Kabar Blitar
Usai Menikah di Penjara Blitar, Monot Menangis dan Sujud Sambil Cium Kaki Ayahnya
Usai menikah di ruang tahanan Mapolres Blitar Kota, Egy Pramono alias Monot (22) menangis dan sujud sambil mencium kaki ayahnya
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Usai menikah di ruang tahanan Mapolres Blitar Kota, Egy Pramono alias Monot (22) menangis dan sujud sambil mencium kaki ayahnya, Muhani pada Jumat (3/5/2019).
Monot tak kuasa menahan tangis usai menjalankan ijab kabul dengan pasangannya, Wahyu Dwi Nuryani (19) di ruang tahanan Mapolres Blitar Kota.
Pemuda asal Desa Glondong, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar itu langsung memeluk ayahnya.
Monot sempat terlihat sujud sambil mencium kaki ayahnya.
Tetapi, ayahnya cepat-cepat mengangkat tubuhnya anak bungsunya itu.
Istri Monot, Wahyu Dwi Nuryani juga terlihat menangis.
Sejumlah keluarga yang hadir di pernikahan itu bergantian memeluk Dwi.
Monot terpaksa melangsungkan ijab kabul di ruang tahanan Mapolres Blitar Kota.
Penjual nasi goreng itu ditangkap anggota Satnarkoba Polres Blitar karena mengedarkan pil dobel L pada 26 April 2019 lalu.
Sebelum ditangkap, Monot sudah berencana akan melangsungkan pernikahan dengan Dwi.
Keluarga Monot juga sudah menyiapkan pesta untuk pernikahannya.
“Karena ada musibah ini, akhirnya hanya ijab kabul dulu saja,” kata Wawan Gianto, kakak kandung Monot.
Proses ijab kabul Monot dan Dwi berlangsung sederhana dengan mas kawin uang tunai Rp 200.000.
Mereka duduk lesehan di atas karpet di ruang olahraga tahanan Mapolres Blitar Kota.
Hanya ada beberapa keluarga dari kedua pasangan yang ikut hadir menyaksikan proses ijab kabul.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar dan beberapa polisi ikut menyaksikan proses ijab kabul Monot.
Proses ijab kabul Monot juga disaksikan sesama tahanan di Mapolres Blitar Kota.
Monot terlihar lancar mengikuti proses ijab kabul yang dipimpin penghulu dari KUA Kanigoro, Muhammad Mansur.
“Proses ijab kabul ini sudah sah ya?” kata Muhammad Mansur yang dijawab serentak ‘sah’ oleh hadirin.
Muhammad Mansur juga memberi sedikit wejangan kepada Monot.
Dia minta Monot agar tidak mengulangi perbuatannya.
Dia juga mendoakan pasangan itu menjadi keluarga yang sakinah dan dikarunia anak yang soleh dan solehah.
Istri Monot, Dwi Nuryani mengaku kenal dengan Monot sekitar setahun lalu.
Dia kenal Monot dari seorang teman. Selama pacaran, dia juga tidak tahu kalau Monot memakai narkoba.
“Kalau rencana menikahnya sekitar tiga bulan lalu,” katanya.
Dwi menerima kondisi Monot sekarang ini.
Meski tahu Monot tersandung kasus narkoba, Dwi tidak ada niat untuk membatalkan pernikahannya.
Dia berjanji akan menunggu Monot keluar penjara.
“Tidak tahu nanti seperti apa, dijalani dulu saja,” ujarnya.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan pihaknya tetap memberikan hak kepada tahanan yang ingin melaksanakan pernikahan.
Tetapi, polisi tidak bisa memberikan dispensasi bagi tahanan untuk melakukan malam pertama usai ijab kabul.
“Menikah merupakan hak asasi. Meskipun seorang tahanan, kami tetap memberikan hak itu.”
“Proses ijab kabul tadi berjalan lancar di ruang tahanan,” kata Adewira.