Selebrita

Ingat Kasus First Travel? Ini Wujud Rumah Mewah Si Bos Anniesa Hasibuan Saat Ini, jadi Menyeramkan

Kondisi rumah bos First Travel Anniesa Hasibuan yang sudah lama tak dihuni kini jadi sorotan masyarakat.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
suryamalang/tribun
kondisi rumah bos first travel 

SURYAMALANG.com - Kondisi rumah bos First Travel Anniesa Hasibuan yang sudah lama tak dihuni kini jadi sorotan masyarakat.

Kini kondisi rumah bos First Travel, Anniesa Hasibuan itu berbeda dengan kondisinya dahulu, sebelum pemiliknya terjerat kasus First Travel.

Saat ini rumah yang berada di alan Taman Venesia Selatan, Nomor 99, RT 01 RW 05, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor itu,tak berpenghuni.

Dilansir dari Tribunnews dalam artikel berjudul 'Kabar Terbaru Kasus First Travel, Kondisi Rumah Mewah Anniesa Hasibuan hingga Pengakuan Tetangga', banyak tetangga yang enggan lewat rumah itu selepas magrib.

Pasalnya saat ini rumah mewah milik Anniesa Hasibuan itu tampak tak terurus dan menyeramkan.

Tampak rumput liar mulai tumbuh di pekarangan rumah bos Frist Travel Andika Surachman dan istrinya Anniesa Hasibuan.

Yuni Shara Pamer Foto Mesra Bareng Pria Muda Mirip Raffi Ahmad, Ternyata Orang Dekat

Kelewat Tomboy, Ini Yang Dilakukan Evelyn Bisa Rujuk Sama Aming, Semakin Lembut Kaya Cewek

Anniesa Hasibuan dan suaminya Andika Surachman, pemilik First Travel
Anniesa Hasibuan dan suaminya Andika Surachman, pemilik First Travel (Instagram)

Rumah yang terletak di Sentul City, Kabupaten Bogor kini tampak menyeramkan bagi warga.

Pengakuan ini dilontarkan warga yang tinggal di sekitar rumah tersebut.

"Saya mah keluar rumah pas habis maghrib gak berani nengok ke rumah mewah itu, dari luar aja udah kelihatan serem," terang wanita yang tak ingin disebutkan identitasnya.

Rumah itu hanya sesekali didatangi petugas berseragam.

Selain tampak menyeramkan rumah ini juga dihuni seekor monyet misterius.

"Iya waktu itu teman saya pernah lihat ada monyet di dalam siang hari, gatau monyet dari mana," terang lelaki berseragam pada Tribunnews.

Kemunculan monyet itu sempat jadi perbincangan hangat warga. Sampai akhirnya seorang pria memberanikan diri masuk ke dalam area rumah tuk mencari keberadaan monyet itu.

Tapi upaya itu mencari keberadaan moyet di rumah mewah itu hasilnya nihil.

"Saya pernah masuk ke area rumah itu mendampingi petugas dari pengadilan yang mau memeriksa kondisi rumah, saat itu saya coba cari-cari tapi gak ketemu monyetnya," ucapnya.

Padahal sebelum ditinggal pemiliknya, di rumah bak istana itu nampak tak pernah sepi.

Update Mutilasi Pasar Besar Kota Malang - Ada 7 Fakta Baru, Dari Foto Pelaku hingga Pengakuan Ganjil

VIDEO Pengakuan Pelaku Mutilasi Pasar Besar Kota Malang, Tidak Berhubungan Badan dan Hanya Memijat

Rumah bos first travel
Rumah bos first travel (Tribun)

Menurut seorang warga biasanya di rumah mewah tersebut kerap terlihat sejumlah sopir pribadi dan ajudan Andika maupun Anniesa.

Bahkan warga yang enggan disebutkan identitasnya itu mengungkapkan bahwa, pemilik rumah kerap mengadakan sebuah acara pengajian dengan mengundang anak yatim.

"Iya waktu itu pernah banyak yang datang pakai angkot gitu, acara pengajian kalau tidak salah, karena waktu itu tetangganya juga dikasih makanan juga," ujar wanita yang merupakan warga setempat kepada Tribunnews beberapa waktu lalu.

Dia pun mengaku tak menyangka dan turut bersimpati atas kasus yang menjerat Andika dan Anniesa.

"Iya ga menyangka aja, walau jarang keluar rumahnya tapi saya tahu suka saling sapa dengan para sopirnya," tandasnya.

Kabar Terbaru Korban First Travel

Pemberitaan First Travel sempat ramai di berbagai media masa pada tahun 2017 silam.

Kala itu nama Anniesa Hasibuan muncul sebagai dalang utama penipuan puluhan ribu calon jamaah umrah dengan menggelapkan dana milik Jamaah.

Pada tahun 2018 ketiga pimpinan First Travel telah dijatuhi vonis oleh majelis hakim dalam sidang vonis yang digelar di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Rabu (30/5/2018).

Direktur Utama First Travel Andika Surachman dijatuhi hukuman penjara 20 tahun.

Istri Andika, Anniesa Hasibuan, dijatuhi hukuman penjara 18 tahun.

Keduanya pun diharuskan membayar denda sebesar Rp 10 miliar.

Selain itu, Direktur Keuangan sekaligus Komisaris First Travel, Siti Nuraida Hasibuan, dijatuhi hukuman penjara 15 tahun dan denda Rp 5 miliar.

bos first Travel
bos first Travel (Tribun)

Kiki merupakan adik kandung Anniesa. Ketiganya didakwa atas tindak pidana pencucian uang.

Karena perbuatan mereka, sebanyak lebih dari 60.000 orang calon jemaah tidak diberangkatkan umrah dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 905,33 miliar.

Para calon jemaah tersebut telah membayar lunas biaya perjalanan umrah promo yang dibanderol dengan harga Rp 14,3 juta.

Besaran tersebut jauh di bawah harga umrah yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama, yakni sekitar Rp 21 juta.

First Travel menjanjikan calon jemaah diberangkatkan satu tahun setelah pembayaran dilunasi.

Akan tetapi, pada kenyataannya, hingga dua tahun berlalu, para korban tak kunjung diberangkatkan.

Lalu bagaimanakah dengan nasib para korban First Travel?

Kuasa Hukum Jemaah First Travel, Risqi Rahmadiansyah memperjuangkan uang jamaah agar dikembalikan pada korban.

"Padahal jemaah hanya ingin menuntut haknya, ini hak jemaah dan uang jemaah, kenapa harus disita oleh negara,” ujar Risqi.

Diberitakan Kompas.com 11 Mei 2019, ternyata seluruh aset perusahaan perjalanan umrah PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel yang dijadikan barang bukti dinyatakan disita untuk negara.

Hal itu berbeda dengan tuntutan jaksa agar aset First Travel dikembalikan kepada calon jemaah First Travel melalui pengurus aset korban First Travel. Jaksa meminta aset tersebut dibagikan secara proporsional.

Lalu, bagaimana dengan pengembalian kerugian yang telah diderita para calon jemaah?

Kepala Kejaksaan Negeri Depok Supari mengatakan, para jemaah mengajukan gugatan perdata perihal hal tersebut.

"Masih dalam gugatan perdata," kata Supari saat dihubungi, Jumat (10/5/2019).

Ia belum merinci secara detil proses sidang tersebut. Supari mengatakan, proses sidang masih terus bergulir.

"Masih sedang berlangsung. Ikuti saja persidangannya," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved