya wisuda yang dirasa tidak menjanjikan, Galuh memutuskan untuk mengubah haluan ke persewaan busana pengantin. Pada awal tahun 2018, ia pun mengubah label persewaanya menjadi Galuh Kirana Bridal.
"Kalau 2017 dulu, persewaan kebaya wisuda itu masih sangat menjanjikan, lalu semakin berjalannya waktu, banyak label fashion yang menjual set kebaya wisuda dengan harga murah. Nah dari situ akhirnya saya berpikir, ah sudah saatnya ini pindah haluan," cerita Galuh.
Imbuhnya, beruntung, di awal perjalanan Galuh Kirana Bridal, langsung mendapat kepercayaan untuk melakukan fashion show di AP 3 Wedding Fair Tunjungan Plaza Surabaya. Dalam helatan tersebut, Galuh Kirana Bridal memamerkan enam koleksi gaun penganting miliknya.
Galuh Kirana Bridal memang hanya fokus pada gaun dan tidak memproduksi koleksi kebaya. Koleksi gaun Galuh Kirana Bridal, disampaikan Galuh memiliki ciri khas berupa detail permata.
Sebagai mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah Universitas Airlangga (Unair), Galuh mengaku ketertarikannya dalam bisang fashion sangat dipengaruhi oleh keluarga, ibunya merupakan penjahit jas pengantin sementara kakak perempuannya adalah seorang desainer.
Untuk mendanai usaha persewaan busananya, Galuh mengaku mendapat modal awal dengan mengajukan proposal pada program Dikti PMW. Pada saat itu, proposal yang diajukannya bukanlah bisnis persewaan busana, melainkan kue brownis.
Mengajukan proposal kue brownis, disebut Galuh sebagai tak tiknya untuk memperoleh dana. Sebab dalam program bantuan dana usaha, biasanya jenis usaha jasa akan lebih sulit mendapatkan bantuan dana ketimbang jenis usaha yang berupa produk.
"Itu tak tik saya waktu itu gimana caranya supaya bisa dapat dana untuk usaha persewaan busana. Ternyata benar, dari proposal kue brownis itu, dananya cair, langsung saya putar modal awal itu untuk usaha persewaan busana," papar Galuh.
Diungkapkanya, modal awal yang didapatkannya sebesar Rp 5 juta. Dengan uang itu, hal pertama yang dibelinya adalah manekin, sebanyak lima buah.
"Karena, untuk persewaan busana kan model busana itu penting. Nah model busana itu akan kelihatan lebih bagus kalau ditaruh di manekin daripada digantung, jadi begitu dapat modal, saya langsung beli lima manekin," jelasnya.
Promosikan Koleksi Busana Sewaan dengan Ikut Lomba dan Dukung Budang Usaha Lainnya

Memulai usaha persewaan busana sejak tahun 2017, Galuh Kirana Bridal menjadikan lomba sebagai salah satu metode promosi yang dianggapnya cukup efektif.
Galuh Kiranamengatakan, ia termasuk cukup sering mengikuti beberapa lomba fashion di Surabaya. Perlombaan terakhir yang diikutinya adalah Aksesoris Batik Surabaya 2019 di Royal Plaaza.
"Saya kalau ada lomba, sebisa mungkin untuk ikut. Yang dikejar bukan hanya juara, yang paling penting sebenarnya lomba itu jadi ajang untuk promosi gaun, mengenalkan koleksi Galuh Kirana Bridal ke masyarakat lebih luas," ujarnya.
Imbuhnya, mengikuti perlombaan fashion juga menjadi dorongan untuk berkreatifitas lebih dalam produksi gaun pengantin. Dari pengalaman yang sudah-sudah, menurut Galuh, lomba mengantarkannya pada orang-orang baru yang di kemudian hari menjadi klien setianya.
Selain itu, Galuh pun mempromosikan koleksi busananya dengan memberikan dukungan kepada pelaku usaha lainnya, antara lain make up artist (MUA) dan fotografer. Ia akan memberikan penawaran khusus untuk untuk MUA atau fotografer yang tertarik mengenakan busananya.
"Kan nggak semua MUA itu punya gaun sendiri ya mbak. Nah saya mencoba masuk di situ, kalau ada MUA yang butuh gaun atau fotographer butuh gaun untuk bikin portofolio, saya akan dengan senang hati support mereka. Karena itu kan juga bisa jadi salah satu media promosi saya," papar Galuh.
Gaun pengantin koleksi Galuh Kirana Bridal, dapat disewa dengan harga Rp 750 ribu sampai Rp 1,5 juta. Ia pun memiliki beberapa koleksi gaun pesta yang dibanderol mulai Rp 300 ribu sampai Rp 700 ribu.
Membuka usaha persewaan busana, menurut Galuh pendapatan yang didapatnya tidak tentu, tergantung pemesanan. Hanya, ia memberikan perkiraan, dalam satu bulan, ia bisa memperoleh 10 klien yang menyewa baju pengantin.
"Kalau usaha persewaan gini, customernya memang nggak pasti. Tapi sekali dapat, pasti nominalnya besar," tukas Galuh.
Apalagi, imbuhnya, di masa setelah puasa Ramadhan, usaha persewaan baju pengantinnya akan meningkat drastis. Saat ini, klien yang daoat ditangai oleh Galuh Kirana Bridal, masih seputar wilayah Surabaya dan Sidoarjo.
"Sebenernya panggilan dari Bandung, bahkan Papua itu sempat ada. Cuma kami belum bisa melayani sampai ke sana, karena sistemnya masih belum terbentuk," ujar mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Airlangga yang akan menyelesaikan kuliah di taun ini.
Imbuhnya, di awal memulai usaha, Galuh Kirana Bridal hanya memiliki empat koleksi. Kini, ia sudah memiliki 40 koleksi gaun.
Galuh pun, kini sudah tidak berdua dengan kakak perempuannya mengurus usaha persewaan busana pengantin itu. Kini ia dibantu dengan empat orang di bidang produksi gaun.
"Menurut saya sementara ini yang terpenting ada adalah orang produksi ya, kakak masih tetap bantu tapi ada sekitar tiga orang lainnya juga yang mengerjakan. Saya sendiri lebih fokus ke marketting dan promosi, kadang juga masih ikut bantu beli kain," ujar perempuan 24 tahun itu.
Koleksi gaun Galuh Kirana Bridal, lanjutnya, akan diperbarui setiap dua bulan sekali. Selain menyediakan model-model gaun terbaru, ia pun kadang memodifikasi gaun-gaun koleksinya yang sudah ada, agar lebih sesuai dengan trend masa kini.
"Perputaran trend fashion itu kan cepat sekali ya. Tapi kalau saya biasanya baru akan mengeluarkan koleksi baru per dua bulan. Kalau nggak bikin gaun baru, ya gaun-gaun yang sudah ada itu permatanya diganti, atau diberi aksen yang lebih kekinian," papar Galuh. Hefty's Suud